Hai! Jangan lupa vote ya!
Selamat Membaca!📍📍📍
Seperti yang sudah direncanakan semalam, kini kedua belas remaja itu sedang dalam perjalanan menuju tempat wisata yang sangat terkenal di ibukota, manalagi kalau bukan Dunia Fantasi alias Dufan. Jam menunjukkan pukul sepuluh pagi, semalam mereka menginap di kediaman keluarga Ballard, para laki-laki yang bermain ps sampai pukul dua dini hari pun tertidur di sofa dan karpet ruang tengah karena malas pindah ke kamar Austin. Sedangkan saat jam menunjukkan pukul sebelas malam para perempuan memutuskan untuk tidur duluan. Stela, Grizel, dan Khansa tidur di kamar Stela. Agatha, Zelin, dan Saori tidur di kamar tamu.
Beruntung mereka membawa baju ganti, jadi pagi tadi mereka tidak perlu pulang untuk bersiap-siap. Setelah melaksanakan sholat subuh berjamaah, mereka memutuskan untuk jogging keliling kompleks perumahan sambil mencari penjual makanan untuk sarapan. Akhirnya kedua belas remaja itupun memutuskan untuk membeli bubur ayam yang ada di pinggir taman.
Oke skippp!
Felix lagi-lagi membuang nafasnya gusar karena Austin, dia harus terjebak diantara cewek-cewek cerewet yang berada di dalam mobilnya. Tadi harusnya ia satu mobil dengan Zion, Theo dan Daniel, tetapi karena si Austin yang sangat ingin mendekatkan Stela dengannya, berakhirlah seperti sekarang. Stela, Khansa, dan Zelin satu mobil dengannya.
"Diem-diem aja si, mas?" tanya Stela dengan wajah sok polosnya. Padahal gadis itu tahu kalau Felix sedang kesal.
"Lagi datang bulan, Stel." sahut Grizel ikut-ikutan menggoda cowok yang sedang fokus menyetir itu.
"Loh kan Felix cowok, masa datang bulan sih?" tanya Khansa dengan tampang bingungnya.
"Terserah deh, Sa. Lo gak bisa diajak bercanda!" ketus Stela.
"Berisik!" desis Felix membuat ketiga cewek itu langsung diam. Takut juga membangunkan raja hutan yang sedang tidur.
Felix bernafas lega ketika mobilnya mendadak hening. Cowok itu kembali fokus mengikuti mobil Agatha yang dikendarai Austin. Penumpangnya ada Agatha, Zelin, Saori. Sedangkan dibelakangnya ada mobil Edwind yang berisi teman-temannya, yaitu sang pemilik mobil, Zion, Theo, dan juga Daniel.
Tak sampai 30 menit, ketiga mobil itu sudah terparkir di tempat yang mereka tuju. Para penumpang mobil pun langsung turun, Felix melepas kemeja yang ia pakai lalu melemparkannya pada Stela. Tenang aja, Felix masih pake kaos item kok:)
"Kok lo lempar ke gue sih?!" kesal Stela karena kemeja cowok itu mendarat tepat di wajahnya.
"Tutupin tuh paha! Mau main apa nyabe sih lo? Dipikir mulus kali." caci Felix dengan sedikit gumaman di akhir kalimatnya.
"Dih sewot amat, mas." balas Stela namun tetap mengikatkan kemeja Felix di pinggangnya.
"Napa dah lo marah-marah?" tanya Zion.
"Gak mau bagi-bagi, Yon." bukan Felix, namun Theo yang menjawabnya dengan nada sedikit menggoda.
"Yaelah, bang Felix. Tinggal ngomong jujur susah amat tuh mulut." lontar Zelin.
"Apaan dah, gausah sok tau!" ketus Felix lalu berjalan mendahului teman-temannya yang masih asik tertawa melihat cowok yang sedang salah tingkah itu.
Bonus pict outfit mereka ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dangerous Boyfriend
أدب المراهقينPercaya takdir? Bagaimana jika takdirmu berada di antara orang-orang yang berbahaya? Tiba-tiba mendapat teror dan gangguan dari orang tidak dikenal? Kamu yang tidak mengetahui apa-apa malah menjadi korban. Namun dari situ kamu bertemu dengan seseora...