Part #27

1.1K 129 17
                                    

Blam

Lampu di beberapa titik di ruangan ini
sudah di nyalakan. Semua peralatan
pum sudah siap dan tertata rapih pada
tempatnya. Begitu pun dengan para dokter dan perawat, mereka pun sudah siap lengkap dengan pakaian khusus serta masker yang menutup seluruh mulut dan hidung mereka.

Ya, Taehyung masih dalam keadaan sadar saat ini. Maka dari itu ia bisa melihat dengan jelas bagaimana gerak-gerik semua orang yang ada di dalam ruang operasi.

Ya tuhan... semoga semuanya berjalan dengan lancar -Taehyung

SREKK

Gorden berwarna hijau yang semula
menutupi sebagian ruangan itu pun
perlahan terbuka. Salah satu perawatlah
yang menarik gorden itu sendiri. Beberapa orang perawat yang lain pun datang dari balik gorden itu sambil mendorong sebuah brankar.

Taehyung perlahan menolehkan kepalanya ke samping kanan tepatnya ke arah brankar yang baru saja tiba yang sudah dapat di pastikan di sana ada Jisoo yang terbaring di atasnya.

Pria itu memandang khawatir pada sosok wanita di sampingnya itu. Karena jujur, dari pandangannya, wajah Jisoo sudah sangat pucat sekali saat ini. Ia takut. Takut kalau terjadi apa-apa pada wanita yang amat sangat ia cintai itu.

Tidak,semuanya akan berjalan lancar aku yakin itu -Taehyung

"Maaf Jisoo, aku datang terlambat." Lirih
Taehyung yang masih setia menatap
kekasihnya itu.

Perlahan Taehyung mengulurkan
tangannya pada dokter yang berdiri di
dekatnya yang sedang melakukan doa
bersama para perawat yang lain sebelum
melakukan operasi ini. Dan tidak lama
dokter itu pun menyadarinya lalu segera
menoleh ke arah Taehyung. Seakan
bertanya 'ada apa?'

"Tolong lakukan yang terbaik, dokter. Aku mohon." Ucap Taehyung pelan.

Dokter itu hanya tersenyum, "kami akan
berusaha semaksimal mungkin."

Mendengar jawaban itu, Taehyung pun
menghela napasnya dalam. Tidak bisa di
pungkiri, saat ini dirinya sangat merasa
takut. Takut terjadi hal yang tidak di
inginkan pada Jisoo.

"Tuan, apakah anda sudah siap?"
Suara perawat yang mengintrupsi
membuatnya sedikit terkejut.

"Ah, iya. Saya siap."

"Baiklah. Saya akan menyuntikkan obat
bius untuk anda."

Taehyung pun mengangguk setuju. Setelah mendapat ijin, perawat itu pun menyutik lengannya secara perlahan.

Pria itu kemudian kembali menolehkan
kepalanya ke arah sebelah kanannya.
la kembali menatap Jisoo. Ia terus
memperhatikan wanita itu sampai
akhirnya pandangannya perlahan
mengabur dan Jisoo yang ia lihat semakin lama semakin memudar.





























Di sisi lain...

Keluarga Jisoo saat ini tengah menunggu
gelisah di ruang tunggu operasi. Satu
setengah jam yang lalu Taehyung sudah masuk ke dalam ruang operasi. Perasaan campur aduk saat ini mereka semua rasakan. Bahkan Seokjin tidak berhenti mondar-mandir di depan pintu ruang operasi. Sesekali Irene datang menghampiri Seokjin dan menyuruhnya
untuk duduk namun pria itu tidak
menggubrisnya. Ia tetap bergerak gelisah.

Selain hanya Seokjin yang terus saja
mondar-mandir tidak tenang, tidak ada
lagi yang bergerak di antara mereka. Tuan Kim sejak tadi duduk di tempatnya sambil menundukan kepalanya, Irene yang duduk sambil memejamkan kedua matanya berdoa dan Eunwoo yang berdiri mematung di samping pintu dengan menyenderkan tubuhnya ke dinding.

My Jisoo [KTH-KJS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang