15. Ulang Tahun

3.2K 532 17
                                    

Ulang tahun Nana sama Mark selalu spesial karena mama sama papanya pasti mengusahakan buat balik ke Indonesia. Karena mereka berdua sama-sama berojol di Agustus tapi beda tanggal, jadi orang tua mereka datangnya nggak pas banget sama tanggal lahir mereka. 

Sekarang tanggal 14, sehari setelah ultah Nana dan hampir dua minggu setelah ultah Mark. Malam tadi orang tua mereka datang dan hari ini mama Yuni udah sibuk di dapur detemani Nana sama Mark yang bantu bikin-bikin kue. 

Mark sama Nana nggak pernah mau pesta-pestaan, jadinya setiap ultah mereka mau ngumpul-ngumpul aja sama keluarga. Karena keluarga besarnya mereka tinggalnya jauh, jadi setiap ultah paling cuma ngundang yang deket kayak keluarga Chandra sama Leon dan juga Koko.

"Gimana kalian kuliahnya?"

Dua kakak beradik yang sibuk puteran mixer itu kompak senyum natap mamanya. Habisnya seneng banget rasanya setelah lama nggak diurusin orang tua.

"Nana sih flat aja. Kalau ditanyain soal endorse mah makin bagus, ma. Nanti palingan kak Awkarin kalah sama Nana." Cewek itu terkikik. Mama Yuni maklum aja sama anaknya ini. Asalkan anaknya nggak bego, dia sama suaminya santai aja. Lagipula Nana udah bisa ngehasilin uang sendiri.

"Kalau kakak?"

"Kalau Mark udah ada pencerahan buat penelitian. Trus temennya papa, om Dores, juga mau bantuin Mark kalau ada yang mau ditanyain masalah bisnis sama penelitian katanya."

"Dores?"

Papa mereka yang namanya Sigit itu berhenti menonton berita di TV dan menghampiri mereka waktu ada topik pembicaraan yang menarik perhatiannya. Dores itu teman baiknya waktu SMA.

"Iya, pa. Anaknya om Dores itu temennya Nana. Mark punya kartu namanya, katanya kasih ke papa siapa tau mau silaturrahmi."

Sigit manggut-manggut, "Iya deh nanti papa hubungin."

Setelah itu kepala keluarga yang body-nya udah kayak tentara itu ngambil minuman di kulkas dan kembali menonton TV. Nggak ada konstribusinya memang buat bikin makanan.

"Anaknya pak Dores itu cowok, kan? Rasanya mama pernah liat pas papa kalian reuni dulu. Dulu dia masih kecil tapi udah ganteng aja."

Mark menatap mama Yuni dengan penuh semangat hingga mama cantik mereka yang lagi ngebumbuin ikan kakap penasaran.

"Jadi gini ma....     "

dan Mark mulai ngeghibah pas si Jerry minta Nana buat jadi partner Nana di acara perusahaan Dores dulu.

"...  Tapi kalau feeling Mark sih pada akhirnya mereka bakal jadi beneran deh, ma," ujar Mark sambil pasang wajah julid. Kalau Nana mah santuy dan fokus mengatur suhu sama waktu di oven. Batin Nana sih nyindir Mark yang nggak tau kalau Jerry itu maho. 

Suka ama cewek aja nggak, apalagi sama Nana yang suka bikin puyeng.

"Mama sih setuju aja asal anak mama bahagia."

Nana meniup poninya sambil menumpu tangan di meja makan, "nggak kok ma, Jerry itu temen nraktir Nana makan."

"Cie suka makan bareng toh?"

"Julid amat sih kak Mark."

"Pa, papa gimana kalau misalnya besanan sama om Dores?"

Di ruang televisi, Sigit mengacungkan jempolnya dengan tatapan terpaku ke depan, lagi nonton pak Jokowi pidato dia. "Kalau bisa secepatnya juga nggak papa, biar dewasa kamu, Na."

"Pfttt."

Sabar mah Nana. Dia sekarang pantengin hp-nya aja yang beberapa jam lalu dia anggurin. Temen-temennya banyak ngucapin buat ulang tahunnya. Beberapa juga ada yang ngasih kado termasuk Chandra sama Koko. Chandra ngasih phone case yang unyu sedangkan Koko ngasih gelang-gelang lucu.

Ganteng Tapi Belok | Nomin GS ✓Where stories live. Discover now