"Serba item kayak mau ngelayat aja."
"Emang."
Lah, beneran? Kirain nggak, habisnya dia udah sering liat Jerry pakai baju item-item kayak gitu.
Jerry muter-muter kunci mobilnya sambil turun dari tangga trus nyomot kerupuk bubur ayam yang di makan Nana. Padahal sih mereka udah sarapan, tapi karena pernah denger dari Leon kalau bubur ayam sekitar sini enak jadinya dia beli.
"Gue berangkat, kalau mau keluar jangan lupa cek lagi kompor, air, sama kunci jendela sama pintu."
Nah, sama banget kayak Mark.
"Iya," ngelayat siapa sih Jerry nggak ngajak-ngajak, mukanya juga nggak sedih-sedih amat tuh, "nitip BreadTalk."
"Iya!" Sahut Jerry yang udah keluar dari pintu.
***
Sehabis berdoa, Jerry naburin bunga di atas makam yang nampaknya selalu dirawat dengan baik itu. Kalau kalian lupa, pak Dores pernah mengungkit tentang perempuan ini yang merupakan teman SMP Jerry yang meninggal karena kanker.
Namanya Helen. Seharusnya dia nggak cuma jadi teman SMP saja, mungkin teman SMA kalau Helen nggak harus dirawat karena kanker sehabis ngejalanin UN. Kata mamanya Helen, sebenarnya cewek kalem itu sudah di vonis kanker beberapa bulan yang lalu, tapi Jerry baru tau saat kankernya sudah menjalar ke jaringan dekat kelenjar getah bening. Iya, dia udah stadium III waktu itu.
"Nggak tau kenapa gue jadi nikah sama cewek pecicilan, Hel. Beda sama lo." Jerry terkekeh pelan, tapi sorot matanya mulai sendu mengingat masa lalunya dulu.
Jerry itu mulai dekat dengan Helen karena satu ekskul, tapi Jerry nggak mau buat pacaran soalnya takut. Dia nggak mau kalau tau-tau pas putus mereka nggak bisa bicara lagi kayak pengalaman temen-temennya, lagian mereka masih kecil.
Waktu Helen dirawat dulu, dia bahkan rela bolos sekolah dan dimarahin papanya cuman buat jengukin Helen. Kasian ibunya juga, beliau cuma berdua sama Helen dan keluarganya yang lain bisa jenguk sesekali aja karena sibuk kerja. Tapi masih untung mereka berbaik hati nambahin uang buat biaya berobat yang nggak murah.
Jerry berdiri setelah mengusap batu nisannya. Habis ini dia mau mampir ke rumah Helen dulu, mungkin ibunya kangen sama Jerry, kan?
***
"Maaf ibu nggak bisa datang pas nikahan kamu, tapi kadonya sampai, kan?"
Jerry membalas senyum wanita itu, "Iya, bu. Makasih ya."
"Ibu senang kamu akhirnya bisa menemukan cewek buat dampingin kamu. Helen juga pasti senang."
Jerry meminum es sirupnya. Kalau Jerry senang nggak, ya? Sekarang yang bisa dia rasain baru lega aja sih. Setidaknya dia bisa hidup sama seseorang yang nggak begitu mempermasalahkan tentang dirinya dan segala kekurangannya.
"Ibu nggak sepi sendirian aja?"
"Nggak, habisnya di sini rame, kok. Sepupu ibu juga suka nitipin anaknya di sini, jadi nggak sepi lagi."
"Syukur deh."
"Oh iya, lain kali ajak sekalian istrinya. Pasti istrinya cantik."
Jerry mengangguk. Dia sendiri aja nggak pernah muji kalau si Nana itu cantik walau nyatanya dia itu ya pastinya cantik lah. Cuman sifatnya yang nyebelin bikin Jerry lupa kalau Nana itu cantik.
"Iya, bu."
***
Jerry sekarang menempuh perjalanan pulang. Udah jam 2 siang, cuacanya terik seperti yang udah dia prediksi. Makanya dia memilih buat bawa mobil ketimbang motor. Duh, mana dia musti mampir dulu buat beliin pesanan Nana. Bawa mobil itu malesnya pas markir, nggak praktis.
