Anya Bukan Sakit

567 42 3
                                    

Happy reading^^

Jeonghan POV

"Lo mau kemana?" -Joshua.

"Mau ke butik, istri gue pingsan di sana."

"Tapi, ini gimana??" - Joshua.

"Istri gue lebih penting dibandingkan ini semua," gue natap dia tajem terus langsung ke butik.

Tanpa pikir panjang, gue langsung tancap gas ke butik. Sampe butik gue buru-buru masuk sampe lupa nyabut kunci mobil. Gue balik lagi nyabut kunci baru masuk.

"Dimana istri saya?? Kenapa dia bisa sampai pingsan?? Adel, Elsa!"

"Tenang dulu, Anya gak papa dia cuma" - Adel.

"Tidak apa-apa bagaimana?? Ini Anya pingsan!"

"Tenang dulu biar gue jelasin," - Adel.

"Jelaskan, dengan detail" gue natap Adel tajem.

"Oke dengerin gue, Anya gak papa dia cuma kecapean aja makanya pingsan" - Adel.

"Kenapa bisa pingsan?? Memangnya dia sedang apa tadi?? Dia tidak menyetir sendiri lagi kan??"

"Eum," - Adel.

"Adel jawab saya!"

"I-itu tadi sebenernya gue sama dia habis dari makam bokapnya dia," - Adel.

"Ampun sayang!" Gue ngusap rambut gue kasar.

"Ini salah gue, Han tadi gue yang izinin dia bawa mobil" - Adel.

"Dari kapan dia pingsan??"

"Lima menit yang lalu," - Adel.

"Tapi tadi dokter udah kesini, dokter bilang kalo Anya pingsan bukan karena kecapean" - Elsa.

"Lalu??" Gue langsung natap Elsa.

"Anya hamil, Han" - Elsa.

"Apa?? Kamu serius??"

"Iya, dokter sendiri yang bilang dan gue juga denger" - Adel.

"Saya senang sekali! Terima kasih, terima kasih sayang" gue langsung meluk Anya erat.

"Eh, Han!" - Adel + Elsa.

"Maaf, maaf" gue senyum terus duduk di sofa lain.

"Lo jagain ya, gue mau nengok depan dulu" - Adel.

"Oke."

Anya POV

"Eung, pusing" gue bangun sambil megang kepala.

"Kamu mau ngapain? Tiduran aja," Jeonghan nidurin gue di pahanya.

"Aku kenapa?"

"Kamu gak papa, istirahat lagi ya habis ini kita pulang" Jeonghan ngusap rambut gue sambil senyum.

"Aku mau lanjut kerja lagi kasian Adel sama Elsa gak ada yang bantuin," gue mau bangun tapi ditahan sama dia.

"Ada karyawan yang bantu mereka, istirahat lagi ya jangan bikin aku khawatir karna kalian" - Jeonghan.

"Kalian?" Gue natap dia sambil ngerutin dahi.

"Iya kalian," - Jeonghan.

"Maksud kamu?"

"Kamu sama anak kita di sini," Jeonghan ngusap perut gue sambil senyum.

"M-maksud kamu, a-aku?"

"Iya sayang," - Jeonghan.

"Aku, aku" gue nangis sambil nutup mulut gue.

"Sstt jangan nangis sayang," Jeonghan meluk gue.

20 - Yoon Jeonghan [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang