Yamanaka Ino memaksakan sebuah senyum saat Sakura menatap antusias padanya. Lebih tepatnya pada lengannya yang masih di tahan Sasuke si kurang ajar itu.
"O-oh i-ini--"
"Ada kecoa terbang di lengan temanmu itu" jawab Sasuke santai seolah itu adalah hal yang nyata.
"Ah, masa?! Apartemenku padahal bersih loh..." ujar Sakura curiga. Ino menyeringai, Sakura itu pintar. Mana mungkin mudah percaya dengan alasan konyol seperti itu.
Iyakan Sakura?
"Tapi aku memang sibuk sih, besok kalau libur aku bersih-bersih deh!" Ino merutuk sikap polos Sakura. Dia khawatir sekarang, semoga Sakura tak banyak dikelabuhi oleh Sasuke. Oh, kau tak tahu bagaimana kenyataannya, Nona Ino.
"Oh iya, aku belum memperkenalkan kalian ya. Ino-nee, Hinata-nee... Ini Sasuke-san. Sasuke-san, yang berambut pirang itu Ino-nee dan yang betambut hitam keunguan Hinata-nee" Ino dan Hinata tersenyum canggung. Sakura mengamati bingkisan di tangan Hinata.
"Kalian membawa makanan? Kebetulan sekali aku sedang malas masak... Hehehe. Duduklah dulu, aku akan menyiapkan alat makan" dan Ino hanya mendesah pasrah. Sakura tak perlu memperkenalkan Sasuke pada mereka karena mereka sudah saling mengenal. Hinata memutuskan untuk membantu Sakura diikuti Ino.
Ino melirik Sasuke yang menonton televisi. Dia makin penasaran sekarang.
"Saki, darimana kau mengenalnya?" tanya Ino langsung.
"Sasuke-san?" Ino mengangguk.
"Aku hanya menolongnya karena dia terkena musibah. Dia tak memiliki sanak saudara disini dan barang-barangnya hilang. Jadi untuk sementara ya, dia tinggal disini" jawab Sakura santai.
"Kau yakin?" Ino masih tak percaya dengan alasan konyol seperti itu.
"Dia terluka, Ino-nee"
"Dia bisa saja membohongimu" Ino masih belum terima. Sejenak Sakura berpikir.
"Mungkin benar. Tapi untuk apa kan dia melakukan itu? Aku tak punya apapun yang berharga, dan dia benar-benar terluka saat itu"
"Kau tak takut padanya?" tanya Ino lagi.
"Aku bisa langsung menghajarnya jika dia macam-macam padaku. Lagipula Sasuke-san sebenarnya baik kok. Meskipun kadang menyebalkan sih. Oh, dan dia tidak mungkin tertarik padaku. Dia bahkan memanggilku bocah" kata Sakura cuek.
"Kakakmu sudah tahu?" Hinata mulai membuka suara. Mengingat Sasori yang posesif padanya membuat Sakura meringis. Dia hanya menggeleng. Dan Ino maupun Hinata berharap agar Sasuke tak mati dicekik Sasori.
Makanan sudah tersaji di meja dan Sakura memanggil Sasuke untuk turut serta. Ino mencibir melihat kelakuan Sasuke yang macam raja yang selalu dilayani pelayan saja. Yah, yang dihadapannya ini memang Sasuke.
"Selamat makan!!!" ujar Sakura ceria. Dia sudah lapar sejak tadi. Dia tak peduli dengan situasi canggung yang mengudara disana. Masalah perut lebih penting.
"Ah iya, aku mengingat sesuatu!" seruan Sakura langsung mengalihkan perhatian ketiga manusia lain disana.
"Ino-nee, Hinata-nee, kalian kan bekerja di perusahaan yang besar, apa ada lowongan pekerjaan? Mungkin saja Sasuke-san bisa bekerja disana" Ino langsung tersedak. Hinata buru-buru memberikannya air putih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Onyx (Let Me Tell The True)
RomancePair: Uchiha Sasuke × Haruno Sakura Rate: T Minjam karakter Narutonya Masashi Kishimoto lah.. Niatnya yang ingin melupakan sebentar kisah asmara ngenesnya malah membuat Sasuke bertemu dengan Sakura. Gadis polos, keras kepala, tapi naif yang kemudia...