3. apartemen

874 144 5
                                    

Next... Hope you enjoy it...

Konoha University

Sarutobi bersaudara itu memandang gadis bersurai merah muda didepannya dengan bingung. Sakura terlihat fokus mengerjakan sesuatu pada laptopnya sampai melupakan tempura yang tersaji hangat didepannya. Belum lagi gadis itu terlihat buru-buru terbukti dengan beberapa kali melirik jam di pergelangan tangan. Konohamaru berdeham,

"apa yang kau kerjakan Saku?"

"essai dari panda merah" Mirai mengernyit.

"kau dapat hukuman lagi?" Sakura tak menjawab. Dia harus segera buru-buru karena urusan lain. Ya, apalagi kalau bukan tamu di apartemennya yang dari tadi pagi belum sadar. Sakura tak bisa meninggalkannya lama-lama. Bagaimanapun Sakura tak tahu kan dia itu penjahat atau bagaimana? Untung bagi Sakura karena jam berikutnya adalah mata kuliah Gaara sensei. Minggu lalu, dia sudah bilang akan membahas kelanjutan materi bab dua. Dan Sakura sedang merangkumnya agar dia bisa ijin. Lagipula Sakura masih sebal setengah mati mengingat insiden sore kemarin. Bodo amat masalah hukuman kuisnya!

"wakkata, Konohamaru, bolehkah aku minta tolong padamu? Bisakah kau print file bab 2 disini dan mengumpulkannya pada panda merah? Aku harus pergi karena ada urusan lain. Dan titip absen juga ya?." Sakura memberi sebuah flashdisk pada Konohamaru dan segera melesat begitu saja. Membuat Mirai dan Konohamaru hanya berpandangan tak mengerti.

Sakura berjalan cepat menuju parkiran untuk mengambil motornya, saat langkahnya terhenti begitu melihat Wanita cantik bersurai merah kecoklatan kemarin turun dari mobil merahnya. Sakura segera berojigi dan memakai helm lalu melajukan motornya saat melihat Gaara sensei berdiri di belakangnya dari spion motor. Sakura memutuskan tak peduli.

Sedangkan Gaara hanya memandang kepergian Sakura dengan tatapan yang sulit diartikan. Dia pasti kesal sekali dengan insiden kemarin. Gaara hanya bermaksud meninggalkannya sebentar karena tak mungkin membicarakan masalah pribadinya dengan Sara di kantor. Tapi Gaara tak tahu kalau bermasalah dengan Sara benar-benar membutuhkan kesabaran super ekstra. Gaara baru kembali ke kampus pukul 8 malam dan Sakura sudah tidak ada. Gaara memejamkan mata. Gadis yang menarik perhatiannya selama ini pasti akan makin sebal padanya.

"Gaara-kun?" jade hijau sayu itu terbuka. Memandang manik Sara yang menatapnya dengan tatapan bersalah. Masalah semalam, tentu saja. Gaara menghela nafas.

"bisakah kita berbicara? Maafkan aku yang tiba-tiba menyuruhmu untuk menciumku tadi malam. A-aku tak bi-"

"aku tahu. Bisakah kita tak membahasnya? kau juga harus tahu bahwa jatuh cinta kepada sahabat bukan sebuah kesalahan Sara. Sasuke mungkin sudah terluka lebih dari yang kau bayangkan. Jangan menyakiti Sasuke terlalu dalam" setelah itu Gaara memutuskan untuk mengambil mobil dan meninggalkan Sara begitu saja.

...

Onyx segelap malam terbuka perlahan. Mencoba menajamkan penglihatan dan meneliti kusen berwarna putih gading yang terasa asing. Sasuke mengaduh ketika pusing dan nyeri melanda kepalanya saat harus duduk. Belum lagi tangannya yang perih minta ampun. Apa yang terjadi sebenarnya? Ah, pengroyokan tadi malam ya? jadi apa yang kemudian terjadi?

Sasuke mengambil segelas air putih yang tersedia di lemari kecil dekat futonnya. Kerongkongannya benar-benar terasa gersang. Ditelitinya ruangan yang bercat coklat susu ini. Tak banyak perabotan hanya sebuah lemari sedang dan meja belajar. Jelas ini adalah tempat asing yang belum pernah didatanginya. Jadi dimana ini?

Onyx (Let Me Tell The True)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang