Jangan lupa vote + comment untuk apresiasi author. Makasih❣️
🍃🍃🍃
"Naeun nak dakjal," gumam Jeno.
Jeno mengambil ponselnya di saku celananya. Ia mencari nama Naeun di kontaknya untuk ia telpon dan menanyakan di mana keberadaannya.
"Ah, sial. Kantin ini rame banget. Gimana caranya nemuin anak pendek kayak Naeun?" gumam Jeno lagi.
Jeno menelpon Naeun dan nihil tidak terjawab sama sekali.
"Wah, bener-bener. Udah mulai gak nurut sama calon suami," ujar Jeno yang mulai menggila.
Jeno melihat sekitarnya dari sudut ke sudut. Ia melihat Renjun dan ia menghampirinya.
Disaat sudah di samping Renjun, Jeno tidak melihat keberadaan Naeun.
"Jun," panggil Jeno.
Yang dipanggil pun menoleh.
"Naeun mana?" tanya Jeno setelah dekat dengan Renjun.
"Udah di meja situ. Gu-gue mau beli minum," jawab Renjun membuat Jeno langsung menoleh ke arah yang di tunjuk Renjun.
"Gue nitip, ya. Bakso sama es teh," ujar Jeno meninggalkan Renjun dan menghampiri Naeun.
Renjun yang dititipi pesan pun mengangguk saja karena Jeno langsung pergi begitu saja.
Jeno mulai duduk di depan Naeun.
"Oh. Ren-----" ucap Naeun terputus setelah melihat siapa yang datang.
"Kok lo yang dateng? Renjun mana? Lo buang kemana si Renjun?" sambung Naeun sambil melihat sekelilingnya mencari Renjun.
"Ngapain nyari Renjun? Toh, calon suami lo ada di depan lo sekarang," sahut Jeno mengedipkan matanya dan tersenyum.
"Bodo, gue gak perduli," timpal Naeun.
Jeno memang tidak pernah lepas dari meledek ataupun menjahilin Naeun. Bahkan, ketika Naeun tidak di dekatnya saja, Jeno masih dapat meledek Naeun.
"Jen, sumpah. Lo gak bisa hidup normal aja? Narsis lo tinggi banget, sumpah," kata Naeun menatap Jeno dalam-dalam.
"Kurang normal apa lagi diri ini? Udah normal, apa lagi kalo cinta gue dibales sama lo. Beuh, normal gue sampe ilang," tutur Jeno men-dramatisir dan terkekeh.
"Dasar sinting!" seru Naeun tak habis pikir dengan pernyataan Jeno yang konyol nan garing itu.
«•••»
Renjun membawa pesanan Jeno dan meniman untuk Naeun, Jeno dan dirinya. Naeun melihat nampan yang dibawa Renjun terisi sangat penuh pun mwnyipitkan matanya.
"Lo yang nyuruh Renjun mesen pesanan lo?!" pekik Naeun.
"Hm."
"Gu-gue gak apa-apa kok," ucap Renjun untuk meredakan emosi Naeun.
"Ya, tapi gak ginilah. Lo kan jadi ribet," sahut Naeun sambil membantu Renjun menaruh pesanan itu di meja.
"Jeno gila," sambung Naeun.
"Btw, jadi berapa? Ah, sorry tadi gue lupa ngasih duitnya ke lo," tanya Jeno.
"Gak apa-apa, santai aja, 15k," jawab Renjun tersenyum kikuk.
Jeno merogoh saku bajunya dan memberi uang itu ke Renjun.
"Thanks, ya," ucap Jeno setelah memberi uangnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/227333230-288-k611809.jpg)
YOU ARE READING
You Are My Euphoria
Fanfic[FOLLOW TERLEBIH DAHULU UNTUK LANJUT MEMBACA] ⚠️NO PLAGIAT⚠️ "Tahun ke tahun hanya harapan yang berlalu, tapi tidak menemukan apa yang ku cari. Ah, bahkan aku lupa apa yang aku cari." -Na Naeun Na Naeun---gadis SMA yang hanya menunggu harapannya, me...