17 - // Ramalan Absurd Adam //

667 67 7
                                    

Langit yang cerah ditambah cahaya matahari yang tidak terlalu terik, dan jalanan yang tidak seramai biasanya menambah kenyamanan dalam menikmati weekend hari ini, seperti yang dirasakan oleh Salma, Adam dan Rara yang terlihat tengah berlari santai di sekitar jogging track taman kota.

" Udah yuk! Cape gue." Nafas Adam terdengar sangat ngos-ngosan. Mereka bertiga berhenti di dekat gerobak es goyobod khas kota nya.

" Alah lo cowo tapi cemen banget." Sindir Rara.

" Anjir gue kan punya asma Ra." Jawab Adam.

" Udahan sal?" Rara meminta pendapat Salma. Sementara Salma masih asyik dengan handphone nya.

" Sal."

" Sal woy!"

" Etdah sal" Nada Rara meninggi.

" Hah?" Sahut Salma begitu saja tanpa menoleh kearah Rara.

" Lo lagi ngapain sih?" Adam penasaran.

Lagi, Salma tidak menjawab, ia malah berlalu dari hadapan Rara dan Adam untuk mengangkat telepon, sepertinya terburu-buru.

" Telpon dari siapa sih?" Adam menyenggol lengan Rara.

" Dari doi nya kali." Jawab Rara pasrah sambil mengambil segelas es goyobod yang tadi ia pesan.

Adam tertawa, " Lo gue bilangin salma ya! Ngeledek lo mah."

Rara menanggapi Adam dengan tertawa pula, " Abis kesel, udah tau lagi refreshing gini masih aja ngurusin orang. Bener dah tuh dia harus dapet cowo yang gila belajar, gila kerja, gila cari duit, gila sibuk." Gerutu Rara kesal dengan penuh penekanan di setiap kalimatnya.

Adam mengerutkan keningnya, layaknya seseorang yang tengah berpikir, " Analisa gue sih cowo dengan karakter kaya gitu, yang lagi ada di kehidupan sohib kita ya cuman 1 Ra."

" Siapa?"

" THE ONE AND ONLY,  BAPAK RADITO RAMA WIRAYUDHA."

" HAHAHAHAHAHA" Rara tertawa begitu keras.

" Anjir Ra lo yang ketawa gue yang malu." Ringis Adam melihat orang yang berada di sekitarnya melihat mereka dengan tatapan yang sepertinya tidak nyaman.

" NGAKAK POLLLL"

Dasar Rara!

" Eh tapi bener." Lanjutnya.

" Kan gue bilang."

" Lucu ngga sih Dam, kalo ntar mereka nikah dan punya anak, itu WAJIB PUNYA ART sih. Secara punya ibu bapak gila kerja gila cari duit." Rara masih tertawa menanggapi Adam.

" Gue ntar ngelamar ah." Sahut Adam begitu saja.

" Ngelamar anaknya? Gila lo mereka nya aja belum nikah." Rara menanggapi nya histeris.

" Siapa yang mau nikah?" Salma tiba-tiba muncul di hadapan mereka.

" Lo ya sal udah kaya korban ghostingan. Dateng ngga bilang, pergi ngga pamit." Komen Rara.

" Korban ghosting kating mah beda ya, tau banget." Sindir Salma sambil tertawa.

" Kesindir nih gue." Gerutu Rara.

" Gue pengen juga dong es goyobod." Salma tergoda oleh segelas es goyobod yang sedang disantap Rara.

" Yaudah gue pesenin bareng gue." Adam lalu berjalan menghampiri pedagang es goyobod tersebut.

" Telpon dari siapa sal?" Tanya Rara.

" Gue lusa ada undangan narasumber dari salah satu forum anak muda gitu, kebetulan yang megang nya temen lama gue." Jawab Salma.

Workholic LecturerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang