11 - // Dunia Emang Sempit //

604 53 1
                                    


" Itu dimakan ibu udah taro semuanya di meja makan." Suara nya sedikit meninggi, agar lebih terdengar keras.

" Ya bu aku masih belum beres ini." Sahut Salma tak kalah berteriak dari arah ruang tv.

Ibu Salma kembali melanjutkan pekerjaan nya yang belum selesai di dapur. Menyimpan peralatan bekas memasak ke tempat cuci, dan lain sebagainya.

" Anak milenial emang susah. Bangun tidur yang pertama dicari hp. Sampe lupa makan. Bisa-bisa lupa cari jodoh segala. Bahaya!" Gerutu Ibu Salma sambil memindahkan opor ayam ke mangkuk.

" Opor udah. Rendang udah. Ketupat udah. Kerupuk juga udah." Ibu Salma menunjuk hidangan yang sudah tersaji di meja makan.

" Tumben banget bu masak banyak begini? Mau arisan?" Seorang lelaki berjalan mendekati meja makan.

" Emang ga boleh ibu masak sebanyak itu?" Sahut Ibu Salma tanpa menoleh kearah suami nya.

" Ya boleh dong. Gausah marah, kan ayah cuman nanya aja bu." Ayah Salma melakukan pembelaan.

Ibu Salma melihat Salma sedang berjalan kearah dapur,
" Ibu lagi belajar masak enak dan banyak. Latihan buat nanti nyediain calon mantu, Yah." Ia melihat Salma yang terus berjalan mendekat dengan ujung kelopak matanya.

Lagi nyindir nih pasti ibu.

" Gausah nyindir juga kali bu." Salma lalu duduk di depan Ayahnya di kursi meja makan. Ayah Salma hanya tertawa melihat tingkah laku anak dan istrinya.

" Sal."

" Iya, Yah?"

" Gimana kuliah kamu?"

" Lancar kok Yah alhamdulilah." Salma menjawab mantap pertanyaan sang ayah. Ayah Salma tersenyum.

" Hari ini ada kelas?" Tanya ayah Salma sambil mengambil beberapa potongan ketupat ke piringnya.

" Masih nanti siang Yah, kenapa?" Lalu salma menyeruput sesendok kuah opor ayam buatan ibunya.

Ayah Salma terlihat mengaduk secangkir kopi didepannya " Oh, tadinya mau ayah ajak ketemu Om Indra. Ada syukuran."

Om Indra adalah adik bungsu Ayah Salma.

Salma membelalakkan matanya," Om Indra nikah lagi?"

" Hush!" Ibu Salma menepuk punggung tangan Salma.

" Ya terus apa dong? Masa syukuran lagi? Perasaan baru bulan kemaren syukuran pindahan rumah."

" Hari ini om kamu ada peresmian cabang perusahaan barunya, sal." Jawab Ayah Salma dengan tenang.

" Oh."

" Syukuran gede dong?"

" Ya gede lah orang yang diundang orang-orang penting." Sahut Ibu Salma. " Kamu yakin gaakan ikut ayah?" 

Salma diam sejenak, " Pengen sih."

" Kuliah kamu hari ini?" Ayah Salma memastikan.
" Gapapa telat nanti ke kampus nya?"

" Ah itu mah gampang yah, nanti aku izin aja ke --

Astaga! Minta izin ke Pak Radito dong! Big no!!!

" Hmm, aku kayanya ga ikut deh yah, baru inget kalo hari ini ada quiz." Jawab Salma melanjutkan ucapan nya yang terpotong tadi.

Yang kemaren aja masih absen ini mau cari gara gara lagi.

" Beneran?"

Salma mengangguk mantap, " Beneran yah, aku titip salam aja ya buat om indra."

" Sekarang jam berapa bu?" Tanya Salma dengan pandangan fokus menyantap sarapan dihadapannya.

Workholic LecturerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang