✨ 04 ✨

21 4 7
                                    

"Gimana, Ric? Dapet lagi?" Tanpa ragu, Eric bahkan menunjukkan kertas kecil warna kuning itu pada Hyunjoon. "Tiap hari gue bakal dapet kayanya."

Sunwoo yang sedang duduk di sebelah Eric lantas menoleh dengan menaikkan satu alisnya, heran sekaligus najis sendiri mendengar jawaban Eric. "Dih pede banget lo, Ric."

Eric hanya memanyunkan bibirnya, malas. Bingung juga. Sebenarnya apa motivasi orang di balik kertas ini? Mengapa selama beberapa hari ini dia selalu mendapat notes di bangkunya, padahal dia gak ada salah apa-apa juga. Enggak habis melakukan sesuatu yang menarik atensi seisi sekolah.

"Ya sih. Ah gatau ah. Biarin aja. Asal ga ganggu dan ga nimbulin kejahatan, gapapa lah."

Sunwoo, Bomin, dan Hyunjoon pun mengangguk dan ikut mendoakan supaya orang yang mengirimkan note tersebut tidaklah jahat. Anjayy, doain gak tuh wkwkwk.

"Biarin aja, paling cuma tahan beberapa hari," tambah Bomin dan Sunwoo pun mengangguk setuju. Begitu juga dengan Hyunjoon.

"Ya. Semoga. Tapi gue kepo aja sih. Kenapa gak langsung deketin gue aja, gitu? Temenan sama gue. Lagipula gue gak gigit?"

"Lo serem, kali, Ric. Makanya dia gamau ngomong langsung sama lo." Seperti biasa, Sunwoo lah yang mengatakan hal tersebut.

"Dih, gue baik gini. Gue kan welcome aja orangnya. Asal niatnya baik."

"Udah kaya keset depan rumah aja, welcome," cibir Sunwoo. Eric langsung menoyor Sunwoo saking kesalnya. Lagi serius juga.

Hyunjoon pun mengangguk, "Ya lagipula Ric, mana ada penggemar rahasia bilang-bilang?"

"Iya juga ya."

"Goblok," ledek Bomin di akhir dengan nada santai.

Daily Note; Eric SohnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang