Ini kisah tentang seorang gadis yang hidupnya dikelilingi para cogan berbeda sifat.
Sayangnya, ini bukan cerita gadis polos incaran para cogan. Bukan juga cerita cewek lugu yang terjebak diantara cogan-cogan. Caroline bukan seperti itu.
Dia, beda da...
"WOIII!! GUE DENGER-DENGER ADA ANAK BARU CEWEK!" teriak seorang laki-laki yang baru saja memasuki kelas, Erik, dengan kehebohan tidak tertolong.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"AKHIRNYA SETELAH SEKIAN LAMA, YA, KAN!!" teriaknya lagi dengan dramatis.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Paling juga gak sampe setengah jam di sekolah ini udah out aja tuh cewek," ujar sang ketua kelas santai.
"Si anjir malah doain," sahut Erik yang sudah duduk di kursinya.
"Biasa, kan, gitu."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Devian, si ketua kelas kemudian bangkit dari duduknya, memerhatikan teman kelasnya satu per satu. Keningnya mengernyit samar saat satu meja didapatinya kosong.
"Ada yang liat Lucy gak? Tumben, tuh, anak siang gini belum berangkat."
Laki-laki di samping Devian dengan sigap menoleh ke arah kursi kosong yang letaknya tidak jauh dari kursinya. Dua kursi di depan dari kursi yang ia duduki.
"Lah, Odel gue kemana?" tanyanya celingukan, antara bingung tapi panik juga. Takut Odel-nya kenapa-napa.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
