Prahara rumah tangga wajar aja terjadi, dan pastinya, setiap orang yang berumah tangga nggak lepas dari itu. Bedanya, tingkat masalah yang di cap sebagai 'prahara' itu sendiri berbeda-beda, tergantung orangnya.
Ada yang masalah kecil dianggap besar, ada yang masalahnya besar tapi mereka slow aja.
Kalau rumah tangga Jerry-Nana, sih, sampai saat ini masih kecil-kecil aja. Sama kayak umur pernikahan dan usia mereka yang masih muda.
Hari ini hari Minggu dan Jerry cuman main game di rumah, susah diusik. Guling-guling di ranjang sampai sprei bentuknya udah berantakkan. Mulutnya juga nggak lepas dari kata-kata yang agak kasar.
Nggak kasar banget sih, kadang lucu juga soalnya sambil ngerengek.
Sebelas dua belas sama wajah Nana sekarang.
"Bubur ayaaam."
Hm, dikacangi, nih.
"Jerry!"
"Beli sendiri elah, nggak jauh."
Nana ngehentakkin kakinya. Udah nyerah nagih bubur ayam ke suaminya yang nggak berbakti itu. Makanya sekarang Nana langsung pakai jaket buat pergi ke luar.
"Aish, Na! Pantat gue jadi tepos kaan!"
Nana masa bodoh sama seruan Jerry yang habis kepedihan gara-gara pantatnya di injak Nana yang sengaja keluar kamar lewat ranjang dan nginjak pantat Jerry yang lumayan ada dagingnya. Ya, mendingan ketimbang punya Mark.
***
Sebenernya mata Jerry ngantuk, mau tidur lagi. Tapi dia laper, makanya sekarang makanin sereal sambil liatin tv. Sereal doang padahal nggak cukup.
Sesekali dia nengok keluar. Dan entah di tengokkan keberapa, dia akhirnya nemuin Nana yang pulang berombongan. Ck, kayak anak kecil aja main sepedaan.
Mark, Lucas, sama Leon pakai sepeda sendiri. Sedangkan Koko dibonceng Chandra trus Nana ikut sama Felix. Heran, kan masih ada Mark.
Mata Jerry masih mengarah ke mereka saat orang-orang itu udah masuk rumah. Untung pagi ini cukup dingin, kalau nggak, mungkin udah pada bau keringat.
"Abis ngapain kalian?"
"Sepedaan, Jer. Lo sih udah gue chat tapi nggak diread."
Mereka semua duduk di ruang tv, bahkan ada yang tergeletak buat rebahan. Iya sih, tadi ada beberapa chat. Karena Jerry asik main game ya dia abaikan aja.
"Na, laper."
"Di kulkas masih banyak yang bisa di masak kok, Jer."
Nana sama Koko sibuk makanin cilok. Bodo amat sama Jerry yang kelaparan. Dia ngambek.
"Mabar yuuuk!" Felix yang capek rebahan akhirnya duduk sambil ngajakin cowok-cowok mabar.
"Mabar apaan?" Tanya Chandra.
"Among Us."
***
Untuk kedua kalinya Jerry keluar dari pintu Indomaret. Tadi sih habis beli jajanan, buat nambahin isi kulkas sama rokok. Tapi pas dia udah keluar tiba-tiba hujan. Jadinya dia mau beli jas hujan, tapi sayangnya stok habis.
Dari sini ke rumahnya kira-kira 1 kilometer. Dan kalau balik pakai motor tanpa jas hujan pastinya bakal basah sampai ke dalem mengingat hujannya gede. Untung anginnya nggak ribut.
Jerry bukan satu-satunya orang yang ada diluar. Di pojok juga ada keluarga kecil. Gemes banget deh, mana anaknya kayak baru bisa jalan, seneng banget nengadahin tangannya ke hujan.
YOU ARE READING
Ganteng Tapi Belok | Nomin GS ✓
FanfictionTentang si belok dan si wibu; kehidupan kuliah, karir, percintaan juga kekeluargaan yang dicampur aduk menjadi cerita ala kadarnya. Semoga bisa mewarnai hari kalian dan maapkeun atas segala kekurangan 😚 [Nomin GS] [Markmin Siblings] . . . GS for J...