Jangan lupa vote + comment untuk apresiasi author. Makasih❣️
🍃🍃🍃
"Bonekanya lucu banget," gumam Naeun setelah memasuki toko boneka itu.
Naeun melihat-lihat seisi toko itu dengan mata yang berbinar-binar. Dan ada satu boneka yang membuatnya semakin penasaran.
Boneka itu mengingatkannya pada seseorang yang belum kunjung datang ke kehidupannya sekarang ini.
"Ah, lupa. Bang Mark pasti nyariin." Naeun tersadar telah meninggalkan Mark.
Naeun segera ke kedai boba sebelumnya dan melihat Mark sedang mengotak-ngatik ponselnya kebingungan.
"Bang, ngapain?" tanya Naeun.
Sontak Mark langsung mengangkat kepalanya dan menatap Naeun dalam-dalam.
"Kemana aja? Hah?" tanya Mark penuh khawatir.
"Ke ... t-toko boneka itu," jawab Naeun takut.
"Astaga, Tuhan." Mark menepuk jidatnya dan Mark langsung bangkit dari duduknya sembari memberi boba pesanan Naeun.
"Maaf ya bang." Naeun menundukkan kepalanya karena sangat merasa bersalah pada Mark yang tiba-tiba menghilang.
"Nih, ambil dulu boba nya," ujar Mark.
Naeun mengambil boba pesanannya dan tetap menunduk.
"Astaghfirullah. Gue terlalu keras ya ngebentak lu?" sambung Mark.
"Loh, bang Mark islam?" Naeun salah fokus pada ucapan Mark itu.
"Iya, kenapa?" tanya Mark.
"Kirain kristen, soalnya muka abang gak ada islam islamnya," jawab Naeun terkekeh pelan.
"Hahaha, ada-ada aja kamu." Mark tertawa kecil sembari mengusap kepala Naeun.
«•••»
"Yo, bro. Udah kelar kencannya?" Ledek Yuta saat Mark dan Naeun sampai di sana.
Mark dan Naeun menyalami anak-anak Peraizo satu-per-satu, dan sedikit ledekkan dari anak-anak.
Ada dua sisi yang menatap tidak enak, tapi Naeun dan Mark tidak menyadari hal itu, karena keduanya hanya fokus pada ledekkan anak-anak.
"Sedih banget, gue yang selalu baik sama lo. Eh, lo nya malah jalan sama Mark," tutur Yuta sok sedih.
"Yaudah, yuk jalan bang," ajak Naeun tertawa diakhir.
"Sialan lo!"
Naeun hanya tertawa dan duduk di sebelah Jeno yang hanya diam sedari tadi.
"Jen, tumben kalem." Naeun duduk di samping Jeno dan melihat wajah Jeno yang terus fokus pada ponselnya.
"Ada lo," gumam Jeno yang masih bisa didengar Naeun.
"Lah biasanya kan ada gue lo nge-jamet," balas Naeun.
"Naeun bacot, gue culik lo ya!?" Jeno menatap Naeun geregetan sekaligus kesal.
"Culik aku dong om," sahut Naeun menampilkan senyum kuda.
"Gila. Nanti lo balik bareng gue, pesen Jaemin." Jeno kembalu fokus pada ponselnya dan Naeun hanya mengangguk paham.
Bukannya Naeun menurut dengan ucapan Jeno, tapi itu semua perintah Jaemin.
"Jun, Jeno napa dah?" Kini Naeun mulai bertanya pada Renjun yang jaraknya tidak jauh dari Naeun.
YOU ARE READING
You Are My Euphoria
Fanfiction[FOLLOW TERLEBIH DAHULU UNTUK LANJUT MEMBACA] ⚠️NO PLAGIAT⚠️ "Tahun ke tahun hanya harapan yang berlalu, tapi tidak menemukan apa yang ku cari. Ah, bahkan aku lupa apa yang aku cari." -Na Naeun Na Naeun---gadis SMA yang hanya menunggu harapannya, me...