t u j u h b e l a s

36 34 24
                                    

Jangan lupa vote + comment untuk apresiasi author. Makasih❣️

🍃🍃🍃

"Hmm? Kenapa?" balas Naeun yang melihat Jeno sangat awkward.

"Gak jadi deh, muka lo bikin gue salting," sahut Jeno yang mengalihkan mukanya.

"S-salting?" tanya Naeun gerogi.

"Iya."

"Salting? Lo mah kocak, kelamaan jomblo sih. Gini ya, gua flirting aja kagak. Lo malah salting. Lucu lo," cerocos Naeun.

Jeno mencubit bibir Naeun yang sangat berisik. "Nih mulut berisik banget dah, diem," ucap Jeno langsung melepas cubitan di bibir Naeun.

"Ish, sakit tau." Naeun mengusap bibirnya yang dicubit itu.

"Btw, ya Jen," sambung Naeun.

"Kenapa?" sahut Jeno.

"Kata bang Jaem, tadi pas lo cabut ke sekolah, tumben gak ke rumah, kenapa?" tanya Naeun.

"Gue males sama lo," jawab Jeno.

"Kenapa?" tanya Naeun lagi.

"Lo bego, males banget," jawab Jeno yang meniru nada Naeun.

"Ish, gue kenapa emang?" Naeun terus bertanya, karena dirinya sangat penasaran.

"Taulah. Gue yakin, lo juga pasti udah lupa," celetuk Jeno malas.

"Hah? Apaan? Lo nitip martabak lagi?" Naeun yang semakin bingung dengan pernyataan Jeno.

"Kan. Gue udah bilang, lo pasti lupa," ujar Jeno ngambek.

Naeun diam sejenak, dan memikirkan hal apa yang ia lupakan tentang dirinya dan Jeno, tetapi nihil. Ia tidak dapat mengingat apapun itu. Memang dasarnya Naeun si pelupa.

"Dasar bodoh." Hina Jeno sebelum menyumpalkan kembali earphonenya.

Bel masuk berdering sangat kencang. Koridor mulai sepi dan suasana menjadi hening, tetapi kelas Naeun tetap ramai.

"Woi, ketos di luar, nyariin KM sama WAKM," teriak seseorang dari depan pintu kelas.

*) WAKM = Wakil Ketua Murid

"Jen, dipanggil ketos," ucap Naeun sambil bangkit dari duduknya.

Jeno pun juga bangkit dari duduknya, dan keduanya mulai berjalan ke arah pintu kelas.

"Kenapa bang?" tanya Jeno.

"Kelas kalian kenapa gak hadir rapat tadi?" tanya sang ketos balik bertanya.

"Hah? Rapat? Perasaan gak denger apa-apa deh," jawab Naeun.

"Hah ... kenapa orang kayak kalian bisa jadi ketua dan wakil kelas sih?" protes Jaehyun sengit

"Ck. Salahin anak kelaslah," decak Naeun.

"Emang ada apaan?" tanya Jeno.

"Nih pegang kertas formulir, ini buat lomba 17an nanti," jawab Jaehyun.

"Kenapa gak ngasih nanti aja dah pas di tongkrongan?" celetuk Naeun.

"Besok udah dikumpul." Jaehyun memberi lembaran formulir. Setelah itu, meninggalkan keduanya.

"Jangan lupa ya," ucap Mark sambil senyum tipis.

"Iya." Naeun tersenyum juga.

Jeno yang melihat keduanya saling tersenyum, ia heran, ada apa antara Naeun dan Mark?

You Are My Euphoria Where stories live. Discover now