Halo, maafkan kengaretan cerita ini ya, semoga kalian masih ingat sama ceritanya. happy reading mwah:*
***
Jam dinding di kamar (Namakamu) sudah menunjukan pukul 12 malam, namun mata (Namakamu) sama sekali tidak bisa terpejam, ingatannya kembali pada peristiwa sore tadi, peristiwa di mana untuk kedua kalinya Iqbaal memintanya menjadi pacar. Sejujurnya sangat mudah baginya untuk menerima Iqbaal. Lagi pula ia dan Iqbaal sadar betul, bahwa perasaan yang mereka miliki adalah sama, sama-sama saling menyukai.
Namun mengingat pesan singkat yang dikirim Bella padanya beberapa hari lalu membuat (Namakamu) mengurungkan niatnya untuk menerima perasaan Iqbaal padanya.
(Namakamu) bangun dari posisi tidurnya, menyibak selimut tebal yang sedari tadi menutup sebagian tubuhnya, meraih ponsel yang sudah ia letakan sejam yang lalu di atas meja kecil di samping ranjang, ketika ia berniat tidur tadi.
Dibukanya aplikasi WhatsApp, ada beberapa pesan masuk dari grup kelas. Iqbaal sama sekali tidak menghubunginya malam ini, mungkin lelaki itu sangat kecewa pada keputusan (Namakamu) yang menolaknya dengan alasan bahwa ia tidak mau mengganggu hubungan persahabatan Iqbaal dan Bella.
(Namakamu) membuka ruang obrolannya dengan Bella, entah dari mana gadis itu mendapatkan nomor ponselnya, mungkin dari Bastian, pikirnya.
Bella : (Nam...), Ini gw Bella.
Ah, iya Bels. Ada apa?
Bella : gw g perlu basa-basi lg, gw mohon dgn sangat, jauhin Iqbaal
Bella : lo bisa dkt dgn cwok lain, tp tlg bgt jgn sm Iqbaal, gw g punya siapa-siapa lg selain dia
Bella : kalau Iqbaal jdian sm lo, gw yakin gw bakal benar2 kehilangan dia. Gw mohon dengan sangat (Nam..), jauhin Iqbaal
Bels, gw ngerti, tapi gw jg g bisa tiba2 ngejauhin Iqbaal gitu aja.
Bella : (Nam...), Gw mohon bgt sm lo, gw bakal lakuin apa aja, asal gw selalu bareng sm Iqbaal
(Namakamu) membuang napas kasar, ia sudah tidak kuat untuk melanjutkan aktivitas membaca pesan yang dikirim Bella tempo hari, dadanya tiba-tiba terasa sesak, seperti ada yang sedang meremas jantungnya. Kenapa sangat sulit baginya dan Iqbaal untuk bersama?
(Namakamu) kembali meletakan ponselnya, memilih mengurangi rasa sesak di dadanya dengan tangisan sampai ia tertidur.
*
(Namakamu) datang ke sekolah dengan wajah sembab dan mata bengkak, ketika sarapan tadi ia beralasan pada Mama kalau ia menonton movie sedih, itu lah mengapa matanya menjadi bengkak karena terlalu menangis, untunglah mama percaya pada alasannya karena setahu Mama, (Namakamu) adalah gadis yang sangat mudah mengeluarkan air mata ketika membaca cerita sedih atau pun menonton film.
Namun hal yang ia takuti hari ini terjadi, sekitar 5 meter dari tempatnya sekarang ia melihat Iqbaal berjalan berlawanan arah dengannya, buru-buru (Namakamu) membalik badan dan berjalan cepat agar ia tidak bertemu dengan Iqbaal sekarang, hal yang tepat untuk dirinya dan Iqbaal saat ini adalah menjaga jarak.
"(Nam...)." Sebuah suara membuat jantung (Namakamu) serasa akan jatuh ke lambung.
"Astaga, Sha. Bikin kaget aja si lo," cecar (Namakamu).
"Yee, abisnya Lo tuh jalannya kek lagi dikejar setan tau gak," balas Salsha dengan tatapan heran.
"Yakali ada setan, ini tuh udah pagi kali, bentar lagi jam tujuh."
"Setan dipikiran lo kali," ucap Salsha lagi.
"Apaan sih lo, gak jelas banget. Yuk ke kelas aja," ajak (Namakamu).
"Eh bentar-bentar, itu mata Lo kenapa?"
(Namakamu) menghelah napas jenuh.
"Ntar deh gue cerita, sekarang ayo ke kelas." Buru-buru (Namakamu) menarik tangan Salsha agar segera menuju ke kelas mereka.
Di sisi lain, dari balik tiang koridor, Iqbaal menatap punggung (Namakamu) yang berjalan menjauh hingga hilang ditelan tikungan koridor.
(Nam...), Kenapa buat bisa bareng sama Lo, harus sesulit ini?
*
Haloooo, yaelaaaaaaaah si Bella bikin greget kaaan?
Gimana? Masih mau dilanjut gak? Jangan lupa vote dan komentar ya?

KAMU SEDANG MEMBACA
Hi Tuan Iqbaal (Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan)
Fiksi PenggemarIqbaal dan (Namakamu) sadar ingin bersama, tapi tak bisa apa-apa. Iqbaal menyukai (Namakamu), begitu pun sebaliknya. Tapi, mengapa selalu ada Bella di antara mereka?