pg28

2.2K 58 2
                                    

"Tuan om ngapain disini

" Boleh om masuk

"Tidak boleh tuan om

" Kenapa?

"Kalna kata nda kalo ada olang lain masuk lumah halus ijin dulu sama nda

" Oh, yasudah sekarang kita ijin dulu ya

"Tapi tuan om

" Nanti kita beli es kirim

"Holee tuan om tidak bohong kan?

" Iya

"Pila selalu sedih tuan om ucapnya dengan menundukan kepalanya

" Hei liat om ucapku dengan mengangkat kepala nya agar melihat ku

"Kalna nda tidak punya uang om, pila sama abang hampil setiap hali makan tempe dan tahu aja, pila jalang jajan tidak sepelti teman teman pila, pelut nda juga besal ucap nya polos

Deg
Sebegitu susah kah mereka, sedangkan aku hidup dengan uang yang melimpah

" Yasudah nanti kita beli es krim yah

"Iyah om

Perjalanan yang kutuju akhir nya membuahkan hasil sekarang aku berada dirumah istri dan anak anak ku

Ceklekk
Kubuka pintu reot itu
Aku teecengang melihat rumah kumuh ini, bukan
Bukan masalah rumah nya tapi aku melihat seorang lelaki didalam rumah ini

" Nda, pila datang teriaknya dari luar

Kuhampiri ia tanpa kulihat ada seorang lelaki tengah menatapku tajam

"Tu uan ucapku terbata

Sebelum ku menjawab anak ku, kusuruh ia segera kekamar

" Oh jadi ini kelakuan mu dibelakang ku

"Tidak tuan

" Kau berselingkuh dibelakang ku, setelah kau kabur dari rumah, ternyata kau bekerja sebagai wanita jalang untuk memenuhi kebutuhan mu heh

"Kalo Iya tuan? Itu hak saya karna saya disini seorang janda
Kebutuhan hidup sehari-hari membuat ku harus extra dalam mencari uang, dan itu semua tidak ada sangkut pautnya dengan anda tuan

" Berani kau rupanya ucapku dengan mencengkram lengan nya

"Hei, apa kau sudah gila? Ucap seorang lelaki menghampiri kami

" Sekarang kau keluar ucapnya sekali lagi

"Siapa kau menyuruhku keluar seharusnya kau yang keluar

" Memang nya kau siapa nya, kau hanya majikan ia kan tunjuk ku pada nayla

"Dia istri ku ucapku lantang

" Hhaaa kau gila ucap nya sekali lagi

Bughh
Satu pukulan lolos mengenai sudut bibirnya

"Pak stop!

Sekarang kau ikut aku ,aku menarik nya menuju kamar sebelum aku sampai kamar aku berkata

" Dan kau keluar sekarang atau

"Ya baiklah, selesaikan masalah kalian dengan baik

" Hmmm

Setibanya kami dikamar kuhempaskan ia diranjang yang begitu keras tidak ada empuk empuknya

"Kau berani kabur heh

" Saya bukan kabur tuan, saya disini memulai hidup baru
Dan ya apa tuan tidak salah datang kesini marah marah

"Kau istri ku

" Tuan lupa? Tuan yang telah menceraikan saya dan mengusir kami  tanpa kusadari air mata ku menetes

"Maaf
Apa maksud ia berkata seperti itu ucapku dalam hati

" Maafin saya, sekarang kalian ikutlah dengan ku. Memulai hidup baru dengan ku

"Maaf tuan, anda sudah bercerai dengan saya

" Tidak! Mas belum Dengan mu

"Apa mas berniat membuat ku sakit hati yang kesekian kalinya

Srtt kupeluk ia dengan erat dan menumpahkan kesedihan ku padanya

" Mas menyesal sayang, sekarang kembali lah anak anak membutuhkan kita

"Tap

" Ayana sudah mas ceraikan
Ia telah membohongi kami

"Tuan

Cup
Kukecup bibirnya dengan lembut

" Mas janji, akan membahagiakan kalian dan ini kuusap perut nya
Ia akan melihat ayahnya saat ia lahir nanti

"Tu emphhh

" Sekali lagi kau berkata tuan kau akan mendapatkan hukuman tak lupa kuberi seringaian ku

"Tapi tu ah ya, ada apa anda kemari

" Nay ucapku lembut
Maukah kau kembali ke kehidupan ku, menjadi ibu dari anak anak ku dan kita memulai semuanya dari awal

"Maaf Pak saya tidak bisa

" Mengapa?

"Karna kar belum sempat ia berkata kami dikagetkan oleh seorang anak perempuan yang cantik

" Tuan om, jangan dekat dekat nda. Nanti nda nangis

Kuuusap pucuk kepala nya seraya berkata

"Tidak sayang, ayah hanya ingin kalian kembali kerumah ayah dulu

" Ayah?

"Ya, tuan om ini ayah kalian

" Tapi kata nda

"Bunda kalian ingin memberikan Surfirse

" Tapikan tuan om,

"Mau kan? Ucapku sekali lagi

" Pak stop! Biarkan kami bahagia disini
Hidup kami sudah tenang tak terasa airmata ku menetes

"Stt sayang jangan menangis
Segera ia menepis tanganku

" Maaf Pak tidak sopan, bukankah kita tidak ada hubungan lagi

"Tidak sayang, kita belum bercerai

" Sudahlah pak saya capek

"Sayang dengar kan mas dulu

" Hiks mengapa kau tega mas ucapku menahan laju air mataku

"Tenangkan dirimu mas mohon kembali lah, apa kau tega melihat anak anak kita menderita

" Mas jahat

"Cup
Sudah sayang disini ada anak kita bisik ku padanya

" Nda kok nangis
Tuan om jahat

"Hei, jangan panggil tuan om lagi sekarang ini ayah fira

" Benarkah? Jawabnya antusias

"Ya, sini ayah peluk

pregnancyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang