Lisa bergerak untuk duduk di tepian ranjang, menatap Taehyung sejenak dalam diam. Kemudian mengelus wajah tampan itu yang terlihat pucat, layaknya mayat.
Kulit Taehyung pun terasa dingin, juga...
Lisa membelai lembut pipi Taehyung hingga tangan nya terhenti tepat di atas permukaan bibir pria itu.
"Katakan apa yang harus aku lakukan sekarang?" gumam Lisa dengan suara yang terdengar parau.
Bibir tipis yang terlihat kering dan pucat pasi milik pria itu membuat hatinya bergetar, terasa sakit dan menyesakkan.
Itu semua terjadi karena kesalahan nya, karena lebih mementingkan ego nya, dan nafsu manusiawi yang mengalahkan sosok Angel di dalam jiwa nya.
Tanpa ia sadari, air mata jatuh membasahi pipi nya. Terasa begitu menyakitkannya hingga ia sendiri tak dapat menahan kesedihan nya.
Ia tak tau harus berbuat apa sekarang.
Kedua pilihan yang di berikan dewa Shiori begitu menyudutkan dan menyusahkan nya.
Di satu sisi, ia dapat menyelamatkan Taehyung, dan menghidupkan nya kembali, namun dengan memori ingatan kedua nya yang akan di hilangkan oleh dewa Shiori.Memang sekilas jika dipikirkan, pilihan inilah yang paling tepat untuk nya, karena kedua nya akan tetap hidup dan kembali menjalani kehidupan masing-masing.
Tapi, tentu saja Lisa tak ingin.
Mengingat Taehyung telah melakukan 'Hal' yang bersifat sensitif untuk diri nya yang juga akan memberi pengaruh 'Lain' untuk keberlangsungan hidup nya nanti.Di sisi lain, memori ingatan keduanya dijanjikan tidak akan di hilangkan. Yang tentu nya akan sangat memiliki 'manfaat' tersendiri jikalau benar, ia mengandung anak Taehyung.
Namun, sebagai ganti nya, nyawa nya lah yang akan di cabut. Sama saja tak ada guna nya.
Perlahan Lisa menggeleng, memejamkan kelopak mata nya dengan erat seraya meremat rambut nya dengan kuat.
Kedua pilihan yang benar-benar tak habis ia pikirkan, hingga terdengar suara bel yang terdengar dari ruang tengah, membuat nya menyeka air mata nya sejenak, kemudian membelai pipi Taehyung sekali lagi lalu beranjak keluar ke ruang tengah untuk melihat, tamu yang datang.
••
Lisa yang melihat sosok Jungkook tepat di hadapan nya ketika membuka pintu, terdiam sejenak. Mendapati raut wajah yang tak biasa, yang di tunjukkan pria berwatak ramah itu.
"Jungkook..."
Sapaan Lisa terhenti saat Jennie yang sebelumnya berada di belakang tubuh Jungkook, kini menghambur untuk memeluk nya.
Memeluk nya dengan sangat erat, bagai pelukan itu adalah yang terakhir untuk mereka.
Membuat Lisa yang berwajah datar, kini mengerutkan kening nya heran, dan bingung.
"Lisa... Selama ini, aku merindukan mu." ujar Jennie lalu melepaskan pelukannya pada Lisa dan memegang kedua bahu wanita itu seraya menatap ke dalam manik nya.
Tak ada respon dari Lisa, membuat Jennie kini beralih menggenggam kedua tangan Lisa.
"Lisa, aku Jennie Kim. Kita sahabat seperjuangan dari jaman kuliah sampai kita bisa bekerja di rumah sakit impian kita bersama." jelas Jennie.
Mendengar itu, membuat Lisa kini merubah air muka nya.
"Jennie Kim?" gumam nya pelan, menatap kedalam sorot manik Jennie yang berusaha meyakinkan nya akan suatu hal.
KAMU SEDANG MEMBACA
xXx | Taelice, 21+✔️
RomancePLAGIAT KARYA INI DALAM BENTUK APAPUN, DI PLATFROM MENULIS APAPUN, aku tidak segan menuntut!! "I don't need magic, I need your arms around me at 03.29 am. When the dark is too much, I need you to be real, when nothing else is." High*Rank! #1 - Lizko...