Sensian

468 39 8
                                    

Happy reading^^

"Maaf, teman saya sedang hamil jadi agak sensian" -Adel.

"Saya sudah tahu, jadi tidak apa-apa" Joshua senyum.

"Silakan duduk dulu," - Adel.

"Apa pesanan saya sudah siap?" - Joshua.

"Keliatannya gimana?" Gumam gue sambil masukin pesenan ke paper bag.

"Kamu ini lucu sekali," Joshua ketawa.

"Iya tau, tapi gak usah gombal soalnya saya udah punya suami!"

"Maaf," Joshua senyum.

"Jangan galak-galak nanti kalo dia gagal beli bajunya gimana?" Adel bisik ke gue.

"Barang yang sudah dibeli tidak dapat dikembalikan, tulisannya udah ada di setiap paper bag butik kita."

"Iya sih," - Adel.

"Kamu tenang saja, barang ini tetap saya ambil karena sudah saya bayar" - Joshua.

"Oke, silakan ambil dulu yang sudah dibungkus."

"Bisa bantu saya?" - Joshua.

"Kalian tolong bantu dia ya, saya tidak boleh kerja terlalu berat" gue nunjuk dua karyawan.

"Baik, bu."

"Silakan ikuti mereka," gue senyum terus lanjut kerja.

"Bagasinya sudah saya buka tolong masukan barangnya, tapi jangan sentuh paper bag yang ada di kursi paling depan" - Joshua.

"Baik, pak."

Cling cling

"Ada Pak Jeonghan, bu."

"Oh iya," gue langsung berdiri terus meluk dia.

"Banyak pesenan?" - Jeonghan.

"Gara-gara temen kamu tuh!"

"Kamu makan dulu sama Adel, ini biar aku sama dia yang bungkus" Jeonghan ngasih paper bag ke gue.

"Tapi ini banyak banget, Han" - Adel.

"Tinggal saja biar saya yang selesaikan," - Jeonghan.

"Udah gak papa, ayo!" Gue narik Adel ke belakang.

"Gak enak gue sama laki lo," - Adel.

"Duduk, kita makan siang dulu" gue duduk terus ngasih jatah dia.

"Aduh ada-ada aja laki lo," - Adel.

Habis makan siang, gue sama Adel balik lagi keluar. Ternyata pesenan Joshua udah selesai dibungkus dan orangnya juga udah pergi dari butik gue.

"Kemana dia?" Gue liatin Jeonghan yang lagi istirahat di kursi.

"Aku suruh pulang, barangnya aku minta kurir yang antar" Jeonghan senyum sambil ngusap rambut gue.

"Dia mau?"

"Mau," -Jeonghan.

"Kok bisa? Gimana caranya?"

"Aku bilang sama dia, kamu gak boleh kemana-mana, kamu gak bisa kerja berat, dan kamu gak bisa jalan terlalu jauh" - Jeonghan.

"Alasannya?"

"Ya karna lo lagi hamil, duh kalo bukan bumil udah gue jitak tuh jidat" - Adel.

"Oh iya," gue nyengir.

"Makan siangnya habis kan?" - Jeonghan.

"Habis, tapi kenapa menu utamanya sayur? Dagingnya sedikit terus gak ada sambelnya," gue cemberut.

20 - Yoon Jeonghan [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang