Jangan lupa vote + comment untuk apresiasi author. Makasih❣️
🍃🍃🍃
"Bisa-bisanya lo benci Jeno, Na," tutur Renju heran.
Naeun mengangkat kedua bahunya sebagai jawaban. Naeun pun melihat-lihat deretan buku disetiap rak-rak buku itu.
"Lo sebenci itu sama gue?" Suara yang entah datang darimana membuat Naeun dan Renjun terkejut setengah mati.
"Elo?!" geram Naeun.
"Lo serius? Lo sebenci itu sama gue?" tanya Jeno dengan tatapan sedih dan nada yang bergetar.
"Jen, lo salah paham. Lo kan baru dateng," celetuk Renjun yang antara dia panik sama mau ngakak.
"Sialan lo!" geram Jeno ke Renjun.
"Ck. Jen, apaan sih?" decak Naeun kesal dan menatap tajam ke Jeno.
"Gak usah kek gitu! Apaan sih?!" sambung Naeun berdiri di depan Renjun dengan gagah.
"Na, ini gak kebalik? Kok malah lo yang berdiri di depan gue?" bisik Renjun tepat di samping telinga kiri Naeun.
"Na, anjing. Lo kenapa malah ngelindungin Renjun sih? Seharusnyakan lo yang nyamperin gue, terus bilang kalimat halus ke gue," cibir Jeno kesal.
"Kalimat halus? Oh iya, baru inget." Naeun menghampiri Jeno dan mengatakan, "Lo kan setan," ucap Naeun sembari melemaskan otot-ototnya dan menatap Jeno meledek.
"Yeu, gila." Jeno berdecak melas.
'Bego. Lo ngapain ke sini?" pekik Naeun sambil memicingkan matanya.
"Nyamperin lo lah. Lagi ngapain coba pergi sama Renjun?" celoteh Jeno.
"Lo gila." Pernyataan Naeun dengan sangat sinis dan malas. Ya, walau sejujurnya memang benar, seharusnya ia pergi dengan Jeno masalah buku gini, karena cuma Jeno yang dapat memahami ini.
Naeun menarik tangan Renjun untuk meninggalkan Jeno. Jeno melihat itu pun langsung menarik tangan kiri Renjun untuk menahan keduanya pergi.
"Jen, lepasin! Gue males deket-deket lo," cetus Naeun menarik tangan kanan Renjun.
"Gak. Ngapaain sih? Sama gue aja," tolak Jeno yang juga menarik tangan kiri Renjun.
"Gak!"
"Gak!"
Keduanya pun saling tarik menarik tangan Renjun. Renjun pun hanya menghela napasnya. Kemudian, Renjun menghirup udara dalam-dalam dan menghembuskannya secara kasar.
"Diam!" bentak Renjun membuat keduanya-Jeno dan Naeun-terdiam dari tarik menariknya.
Renjun menghempaskan tangannya. "Udahlah, mending kalian berdua aja. Gue balik."
Naeun menarik lengan Renjun lagi.
"Jangan pergi, please. Temenin gue yak?" kata Naeun sambil puppy eyes.
Renjun yang melihat itu sebenarnya malas, taapi dengan bodohnya ia malah luluh.
"Hmm ... gini Jen, sekali-kalilah dia jalan sama gue. Kan kalo sama lo udah sering tuh, lagian gue juga temen baru kaliankan? Ya?" jelas Renjun yang memohon dengan bodoh membuat Jeno pasrah.
"Oke, tapi dengan satu syarat. Lo beliin gue martabak telor spesial." Jeno menunjuk Naeun dengan penuh kelicikan di wajahnya.
Setelah itu, Jeno meninggalkan Naeun dengan sangat berat hati. Naeun pun yang dititipi pesan mengernyit kesal dengan syarat Jeno.
YOU ARE READING
You Are My Euphoria
Fanfiction[FOLLOW TERLEBIH DAHULU UNTUK LANJUT MEMBACA] ⚠️NO PLAGIAT⚠️ "Tahun ke tahun hanya harapan yang berlalu, tapi tidak menemukan apa yang ku cari. Ah, bahkan aku lupa apa yang aku cari." -Na Naeun Na Naeun---gadis SMA yang hanya menunggu harapannya, me...