Sehabis beli BreadTalk di gerainya, Jerry masuk mobil lagi dong buat pulang. Ya masa sih jalan kaki. Seperti orang-orang pada umumnya, dia suka dengerin lagu. Dan kali ini lagu yang terputar bikin Jerry galau, Maroon 5 – Maps.
..I was there for you
In your darkest times
I was there for you
In your darkest nightBut I wonder, where were you?
When I was at my worst
Down on my knees
And you said you had my back
So I wonder, where were you?...Kalau lagi galau, lagu apa aja kayak cocok aja dikaitin sama kehidupan kita. Eh, nggak deh. Mungkin Jerry aja. Kadang Jerry capek dengan papa yang selalu maksain kehendaknya dan sangat jarang sekali memuji Jerry, padahal ada kok yang bisa dibanggain dari dia. Dan semenjak kehilangan Helen, semangat hidupnya jadi redup dan entah gimana ceritanya dia jadi nggak ada nafsu sama cewek.
Dia kayak ngerasain ketidak-adilan, padahal dia udah selalu ada buat Helen, tapi cewek itu malah pergi dan ninggalin dia yang nggak baik-baik aja. Nggak, bukan salah Helen, kok. Apa salah takdir atau Jerry sendiri sih yang nggak bisa nerima kenyataan?
Dia juga lagi diambang kebingungan, saat pikirannya keinget Helen yang udah pergi dia malah ngerasa sakit. Ngungkapin sayang ke cewek itu pun belum sempat dan tau-tau dia udah nikah aja, nih. Tapi kalau lupain cewek itu dia juga rasanya nggak rela, terlebih ibunya Helen sudah baik sama dia.
Di sisi lain dia juga udah punya Nana walau hatinya belum sepenuhnya bisa dia serahin, bahkan mungkin baru sedikit banget. Jerry jadi nggak tega, jangan sampai dia nyakitin Nana. Habisnya cewek kayak Nana perasaan terdalamnya susah ditebak.
***
"Akhirnya dateng juga~" Kepala Nana menyembul dari lengan sofa. Rambutnya berantakkan trus wajahnya juga kelihatan ngantuk.
"Tidur tapi TV nyala gitu?" Jerry nanya setelah ngasihin roti yang Nana minta tadi.
Nana mengangguk dan langsung membuka bungkusan rotinya, "habisnya sendirian di rumah sepi. Bair nggak sepi nyalain TV aja, eh taunya ketiduran."
Wajahnya cemberut saat Jerry ngacak-ngacak rambutnya,
"Dasar bocil."
"Enak aja!"
Jerry yang kecapean menghempaskan badannya disofa samping Nana dan menghela nafasnya. Mau tidur tapi laper. Dia memang sengaja pulang sebelum ibu Helen sarapan biar nggak ngerepotin.
"Na, udah makan siang?"
"Belum. Kan nungguin Jerry."
Jerry menoleh ke samping saat Nana tersenyum lebar. Kan Jerry jadi ngerasa bersalah,
dikit.
"Kenapa?"
"Kan nungguin Jerry buat bantuin masak. Enak aja Nana masak sendirian, kan tadi pagi uda—ih geliii~"
Nana ngakak sampai rebahan ke lantai karena digelitikkin sama Jerry yang sebel sama dia. "Gue gelitikkin sampai mampos!"
"Nana mau ngompol jadinya~"
Rengekkan dari Nana bikin Jerry ketawa. Apalagi sekarang wajah Nana udah merah plus keringetan karena gelitikkan yang nggak Cuma geli, tapi juga sakit. Jerry pakai kebanyakan tenaga gelitikinnya.
***
Chapter depan ngapain nih mereka?
Yang mau tau Helen itu penampakannya gimana, nih gaes
Namanya Hyunjin dari Loona, bukan Stray Kids ya wkwk
Oh iya, dann sankyuu untuk 10k readersnyaa😚
YOU ARE READING
Ganteng Tapi Belok | Nomin GS ✓
FanfictionTentang si belok dan si wibu; kehidupan kuliah, karir, percintaan juga kekeluargaan yang dicampur aduk menjadi cerita ala kadarnya. Semoga bisa mewarnai hari kalian dan maapkeun atas segala kekurangan 😚 [Nomin GS] [Markmin Siblings] . . . GS for J...