Happy reading^^
"Mama liat! Aku dapet juara satu di sekolah!" Nathan nyamperin gue sama Jeonghan yang duduk di kursi orang tua murid.
"Mama bangga banget sama kamu sayang," gue senyum.
"Nathan punya kejutan juga buat kamu," - Jeonghan.
"Oh ya? Apa kejutannya?"
"Bilang sekarang nih, pa?" - Nathan.
"Iya dong, buruan sebelum mama kamu penasaran" - Jeonghan.
"Buruan dong kalian ini!"
"Aku diterima di kampus yang sama kayak Bang Miko, ma!" - Nathan.
"Oh ya?? Sini peluk mama," gue langsung meluk erat Miko terus nyiumin pipinya.
"Aduh, ma kasian dd nanti kegenjet" - Nathan.
"Astaga maaf sayang," gue senyum.
"Iya udah kita pulang sekarang kasian mama kamu," - Jeonghan.
Gue, Jeonghan sama Nathan pulang ke rumah. Tadi gue udah nyiapin tumpeng buat acara syukuran kecil-kecilan atas kelulusannya Nathan. Gue juga kirim uang ke mama supaya bisa bikin syukuran juga di sana.
Kenapa? Soalnya gue gak diizinin sama dokter buat pergi jauh. Apalagi naik pesawat, resikonya gede. Kondisi kandungan gue lebih rentan dibanding waktu gue hamil Nathan.
"Nathan," - Jeonghan.
"Iya, pa?" - Nathan.
"Sini duduk, papa sama mama mau ngobrol sama kamu" - Jeonghan.
"Iya, pa" Nathan duduk di depan gue sama Jeonghan.
"Begini sayang, kamu kan udah lulus nih terus dapet juara 1 lagi. Ditambah bisa masuk ke kampus yang kamu mau," gue senyum.
"Iya, ma" - Nathan.
"Jadi papa sama mama mau kasih hadiah buat kamu, kamu mau minta apa?"
"Aku boleh minta apapun, ma??" - Nathan.
"Apapun yang kamu mau pasti papa sama mama beliin," gue senyum.
"Beneran, pa??" - Nathan.
"Iya, masa papa sama mama PHP-in kamu?" - Jeonghan.
"Ih papa gaul!" Nathan ketawa.
"Jadi kamu mau minta apa?" - Jeonghan.
"Kalo mama sih udah tau kamu mau minta apa? Coba mama mau liat, kamu berani gak bilang ke papa."
"Eum, gimana ya?" - Nathan.
"Mau minta mobil?" - Jeonghan.
"Iya, pa itu juga papa ngebolehin" - Nathan.
"Ayo, papa anter kamu ke dealer" - Jeonghan.
"Papa serius??" - Nathan.
"Iya, sana siap-siap terus papa anter kamu ke dealer" - Jeonghan.
"Iyes! Tunggu ya, pa!" Nathan lari ke kamarnya sambil senyum.
"Aku di rumah aja."
"Loh kenapa?" - Jeonghan.
"Biar kalian bisa habisin waktu berdua, kapan lagi bisa jalan sama Nathan tanpa aku?" Gue senyum.
"Aku paham maksud kamu," Jeonghan senyum sambil ngusap rambut gue.
"Ayo, aku udah siap!"
KAMU SEDANG MEMBACA
20 - Yoon Jeonghan [Completed]
HumorDiumur 20 tuh harusnya aku masih main sama temen-temen, ma! Ini kok malah dijodohin sih?! - Anya Dua puluh apa? Kamu tuh udah 25, pokoknya mama mau jodohin kamu sama anak temen mama. Titik! ⚠ Bahasa Non Baku