d u a p u l u h d u a

6 7 12
                                    

Jangan lupa vote + comment untuk apresiasi author. Makasih❣️

🍃🍃🍃

Naeun terbangun dari tidurnya, bukan berniat untuk begadang, tapi menghilangkan suara yang menggema saat memejamkan mata. Naeun memutuskan membuka ponselnya dan terdapat satu pesan membuatnya tersenyum sendu.

--------------- ---------------
Si Gila
Na, punya berapa topeng buat bertahan?

Jen, kalimat lo bikin nangis. ga suka.

--------------- ---------------

Naeun menutup ruang chat dengan Jeno dan memejamkan matanya kembali dengan mata yang basah.

«•••»

Matahari menyinari ruang gelap milik Naeun. Naeun tersadar dan membuka matanya dengan pelan-pelan. Ia sadar, bahwa matahari memberi cahayanya sedikit untuknya.

Namun, tetap saja, cahaya itu tidak mampu untuk membuat Naeun tetap tersenyum ceria.

"Dek," panggil Jaemin sembari mengetuk pintu kamar Naeun.

"Hmm. Iya bang, aku udah bangun," jawab Naeun sedikit serak.

"Iya, abang mau ke pasar. Mau nitip gak?" ucap Jaemin.

"Ke pasar? Hmm." Naeun membuka pintu kamarnya dan menampilkan wajah imutnya.

"Beliin kelinci di pasar," sambung Naeun mengedipkan matanya berkali-kali.

"Gak." Jaemin menolak dengan mantap.

"Ayolah bang, Naeun janji bakal urusin pup dan pipisnya," rengek Naeun sangat memohon.

"Gak." Jaemin tetap menolak dan meninggalkan Naeun yang terus memohon padanya.

«•••»

Naeun bosan menunggu kehadiran abangnya. Akhirnya, ia memilih duduk di sofa dan mulai menarikan jarinya di atas ponselnya.

Tak lama pintu rumahnya terketuk dengan kencang. Naeun kesal dan membuka pintu dengan wajah sinisnya.

"Gak tau diri banget lo ngetok," nyinyir Naeun setelah membukakan pintu rumah.

"Bukannya gak tau diri. Ini tuh tanda gue bahagia," sahut orang itu.

"Jeno gila!" Naeun meniggalkan Jeno yang masih di depan pintu dan mulai melemparkan tubuhnya ke sofa.

"Jaemin kemana emang?" tanya Jeno menghampiri Naeun.

"Ke pasar." Naeun merebahkan dirinya di sofa.

"Oh." Jeno mengangkat kaki Naeun agar ia bisa duduk di sofa.

"PS yok," ajak Naeun.

"Lanjut yang kemarin, gimana?" tawar Jeno.

"Oke."

Naeun dan Jeno bersiap-siap untuk bermain PS yang kemarin sempat tertunda. Jeno duduk di bawah sofa. Sedangkan Naeun tetap rebahan di sofa dengan nyaman.

"Elus kepala gue Na," pinta Jeno sambil menarik tangan Naeun dan menaruk di atas kepalanya.

"Hmm." Naeun mengelus rambut Jeno dengan pelan sembari menunggu game dimulai.

"Na." Jeno memanggil Naeun tanpa menolehkan kepalanya.

"Kenapa?" jawab Naeun kalem.

"Lo gak mau nerima perasaan gue?" tanya Jeno terdengar sedih.

You Are My Euphoria Where stories live. Discover now