17. malu

586 119 14
                                    

Sasuke benar-benar menyesali keputusannya malam ini. Dia melirik pada orang-orang yang duduk mengitarinya. Shion ada di sebelah kanan dan Karin ada di sisi kirinya. Gaara tepat berhadapan dengannya sedang Sara di sampingnya tepat berhadapan dengan Shion. Mereka ada di restoran shusi yang tidak terlalu ramai.

"Jadi, selama ini kau bersama Sasuke-kun, Shion?" tanya Sara. Matanya masih menatap pada Shion meski wanita itu terus menghindarinya.

"Itu bukan urusanmu" kata Shion datar. Sara menghela nafas.

"Bagaimana kau bisa mengatakan itu? Aku adalah kakakmu. Aku sangat mengkhawatirkanmu. Ayah dan ibu juga begitu". Kata Sara pasrah. Shion segera menatap Sara tajam.

"Dia bukan ibuku, kenapa aku harus peduli"

"Shion" suara Sasuke terdengar penuh penekanan membuat Shion menunduk. Sara mendesah.

Karin yang sama sekali tidak mengerti tentang masalah apa jadi penasaran. "Sasuke-kun tinggal dengan Shion? Kenapa?"

Sasuke tidak menjawab. Dia hanya minum air putih dan memejamkan mata sebentar. Saat membukanya, jade Gaara menyambutnya dengan datar. Dia tahu ada yang ingin Gaara katakan.

"Katakan, Gaara" kata Sasuke.

"Dimana dia?" kata Gaara langsung. Sara langsung menoleh pada Gaara dan penasaran. Siapa yang dimaksud dia? Apa ini Sakura lagi? Tunggu, sebenarnya ada hubungan apa antara Sakura dan Sasuke? Kenapa Gaara menanyakannya padanya?

"Apartemen" seakan sesuatu menghantamnya, Sara terkejut.

"Apa selama ini kalian tinggal dengan Sakura? Katakan kalian tidak ada hubungannya dengan pengganggu i--"

"Sakura bukan pengganggu / jangan pernah mengatakan itu" kata-kata yang keluar bersamaan dari mulut Gaara dan Sasuke membuat suasana meja itu semakin panas. Sasuke dan Gaara bahkan telah berpandangan satu sama lain. Di sisi lain, sebuah pisau seolah menyayat hati Sara. Jadi benar semua karena gadis itu?

"Jadi selama ini kalian tinggal disana? Gaara-kun juga tahu?" tanya Sara sambil menatap Gaara. Gaara hanya menatapnya sekilas tanpa menjawab. Sara tanpa bisa meneteskan air mata.

"Siapa Sakura?" tanya Karin masih tidak mengerti. Nama Sakura selalu disebut tapi tidak akan ada yang menjelaskan.

"Sakura adalah pemilik apartemen yang kami tinggali. Dia sangat baik, Karin-san" kata Shion. Meskipun dia tidak suka karena Sasuke sangat membelanya, tapi Sakura bukan orang jahat. Dia sangat peduli.

"Kenapa dia tak bersama kalian?" tanya Gaara. Masih mengangkat topik di depan.

"Dia kelelahan" kata Shion kali ini. Sara masih belum menerima semua ini.

"Jadi Shion, kapan kamu akan keluar dari sana?" Sara tidak memperdulikan Sasuke dan Gaara kali ini. Mereka dan Shion adalah masalah lain.

"Kenapa aku harus keluar?" tanya Shion, kali ini menantang.

"Kau tidak akan tinggal selamanya disana. Begitu juga kau, Sasuke" kali  ini Gaara yang menjawab. Sasuke hanya menatapnya dingin. Dia tidak mengatakan apapun karena makanan mereka sudah tiba.

"Yah... Kenapa kita tidak makan dulu? Selamat makan" kata Karin pelan. Dia masih sangat penasaran tentang Sakura. Hubungan Sakura, Shion, Sasuke. Kenapa Sara begitu membencinya dan seolah Gaara sangat cemburu. Ini semua membingungkannya. Karin menghela nafas. Dia butuh udara segar sebentar.

"Aku akan ke kamar mandi sebentar" katanya. Beberapa menit kemudian dia keluar dan menabrak seseorang. Karin hendak minta maaf tapi orang itu sudah membungkuk.

Onyx (Let Me Tell The True)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang