9. hampir

710 118 9
                                    

Manik kelam Sasuke menatap datar pada isi ruangan megah yang ia lewati. Ia juga tak peduli pada sapaan dan bungkukan para pelayan. Tujuannya hanya satu, kamar utama di mansion besar ini. Kamar kedua orangtuanya.

Ucapan Itachi memang tidak main-main. Sasuke mengintip dari celah pintu dan mendapati wanita yang telah melahirkannya itu dalam keadaan bersandar tak berdaya pada kepala ranjang. Sasuke berjalan mendekat dan makin jelas bahwa wajah ibunya sangat pucat dan tubuhnya kurus. Sungguh Sasuke merasa durhaka.

"Kaa-san, aku pulang" Uchiha Mikoto langsung menoleh saat mendengar suara lirih itu. Air mata mulai menggenang di pelupuk dan Sasuke segera memeluknya. Sasuke mencium kening Mikoto berkali-kali dan terus mengucapkan kata maaf.

"Kau benar-benar jahat Sasuke! Apa salah ibumu sampai kau pergi begitu saja, huh! Kaa-san hampir gila karena mengkhawatirkanmu. Kau tega sekali pada Kaa-san" Sasuke hanya mengangguk takzim. Terus membiarkan omelan Mikoto padanya. Sasuke juga memanggil pelayan untuk menyiapkan makan malam Kaa-sannya. Dan Sasuke tak bisa menolak permintaan ibunya untuk menyuapinya.

Sasuke turun dari kamar utama dan menemukan ayahnya sedang duduk di sofa sambil menatapnya tajam. Sasuke menghampirinya ingin meminta maaf. Tapi ayahnya sudah lebih dulu melangkah mendekatinya.

"Hn. Selesaikan masalahmu, Sasuke. Uchiha tak pernah lari dari tanggung jawab" lalu Fugaku berlalu setelah menepuk pelan bahunya. Sasuke mengangguk. Dia tahu dibalik wajah datar dan suara tegas ayahnya, ia menyimpan perhatian yang begitu besar pada anaknya. Begitulah sosok Uchiha Fugaku. Sasuke jadi teringat dulu semasa kecil justru Fugaku yang kerap membacakan cerita sebelum tidur.

"Oh satu hal lagi Sasuke" Sasuke sedikit mendongak untuk melihat ayahnya yang sudah berada di tengah tangga.

"Kunjungi Kakekmu. Dia sangat khawatir" Sasuke menjawab iya. Ah, kakeknya mungkin akan sedikit merepotkan nanti.

"Paman Sasuuuu" teriakan cempreng itu membuat Sasuke sedikit terperanjat. Dia sedikit menunduk untuk menerima tubuh kecil Yuki yang kini berada di gendongannya.

"Paman Sasu sudah selesai belajar menggambar pada tantenya Ken? Kenapa lama sekali?" Sasuke mengernyit. Tapi melihat Itachi yang sudah ada dibelakang Yuki memberi kode Sasuke hanya mengatakan ya.

"Kalau begitu ajari aku menggambar sekarang! Paman tahu, Ken selalu pamer karena tentenya pintar menggambar dan dia selalu menunjukkan gambaran hasil belajarnya itu bagus, dan gambarku sangat jelek. Aku sebal" gerutu Yuki imut. Sasuke terkekeh. Semua Uchiha memang buruk dalam hal gambar-menggambar. Dan Sasuke tak tahu jika Sakura-yang ia tahu kini sebagai tante Ken- pintar menggambar. Sasuke hanya melihat gadis itu selalu sibuk dengan tugas kuliahnya.

"Paman Sasu makan malam saja disini. Biar tambah rame" Sasuke sebenarnya ingin bilang tidak, tapi Ibunya tiba-tiba muncul dan ikut memaksa Sasuke makan malam disini. Yuki juga memaksa agar Sasuke menginap dan mengajarkannya menggambar. Hei,,, dia mana bisa menggambar! Kenapa Yuki tak minta pada Sakura saja jika mereka sudah kenal.

Sasuke jadi teringat gadis itu. Dia belum bertemu seharian dengannya. Sasuke hanya belum mengabarinya kemana ia hari ini. Mungkin saja Sakura mencarinya atau malah bersyukur kalau ia tak pulang. Ya, opsi terakhir yang paling mungkin.

.....

Matsuri menatapnya iba setengah mengejek. Konohamaru dan Mirai menutup mulut berusaha menahan tawa. Sakura memandang ketiga sahabatnya itu dengan tajam, masih sambil menjejalkan onigiri di mulutnya yang sudah penuh. Kedua pipinya menggembung dan memerah karena kesal. Ia sangat ingin meremukkan sesuatu. Sakura sebal tingkat dewa!

"Ini semua gara-gara kalian! Kenapa tidak memberitahuku jika ada ujian sih?! Padahal aku selalu memberitahu kalian!" ujar Sakura sebal. Ia terkena sial yang beruntun hari ini. Maticnya mogok di tengah jalan jadi ia harus membawanya ke bengkel, kemudian ia harus mengejar bis, dan sampai di kampus tepat ketika Orochimaru keluar kelas. Belum lagi untaian kalimat sarkas dari dosen itu "aa... Haruno Sakura memang mahasiswi paling teladan di penjuru Konoha University" disertai senyum miring yang mengerikan.

Onyx (Let Me Tell The True)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang