Part #21

966 128 11
                                    

Jisoo berjalan menyusuri koridor rumah
sakit tempat di mana Taehyung di rawat.
Ia berjalan sambil sesekali matanya
berkeliaran ke sekitarnya. Tentu saja untuk berjaga-jaga agar ketiga teman Taehyung tidak melihatnya berada di sini. Karna jika ia tertangkap menemui Taehyung, ia pasti akan malu pada mereka. Karna ia sudah berjanji untuk tidak menemui Taehyung lagi pada mereka.

Mungkin mereka tidak akan
mempermasalahkan itu, atau bahkan
mereka justru akan senang jika ia
memutuskan kembali pada Taehyung. Tapi ia tidak mau itu terjadi, mereka tidak boleh mengetahuinya. la hanya ingin melihat Taehyung dari jauh saja, tidak untuk kembali padanya.

Ya, sekali lagi ia merngingkari janji itu.
Ia beribu kali mengucapkan kata maaf
karena ia telah mengingkari janjinya lagi
hari ini. Sungguh, ia sangat merindukan
Taehyung. Ia hanya ingin melihat pria
itu meski hanya dari jarak yang jauh. Ia
tidak bisa menahannya lagi. Apalagi ini
sudah seminggu lamanya ia tidak kemari
melihat keadaan Taehyung karena memang kondisinya yang tidak baik semenjak kehujanan tempo hari. Ia hanya ingin mengetahui keadaan pria itu.

Drap.

Jisoo menghentikan langkahnya begitu
ia sampai di depan pintu kamar rawat
Taehyung. la membuang napasnya
perlahan sebelum ia mengintip ke dalam
ruangan lewat lembar kaca tembus
pandang yang terpasang di pintu itu.

Namun ternyata harapan untuk
melihat Taehyung sirna seketika ketika
di dalam sana ia tidak menemukan
apa-apa. Ruangan itu sudah kosong tidak
berpenghuni. Hanya ada sebuah ranjang
kosong dalam keadaan rapih yang ia lihat di dalam sana.

"Kemana Taehyung?" Gumam Jisoo yang
sudah merasakan tidak enak di hatinya.
Jantungnya tiba-tiba berdegub kencang
seperti merasakan kalau sesuatu telah
terjadi.

Kemudian ia mencoba membuka pintu itu untuk memastikan bahwa benar di dalam sana memang tidak ada siapapun. Namun sayang pintu itu sudah dalam keadaan terkunci.

Lalu dari jauh ia melihat ada seorang
suster yang sedang berjalan ke arahnya.
Setelah jarak mereka sudah semakin dekat, Jisoo segera menghampiri suster itu untuk bertanya padanya.

"Suster, saya ingin bertanya, anda tau
kemana pasien yang di rawat di ruangan ini di pindahkan?" Tanya Jisoo yang berharap bahwa Taehyung hanya di pindahkan ke ruangan lain. Namun tidak bisa di pingkiri, ia sedikit was-was dengan jawaban yang akan keluar dari mulut suster itu.

Suster itu terlihat melirik sekilas ke arah
pintu kamar yang di tunjuk oleh Jisoo, "Oh, pasien atas nama Taehyung?"

Jisoo mengangguk pasti, "iya, Taehyung."

"Dia sudah pulang ke Korea kemarin,
bersama keluarganya." Jawab Suster itu.

Deg.

Bagai tertembak puluru tepat di dadanya, jawaban suster itu seketika membuat tubuh Jisoo melayang seakan akan jatuh ke tanah.

"Pu..pu...pulang?"

Suster itu mengangguk, "iya nona. Apa ada lagi yang ingin anda tanyakan?"

"Oh, tidak. Terimakasih." Jawab Jisoo
dengan sedikit memberikan senyuman
tipis. la berusaha untuk tetap tenang saat
ini.

"Baiklah, kalau begitu saya permisi."

Suster itu pun segera pergi meninggalkan Jisoo yang saat ini masih dalam keterkejutannya.

Jisoo meraba bangku yang ada di sana
dan berpegangan pada bangku itu juga. Ia mencoba menahan tubuhnya sendiri dan segera mendudukan dirinya di atas bangku itu juga.

Ia tidak tau harus berbuat apa saat ini.
Perasaannya kacau balau. Ia bahkan
tidak yakin dengan perasaannya sendiri.
Apakah ia harus senang karena
Taehyung pergi jauh, pria itu tidak akan
pernah bertemu dengannya lagi dan tidak akan pernah terluka karenanya lagi. Atau apakah ia harus merasa sedih karena mulai hari ini ia benar-benar kehilangan Taehyung, bahkan hanya untuk melihatnya saja ia tidak bisa. Pria itu sudah pergi.

My Jisoo [KTH-KJS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang