Jangan lupa vote + comment untuk apresiasi author. Makasih❣️
🍃🍃🍃
Ketika Jaemin sedang memanaskan motornya, Jeno lewat depan Jaemin hanya menyapa tidak berperilaku seperti orang gila seperti biasanya. Itu sangat membuat Jaemin menatap heran dan bodohnya ia menginginkan Jeno yang gila daripada kalem seperti itu.
Naeun menutup dan mengunci pintu rumahnya. "Ayok bang," ajak Naeun.
"Dek, kamu lagi berantem sama Jeno?" tanya Jaemin.
"Hah? Engga kok," jawab Naeun.
"Oh, kirain lagi berantem. Dah yuk, nanti telat lagi," sahut Jaemin.
Naeun mengangguk dan mulai menaiki motor Jaemin.
«•••»
"Yo, bro," sapa Jaemin diikuti oleh Naeun.
"Tumben siang, Jaem," balas Jaehyun.
"Iya, nunggu Naeun soalnya," sahut Jaemin.
"Dih, kok gue? Fitnah lo bang," celetuk Naeun menatap tajam Jaemin.
"Hahaha ... canda."
Jaemin men-tos-kan semua anak PRZ yang ada di parkiran, begitu juga dengan Naeun.
"Mark mana nih?" tanya Jaemin.
"Nyari Mark? Dia mah udah di kelas noh, biasalah, Abahnya mantengin dia," jawab Haechan.
"Abah?" Naeun mengernyitkan dahinya bingung.
"Iya, Abah itu Ayahnya," jawab Haechan.
"Hah?"
"Adek lo belum tau, Jaem?" tanya Yuta.
"Belum, kayaknya?" jawab Jaemin.
"Hahaha ..., Mark tuh anak alim, abahnya kadang suka mantengin Mark tentang pergaulannya," jelas Yuta.
"Oh. Bolehlah ya gue deketin?" ucap Naeun dengan polos.
"Yah, potek deh hati gue," tutur Hendery.
"Sabar ya, bang. Hati gue bukan buat lo," sahut Naeun.
"Ini yang dinamakan di tolak sebelum nembak," ledek Haechan dengan tawanya yang menggema.
"Anjing lo!" Hendery menatap tajam ke Haechan. Haechan dengan bodohnya tetap tertawa terbahak-bahak.
"Maaf, ya, bang."
Hendery hanya tersenyum dan meneratapi nasibnya.
"Jisung, Chenle," sapa Naeun melihat keduanya yang baru saja memarkirkan motornya.
"Naeun!" balas keduanya dengan senang. Mereka bertiga seperti teletubbies.
"Bang, abang, gue duluan ya. Becoz temen gue udah dateng, babai!" ujar Naeun menghampiri Jisung dan Chenle dan berjalan sejajar dengan keduanya.
"Adek lo bahagia bener ketemu Jisung sama Chenle," celetuk Jaehyun.
"Iya, soalnya dia bilang, Jisung sama Chenle kek anak bayi terus mereka berdua satu frekuensi sama Naeun," jelas Jaemin yang memperhatikan adiknya sampai gerbang sekolah.
Jaemin melihat ke arah Jaehyun dan ia salah fokus di sebelah Jaehyun. Kenapa ada Jeno di sana?
"Lah, Jen, kok tetep di situ?" tanya Jaemin.
"Bentar ye bang, nyebat dulu sebelum belajar," jawab Jeno.
"Dah gila," cicit Jaemin.
"Berantem lo sama Naeun?" sambung Jaemin.
YOU ARE READING
You Are My Euphoria
Fanfiction[FOLLOW TERLEBIH DAHULU UNTUK LANJUT MEMBACA] ⚠️NO PLAGIAT⚠️ "Tahun ke tahun hanya harapan yang berlalu, tapi tidak menemukan apa yang ku cari. Ah, bahkan aku lupa apa yang aku cari." -Na Naeun Na Naeun---gadis SMA yang hanya menunggu harapannya, me...