Part #18

857 119 6
                                    

Sudah seminggu kiranya Taehyung belum juga sadarkan diri dari tidur panjangnya. Dokter mengatakan Taehyung sudah melewati masa kritisnya namun masih harus menunggu pasien sadar terlebih dahulu agar tau bagaimana kondisi sebenarnya.

Ketiga temannya bahkan sudah
menghubungi keluarga Taehyung yang
berada di Korea. Ibu Taehyung bilang,
mereka akan datang kemari untuk melihat keadaan Taehyung. Ayah, ibu dan Minju adik Taehyung akan ke Paris besok.

"Hei... cepat bangun! Apa kau tidak bosan tidur terus huh?" Ucap Suga pada
Taehyung yang masih terbaring lemah di
ranjangnya.

Ya, beberapa hari kemarin
keluarga pasien sudah di perbolehkan oleh dokter untuk masuk menemui pasien ke dalam ruangan. Dengan catatan jika sesuatu terjadi pada pasien mereka harus segera memanggil dokter/ masih dalam pengawasan ketat.

Jimin yang melihat itu hanya terkekeh
kecil, ia tau Suga dan Taehyung adalah
teman berkelahi. Berkelahi dalam hal
saling menjahili satu sama lain atau saling beradu mulut tidak penting. Dalam hal persahabatan pasti akan ada salah satu yang seperti itu.

"Kau merindukannya hm?" Ejek Jimin pada Suga.

"Tentu saja, dia adalah orang yang paling
cocok berkelahi denganku. Kau dan Jungkook itu tidak asik." Jawab Suga.

Jimin hanya menggelengkan kepalanya saja, karna itu memang kenyataannya. Lalu ia beralih pada Jungkook yang sejak tadi hanya duduk tidak bergeming di sofa yang juga di sediakan di ruang itu.

"Hei kau kenapa?" Ucap Jimin seraya
menghampiri sahabatnya yang lain itu lalu duduk di sampingnya.

"Ah, tidak. Aku hanya sedang memikirkan sesuatu." Ucapnya dengan wajah yang sedikit muram.

"Sesuatu?" Jimin terlihat berpikir sesaat, "Jisoo maksudmu?"

Jungkook pun mengangguk kecil. Ya, ia
memang sedang memikirkan ucapan Jisoo saat itu. Ia tidak tau harus mengatakan apa pada Taehyung saat sadar nanti. Ia tau Taehyung, sekeras apapun mereka menghentikan Taehyung untuk tidak akan menemui Jisoo, pria itu pasti akan tetap berusaha untuk menemui Jisoo bagaimana pun caranya.

"Astaga, kau benar." Jimin pun akhirnya ikut memikirkan hal itu.

"Tapi, apapun alasan Jisoo, semoga dia dan juga Taehyung bisa melewati semuanya." Gumam Jungkook.

"Hm, kau benar."

Tapi ternyata tanpa mereka sadari,
di luar sana, di balik pintu ruangan
Taehyung dimana di pintu itu terdapat
kaca tembus pandang, ada seorang wanita yang memperhatikan mereka. Lebih tepatnya memperhatikan pria yang sedang berbaring di atas ranjang, ya, dia adalah Jisoo.

Selama seminggu ini, Jisoo setia memperhatikan Taehyung, ia mengintip
dari balik pintu. Ia hanya ingin melihat
Taehyung sampai pria itu benar-benar
sadar.

Sekali lagi, ia meminta dan melanggar janji itu, karena jujur sampai saat ini ia masih saja tidak bisa benar-benar meninggalkan Taehyung.

Tapi kali ini Jisoo berjanji bahwa jika
Taehyung benar-benar sudah sadar
dan membuka kedua matanya ia akan
benar-benar meninggalkan Taehyung
Tidak akan menemuinya lagi.






















Namun tiba-tiba, Jisoo terkejut begitu
mendengar ucapan Suga yang berada di dalam sana.

"TAEHYUNG SADAR!! DIA MEMBUKA
MATANYA!" Teriak Suga memberitahukan pada yang lain.

Jimin dan Jungkook pun segera
menghampiri Suga. Dan benar,
Taehyung membuka kedua matanya
meskipun belum sepenuhnya. Jari
tangannya pun bergerak kecil.

"Aku akan panggilkan dokter, kalian tunggu di sini." Ucap Jimin yang segera pergi dari ruangan itu.

Jisoo yang mendengarkan semuanya,
segera berlari dari balik pintu dan
bersembunyi di balik lemari yang terdapat di samping lorong rumah sakit agar ia tidak terlihat oleh Jimin.

Taehyung sadar? Syukurlah - Jisoo

Tidak lama kemudian, dokter pun datang. Lalu memeriksa keadaan Taehyung yang belum mengatakan sesuatu dari mulutnya. Pandangannya pun masih sangat lemah. Jisoo pun kembali mengintip dari balik pintu, sebisa mungkin agar ia tidak terlihat oleh orang-orang di dalam sana. Sungguh, ia hanya ingin melihat Taehyung sampai benar-benar baik-baik saja.

"Bagaimana perasaan anda?" Ucap sang
dokter. Namun Taehyung hanya menatap lemah sang dokter.

Jimin, Suga dan Jungkook merasa
kekhawatirannya kembali. Masalahnya,
pandangan dari saat pertama Taehyung
membuka matanya pada mereka sangat
berbeda. Seperti tidak mengenali mereka
bertiga.

"A-aku dimana?" Ucap Taehyung lemah.

Jimin pun mendekati sahabatnya itu, ia
lantas tersenyum padanya, "Taehyung, kau sedang ada di rumah sakit, kau-"

"Kau siapa?"

Deg.

Semua mata disana memandang Taehyung tidak percaya. Bagaimana itu bisa terjadi? Taehyung tidak mengenali Jimin, sahabatnya sendiri.

"Anda tidak mengenalnya?" Kali ini
dokter bertanya dengan sangat hati-hati pada Taehyung.

Tanpa di duga sebelumnya, Taehyung
sungguh menggelengkan kepalanya. Menandakan kalau ia benar-benar tidak
mengenali Jimin.

Jisoo, di luar sana, ia hanya melangkahkan kakinya mundur. Ia tidak percaya dengan apa yang ia lihat dan ia dengar. Taehyung, kekasihnya kehilangan ingatannya.

Airmatanya kembali jatuh. Apa yang
sebenarnya tuhan rencanakan. Apa ia
sengaja membuat Taehyung kehilangan
ingatannya untuk mempermudah semua
keadaan. Apakah tuhan sengaja agar
Taehyung tidak mengingatnya lagi? Apakah sengaja tuhan memudahkan Jisoo untuk meninggalkannya?

Ini semua sungguh menyakitkan.













To be Continued...

My Jisoo [KTH-KJS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang