STBL | C h a p t e r 1 9

4K 579 140
                                    

Hello,,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hello,,

Update again.

Selamat Membaca

Sedari tadi Vee tidak berhenti mengusap pipi Lisa yang menjadi sasaran tamparan Jennie, rasanya ingin sekali Vee menghukum Gadis itu namun Ia tidak bisa melakukannya karena Ia masih memandang Paman Robert dan terpaksa hanya memberinya peringatan saja dan Ia merasa sedikit bersalah pada Lisa karena tidak menghukum Jennie.

"Aku minta maaf karena tidak bisa menghukum Jennie,aku tidak mau keluarga ku dan keluarganya menjadi renggang apalagi Jin Hyung dan Jisu akan menikah sebentar lagi."ucap Pria itu.

Lisa mengangguk dan tersenyum. "Tidak apa-apa,aku bisa memakluminya. Dia itu sangat mencintaimu Vee."ucapnya.

Vee menganggukkan kepalanya. "Aku tau tapi--aku kan hanya mencintaimu saja, semua perhatian yang aku berikan padanya seperti aku memberikan perhatianku pada Jeykey dan Jisu tapi dia malah menganggapnya lain."ujar Pria itu.

Astaga! Siapa yang tidak bawa perasaan kalau mendapat perhatian dari Pria tampan seperti Vee.

Eh? Apa yang baru saja Lisa pikirkan.

Lisa menggelengkan kepalanya berusaha mengusir pemikiran aneh dalam otaknya mengenai Vee,jangan bilang Ia juga terbawa perasaan karena Vee begitu perhatian padanya terlebih lagi mereka sudah menikah.

Oh,Tidak!

"Kau kenapa? masih sakit?"tanya Vee.

Perempuan itu menggelengkan kepalanya. "Tidak, aku hanya merasa sedikit pusing saja."tukasnya berbohong.

Vee tersenyum tipis kemudian menggendong Lisa ala bridal dan membaringkan tubuh mereka berdua di atas kasur dengan Pria itu di atasnya sedangkan Lisa nampak sedikit terkejut namun berusaha menenangkan dirinya sendiri.

Jangan bilang kalau Vee----

Pria itu menangkup pipi Lisa. "Aku menginginkanmu,Lisa."bisiknya dengan suara parau.

Tuhkan,benar.

Kira-kira ramuan dari Ramon masih berfungsi tidak ya?

"Ahh.."

Suara desahan keluar dari bibir Lisa kala tangan Vee entah sejak kapan sudah masuk kedalam bajunya,meremas salah satu pusakanya.

"Kau juga menginginkanku."bisik Vee dengan senyum penuh kemenangan.

Vee menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Lisa,menciumi leher jenjang istrinya itu membuat sang Istri memejamkan kedua matanya menikmati sentuhan Vee. Tak berapa lama tangan Vee yang semula berada di atas kini turun kebawah,menggapai pusat Lisa yang berhasil membuat deru nafas Perempuan itu semakin tidak beratur.

"Ahh--Aku--" Ucapan Lisa terhenti kala Vee mengeluarkan tangannya.

Pria itu menatap kearah Lisa dengan kedua mata yang sudah berkabut lalu sedetik kemudian seluruh pakaian mereka sudah terlepas dan tersisa hanyalah tubuh polos keduanya.

Second to be Lead [ END ✔️ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang