Naruto dan kawan-kawan bukan milik saya, tapi milik Masashi kishimoto
.
.
.Kelap-kelip lampu disko itu terasa menyilaukan. Alunan musik hardrock juga sangat memekakan. Belum lagi aroma bir dan parfum menyengat menguar dan sangat memuakkan. benar-benar menggambarkan surganya dunia bagi mereka yang hanya ingin melepas kepenatan meskipun hanya sementara.
Di tengah ruangan, lantai dansa diisi oleh puluhan pasangan maupun single untuk menari. Berlomba-lomba melenggak-lenggok tubuhnya demi kepuasan. Stilletto, pantopel, ataupun sneakers berpacu demi menghasilkan gerak terbaik. Di seberang sekeliling lantai dansa, para pelanggan yang mungkin sedang malas menari menikmati minuman dengan ditemani wanita-wanita penjaja cinta. Gombalan dan rayuan teredam oleh kerasnya bunyi musik. Tapi,siapa yang peduli?
Uchiha Sasuke menghela nafas panjang. Pria dewasa berusia 27 tahun itu menyenderkan tubuh tegapnya di sofa yang berada di atas lantai dansa. Yups, lantai eksekutif lebih tepatnya. Kerlingan dan tawa genit dari wanita-wanita penjaja cinta, atau bahkan datang dari tamu eksekutif yang lain diabaikannya. wine merah yang sedari tadi digenggam tangannya pun terasa percuma. Sasuke juga mengabaikan aktifitas sahabat-sahabatnya yang dinilai sangat tak penting.
Lihat saja itu, si kuning Jabrik, alias Namikaze Naruto yang memaksanya datang kemari malah sibuk sendiri dengan menggoda wanita-wanita yang berpenampilan super seksi. Lalu, di sebelahnya ada Nara Shikamaru yang malah teler meski tanpa menenggak segelas alkoholpun. Apa dia pikir ini kamarnya? Lalu disampingnya ada Shimura Sai yang sedang tersenyum tak jelas pada beberapa gadis abg di lantai bawah yang langsung histeris. Di samping Sasuke sendiri, Hyuga Neji sendiri sedang menikmati wine dengan mata terus memicing ke arah Naruto, seolah bisa mencabuti kumis kucing aneh di kedua pipinya.
“dobe, hentikan itu!!” Naruto langsung menghentikan godaannya pada wanita bersurai hitam seksi. Sasuke menghela nafas.
“ck, apaan kau Teme!! Aku kan sudah bilang mau bersenang-senang malam ini!!” rajuknya dengan bibir mengerucut yang sangat menjijikkan di mata Sasuke.
“merepotkan, teruslah bersenang-senang hingga akhirnya Neji mengulitimu setelah ini”
“hei!!! Memangnya kenapa Dattebayo?!! Lagi pula aku kan hanya ingin bermain,” bela Naruto tak terima.
“hn, teruslah bermain hingga kau puas!” lalu, kata-kata itu keluar dari Neji yang berhasil membuat Naruto bungkam dengan wajah bergidik. Astaga, dia tak akan berani pada calon kakak iparnya ini.
“hem, kukira Naruto hanya takut pada dua hal, kemarahan Kushina ba-chan dan kehabisan ramen. Tertanya dia juga takut pada ancaman Neji ya, hahaha” Naruto memicing ke arah Sai yang masih menebar senyumnya itu. Fake smile.
“hei kau bang--” Naruto hendak menghajar Sai kalau saja dering ponsel Sasuke tak menguar disekitar ruangan. Tanpa memeriksa id challing nya, pria raven itu langsung mematikannya.
“kenapa Teme?! Dari Itachi-nii lagi? Apa dia menyuruhmu menikah lagi? Hahahaha..” Sasuke mendengus kesal. mamusia yang mengaku sahabat sepopoknya ini selalu saja memojokkannya dengan kata itu. Lihat saja, bahkan Kiba yang baru datang langsung tertawa terpingkal-pingkal. Sedangkan Shikamaru, Neji dan Sai sampai terkekeh geli.
“hn,”
“ah, Teme nggak seru!!! Kalau begitu segeralah cari pasangan Teme... Cuma kau saja loh, disini yang belum punya pasangan, ah.. Kiba juga sih,”
KAMU SEDANG MEMBACA
Onyx (Let Me Tell The True)
RomancePair: Uchiha Sasuke × Haruno Sakura Rate: T Minjam karakter Narutonya Masashi Kishimoto lah.. Niatnya yang ingin melupakan sebentar kisah asmara ngenesnya malah membuat Sasuke bertemu dengan Sakura. Gadis polos, keras kepala, tapi naif yang kemudia...