Happy reading^^
"Tuh kan bener gue bilang dia tuh bukan gak peka, tapi punya alasan buat nunda."
"Alasan apa?" - Adel.
"Ya dia mau liat, lo itu bisa atau gak buat jadi ibu dari anak-anak kalian nanti?"
"Ya bisa lah!" - Adel.
"Buktiin, dia udah negasin tanggalnya kan tadi ke lo dan gue yakin nyokap lo langsung setuju" gue ssnyum.
"Ini bapak-bapak pada kesambet apa sih? Tiba-tiba ngidam barbequean," - Elsa.
"Pasti habis denger cerita kamu ya sayang? Yang diundang ke pesta taun baru di restoran taun lalu," gue liatin Jeonghan sambil ngipasin Nathan biar gak digigit nyamuk.
"Kok tau?" -Jeonghan.
"Ya tau lah, yang."
"Ini barbeque, tapi ada ayam segala" - Adel.
"Itu bonus dari laki gue, katanya kalo cuma sayur sama daging doang pasti kurang."
"Tuh buktinya anak gue," - Elsa.
"Habis berapa potong kamu, Ko?" - Woozi.
"Ini yima, pi" - Miko.
"Lima?? Papi gak salah denger kan??" - Woozi.
"Gak, itu beneran potongan kelima yang aku ambil dari piring" - Elsa.
"Habis itu kamu bantu Om Jeonghan sama Tante Anya cuci piring ya?" - Woozi.
"Oke ciap!" - Miko.
"Gak usah, Miko makan aja yang kenyang" gue senyum.
"Kata ante ndak ucah bantu cuci piling, papi" - Miko.
"Iya udah bantuin buang sampah aja nanti," - Woozi.
"Oke ciap! Yan ini ndak boyeh noyak ya, ante" Miko ketawa.
"Ayo telen dulu nanti keselek lagi kayak waktu itu," - Elsa.
"Ambil lagi, Del gak usah takut gemuk gaunnya udah pasti muat" gue ketawa.
"Mi, mau cocis" - Miko.
"Sini biar tante yang ambilin," gue naroh sosis di piring Miko.
"Makacih ante," Miko senyum terus makan lagi.
"Besok pagi lo ke butik, Nya?" - Adel.
"Maybe yes, maybe no. Kenapa?"
"Gak papa, gue kangen aja denger suara lo kalo lagi di butik" - Adel.
"Anya belum saya izinkan ke butik sampai baby sitter yang saya minta belum dikirim kesini," - Jeonghan.
"Mau pake baby sitter, Nya?" - Elsa.
"Iya buat asisten gue, tapi yang ngerawat tetep gue."
"Oh kalo misalnya lo lagi di butik gitu," - Elsa.
"Yaps!" Gue senyum.
Habis barbequean, Adel sama Elsa bantuin gue beres-beres dulu baru mereka pulang. Gue sama Jeonghan langsung ke kamar buat istirahat.
🍥🍥🍥
"Apa sayang? Habis mandi ya? Wanginya," gue nyium pipi dd terus senyum.
"Pake baju dulu," gue makein dd baju sama celana.
"Sepatunya mana ya? Oh ini ditindih sama papa, sayang bangun dulu ini sepatu dd ketindian sama kamu" gue nepok kaki Jeonghan.
"Eum," - Jeonghan.
KAMU SEDANG MEMBACA
20 - Yoon Jeonghan [Completed]
HumorDiumur 20 tuh harusnya aku masih main sama temen-temen, ma! Ini kok malah dijodohin sih?! - Anya Dua puluh apa? Kamu tuh udah 25, pokoknya mama mau jodohin kamu sama anak temen mama. Titik! ⚠ Bahasa Non Baku