first day

835 56 1
                                    

Seperti tahun sebelumnya sopa hight school menerima banyak siswa baru. Semua siswa berlomba-lomba untuk datang lebih awal dihari pertama bersekolah . Lain halnya dengan gadis bernama park jihyo,gadis dengan surai panjang itu masih setia bermimpi indah, hingga sebuah alarm terdengar berbunyi membuatnya langsung terbangun, mata bulatnya melirik jam diatas meja yang sudah menunjukkan pukul 06:30, matanya terbelalak lebar saat menyadari bahwa ia akan terlambat dihari pertamanya bersekolah.

"Astaga kenapa tidak ada yang membangunkanku" teriak gadis itu hingga terdengar sampai keruang tamu.

Jihyo langsung berlari menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah selesai dengan itu iya pun langsung memakai seragam sekolahnya dan menyisir rambutnya dengan jari sambil berlari untuk memakai sepatu.

Jihyo keluar dari rumahnya dengan menggendong tas coklatnya, matanya terus berputar mencari kendaraan umum yang tak kunjung melintas.

"Astaga apa tidak ada taksi yang lewat, aku akan benar-benar terlambat jika begini" merasa tak ada gunanya terus berdiam diri jihyo pun memutuskan untuk lari menuju sekolahnya.

Tak lama berlari ia pun melihat seorang gadis berseragam sama dengannya lewat dengan mengendarai motor putihnya.

"Berhenti.." teriak jihyo yang membuat gadis itu langsung menginjak rem.

"Kau ingin membuatku celaka yah..aku bisa melaporkanmu kepolisi jika aku terluka" teriak kesal gadis pengendara motor itu.

" maafkan aku sungguh aku tak bermaksud membuatku celaka"

"Oh bukankah kau juga siswa baru sepertiku." Ucap gadis itu setelah sadar dengan seragam yang dikenakan gadis itu sama dengannya.

"Iya aku siswa baru disopa, bisakah aku ikut kesekolah bersamamu?" Gadis berambut coklat itu terlihat berpikir sebentar lalu menggangguk menyetujui permohonan jihyo. 

"Baiklah karena kau cantik, ayo naik"

Tanpa membuang waktu jihyo pun langsung naik. Di perjalanan mereka juga mengobrol untuk mengenal satu sama lain.

"Namaku jihyo, Siapa namamu?" Tanya jihyo sedikit berteriak.

"Nama ku sana"

"Apa kau tinggal disekitar sini juga?" Tanya jihyo lagi membuat sana mengangguk

"ya aku tinggal didekat toko buku sehun"

" ooh, Apa kau mau jadi temanku?" Tanya jihyo sambil tersenyum.

"Aku tidak mau jadi temanmu" tolak sana yang membuat jihyo menyorakinya "Huuu kau tidak seru"

"Aku tidak peduli" ucap sana lalu terkekeh.

Tak lama berkendara mereka pun sampai ditempat tujuan, tapi senyum kedua gadis itu seketika luntur saat melihat gerbang itu sudah terkunci .

"Astaga kita terlambat" ucap sana cemas.

" Ayo ikut aku" ucap jihyo yang sudah lebih dulu berjalan kebelakang sekolah.

"Kau mau pergi kemana? Bagaimana dengan motorku?" Ucap sana berteriak yang tertinggal oleh jihyo.

"Astaga kau ini merepotkan saja. Kau titipkan saja motormu" ucap jihyo kesal.

Setelah menitipkan motornya sana mengikuti jihyo yang sedang sibuk mencari jalan masuk ke dalam sekolah.
"Aha. Kita lewat sini saja" ucap jihyo sambil mengedipkan matanya pada sana.

"Kau serius lewat sini?" Tanya sana dengan raut wajah tak percayanya.

"Iya. Cepat naik lewat tangga itu" suruh jihyo pada sana.

" baiklah" dengan terpaksa Sana menaiki tangga sesuai dengan perintah jihyo.

" ayo cepat loncat "

" aduhh" teriak sana kesakitan pasalnya ia terjatuh saat melewati tembok.

"Astaga kau ini manja sekali" Sana hanya memanyunkan bibirnya kesal dengan ejekan gadis sok kuat dihadapannya.

Setelah berhasil masuk mereka pun berjalan mencari dimana semua siswa baru berada. Saat menemukan segerombolan siswa berseragam putih sepertinya mereka langsung berjalan menghampirinya.

Tatapan aneh langsung tertuju
Pada jihyo dan sana, bagaimana tidak penampilan mereka tidak seperti anak sekolah pada umumnya. Kedua gadis itu terlihat begitu sangat berantakan, baju kotor, rambut tidak teratur, keringat dipelipis itulah gambaran penampilan mereka.

Jihyo sama sekali tidak menghiraukan tatapan aneh yang tertuju padanya, ia hanya fokus kepada pria tampan yang sedang asik mengobrol dengan salah satu temannya.

"Astaga dia sangat tampan "teriak jihyo sambil menunjuk pria itu.

Hal itu seketika membuat semua siswa menatap pria yang ditunjuk jihyo. Sedangkan pria yang mendapat perhatian itu langsung berbalik menyembunyikan wajahnya.

"Astaga memalukan sekali" gerutu pria tersebut.

"Jihyo apa kau tidak merasa malu" bisik sana yang merasa malu dengan kelakuan teman barunya.

Jihyo sama sekali tak menghiraukan ucapan gadis disebelahnya, ia hanya semakin menarik senyumnya lebar.

Tak lama datanglah seorang guru membawa beberapa kertas yang bertuliskan nama siswa yang sudah ia atur. Guru itu menempelkan kertas yang sudah diprintnya disetiap kaca jendela agar semua siswa bisa lebih mudah mencari kelasnya.

Dengan antusias semua siswa itu langsung mancari nama mereka dan masuk sesuai kelas yang sudah ditentukan.

Jihyo dan sana masuk kedalam kelas yang sama, dan seketika matanya membulat sempurnah saat melihat sosok pria tampan tadi duduk disalah satu bangku diruangan itu.

Tanpa berpikir jihyo langsung menghampiri pria bertubuh tegap yang ingin menghindarinya itu.

" Hai namaku park jihyo kau bisa memanggilku jihyo" dengan ramah gadis itu menyodorkan tangannya sebagai salam perkenalan.

"Bisakah kau menjauhiku, aku merasa malu jika berada didekatmu" ucap pria itu kesal karena kembali mendapat tatapan aneh dari siswa lainnya.








Hai semua.

Maaf ya kalau ceritanya jelek soalnya ini tuh cerita pertamaku. Aku baru belajar nulis jadi mohon dimengerti.

Fighting💜

in schoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang