✨ 10 ✨

15 2 0
                                    

"Tumben tangan lo sepi banget?" tanya Sunwoo melihat Eric yang datang ke kelas dengan tangan kosong. Biasanya pasti udah ada aja sesuatu di tangannya. Entah permen, bengbeng, roti, atau apapun lah. Melihat Eric dengan tangan kosong belakangan ini seolah hal yang mustahil baginya.

Eric menaruh tasnya dan duduk, "emang selama ini tangan gue rame apa?"

"Ya biasanya kan tangan lo penuh dengan hadiah dari sendernim!"

"Hm, cuma dapet note isi hai doang, anjir."

Sanha mengetawai Eric, "Yaampun, kasian banget lo, Ric."

"Lah emang lo tau gue kenapa?"

Sanha langsung duduk disamping Eric dan merangkulnya, "Heh, lo kira gue selama ini gatau? Mulut kalian itu loh, kalau cerita kaya udah jadi toa."

"Nahkan, Eric sih," omel Sunwoo, menuduhkan ucapan Sanha pada seseorang di sebelahnya itu.

Sanha langsung menolehkan pandangannya ke Sunwoo, "Justru yang namanya Kim Sunwoo itu yang paling gede suaranya."

Sunwoo langsung melempar pulpen ke Sanha, namun Sanha berhasil menangkapnya. "Wle, lo kira gue bakal kepentok pulpen lo apa?"

"Dah ya berisik, gue mau buat tugas dulu."

Mendengar ucapan Eric, semua langsung teringat dan kembali ke tempatnya semula. Bukan apa-apa, takut apalagi, tapi karena mereka semua teringat belum selesai mengerjakan tugas untuk hari ini.

Tentunya karena menunggu contekan teman.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Daily Note; Eric SohnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang