GODOGAN ASTACAKRA

42 8 1
                                    

Sonya terisap dan terempas lagi. Terisap dan terempas lagi. Terisap dan terempas lagi.

Dia berpindah-pindah tempat. Seperti melompati alam semesta. Dari ruang hampa satu ke ruang hampa lain.

Ketahuilah, engkau Astacakra yang paling berbeda.

Suara yang diduganya dari Baureksa Luhur menggema dalam kepala. Sonya merasa kecil. Dia hanyalah setitik tak berarti melintasi alam semesta. Tak henti-hentinya dirinya terpukau oleh sajian jagad raya. Keterpanaan itu memurnikan kembali ingatan-ingatannya.

Dia kini tahu yang sebenarnya. Apa yang disampaikan Wati adalah yang benar.

Dia lahir dari siluman Watukayu dan siluman dari alam gaib manusia. Sebuah hubungan yang sebenarnya dilarang di dunia Watukayu. Namun ayahnya adalah siluman yang sangat baik di Pancaraya, sehingga mereka semua tak ada curiga ketika ayahnya membawa ibunya ke alam sana. Segalanya berjalan tenteram sampai Sonya tumbuh jadi gadis muda. Dia baru mau mempelajari ilmu berubah jadi hewan. Dia tengah mencari tahu, siluman hewan apakah dirinya, ketika ada penyusup masuk.

Penyusup itu telah lama masuk, menjelma jadi manusia Watukayu. Menyusun agenda dan membangun fitnah. Mereka mengembuskan kembali tentang bangkitnya Ratu Siluman. Kaum manusia di Pancaraya terhasut, mereka kemudian menuntut para siluman untuk mengaku dan menyerahkan siapa pasangan yang melakukan hubungan terlarang.

Kaum siluman tidak terima dituduh seperti itu. Kekacauan pecah. Kaum siluman dan manusia bertempur. Sementara dua orang penghasut yang Sonya tahu berasal dari padepokan Halimun Soang, yaitu Wisana dan Wati, menyelinap ke rumahnya. Menyekapnya selagi ayahnya turun di pertempuran. Ketika kepergok, mereka beralasan ingin membantu menyembunyikan keberadaan Sonya. Mereka bilang, orang-orang sudah tahu bahwa Sonya adalah siluman berdarah campuran. Sang ibu merelakan. Namun segera sadar.

Sayangnya, dua orang itu keburu lenyap membawa Sonya.

Ketika sampai di padepokan Halimun Soang, Sonya langsung dicuci otak. Dibuat lupa terhadap asal usulnya. Ilmu perubahan silumannya dikubur dalam-dalam. Sehingga mereka dapat melatih Sonya dengan cara dan sesuai agenda mereka.

Sonya kini tahu, mengapa dia disebut sebagai sang katalis. Darahnya dapat membuka ilmu berbahaya yang telah lama mati di dunia manusia.

Dan itu menjadi pilihannya, akankah mengaktifkan ilmu itu atau menghancurkannya?

Bangkitlah, Astacakra Kelima.

Sonya membiarkan tubuhnya melesat masuk ke sebuah piringan putih melayang di ruang hampa. Di tengah-tengah piringan itu terdapat semacam kolam lava sangat panas. Sonya dicemplungkan ke sana.

Panasnya tiada kira. Kulit Sonya mendidih dalam sekejap. Terkelupas dan berganti menjadi baru. Semakin dalam dia tenggelam, lapisan tubuhnya seperti dipisah-pisah. Mulai dari sukma, tulang, organ-organ, daging, kulit. Kemudian dirangkai ulang.

Dalam perangkaian ulang itu, dia merasakan adanya sebuah bola bercahaya masuk dalam sukmanya. Menyatu. Lapisan sukmanya bertambah tebal dan sangat kuat. Terang benderang hingga sanggup menerangi ruang hampa nan gelap itu.

Sepanjang proses itu Sonya hanya bisa menjerit kesakitan sampai tak bersuara. Ada petir-petir yang menyambar dan melilitinya, lalu meresap masuk melalui pori-pori kulit. Mata Sonya menyala terang. Dia dimuntahkan oleh kolam lava itu. Dia melayang di ruang hampa yang terang-benderang oleh cahaya tubuhnya.

Cahaya Sonya berwarna lembayung. Dia melesat. Ketika melesat tubuhnya memisah menjadi dua. Satu tubuh manusia, satu lagi wujud ular raksasa. Mengikutinya selalu. Di satu titik dia berhenti dan dua wujud itu menyatu kembali.

Selamat datang Astacakra Kelima.

Temukan teman-temanmu yang lain.

Cegah kebangkitan kekuatan kosmik jahat yang akan mengancam keseimbangan dunia-dunia.

"Aku Astacakra," kata Sonya.

ASTACAKRA #5 PANCA SONYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang