Bitna POV
Penerbangan ini akan memakan waktu 12 jam. Aku sangat mudah merasa bosan jika hanya duduk dan diam di dalam pesawat.
"Kamu mau pesan minuman?" ucap Kak Taeil yang melihatku sedikit rusuh, padahal baru 30 menit yang lalu pesawat yang kami tumpangi terbang menuju negara tujuan kami, Amerika.
Aku menjawabnya dengan gelengan kepala, aku belum ingin makan atau minum sesuatu saat ini.
"Kamu kenapa? mau ke toilet?" kembali pertanyaan dilontarkan kak Taeil.
"ga kak, Bitna bosenan kalau dipesawat kak hehehe." ucapku sedikit malu.
"Nonton disini yuk." iya menekan layar didepan kami, memilah film yang ada disana. Ia juga memasangkan headset padaku agar kami bisa mendengar percakapan pada film yang akan diputar.
•°•°•°•°•°
Entah berapa lama aku sanggup menonton Film itu, karena aku tertidur ditengah film. Ketika aku terbangun, Kak Taeil dengan posisinya yang memelukku. Tangan itu melingkar dengan indahnya dipinggangku.
Aku lapar, jadi aku hendak memesan beberapa makanan. Baru saja aku memperbaiki posisi dudukku, Kak Taeil terbangun. Apa ia sangat sensitif ketika tidur? biasanya ia tak seperti ini.
"Kamu kenapa bangun Bitna?" tanya nya.
"Aah Bitna ingin memesan makanan Kak." Aku memberikan senyumanku padanya.
Ia menyuruhku diam dan tetap diposisiku. Pramugari yang lewat tepat disebelah kami dihentikannya. Ia memesan beberapa makanan dan minuman. tak lupa dengan dessertnya.
Tak lama, pesanan kami makan. "Jika kamu ingin sesuatu, jangan segan untuk mengatakannya padaku. Itu tyugasku berada disini Bitna." Ia mengelus pucuk kepalaku setelah mengucapkannya.
Kami menghabiskan makanan tersebut, entah aku merasakan waktu cepat berlalu. Karena tiba tiba saja diluar langit sudah gelap. Begitupun mataku menjadi mengantuk akibat makan tadi.
Kembali aku tertidur.
•°•°•°
Kami sampai di tempat menginap kami saat sore hari. Tempat ini beda 13 jam dengan korea. Aku masih mengantuk.
Langsung saja kami ke Hotel tempat kami akan menginap. Aku merapihkan koper koper itu saat Kak Taeil mengatakan bahwa kami harus makan sebelum beristirahat.
"Pesan saja yang ada di restaurant hotel." ucapku, ia setuju dan langsung saja memesan pada telefon yang tersambung pada resepsionis.
Aku menyiapkan piyama ku, aku hendak istirahat beberapa jam setelah makan nanti.
Aku akan berendam sepertinya, untuk menghilangkan rasa lelah seharian dipesawat.
Aku menyiapkan peralatan mandiku dan pergi ke Bathroom untuk sekedar berendam dan membersihkan diri.
Tak lama setelahnya aku keluar dari Bathroom dengan piyamaku dan sudah bersiap untuk makan.
Makanan yang kami pesan pun sudah datang sedari aku membersihkan diri.
Kak Taeil? Giliran ia yang membersihkan diri saat ini.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
..
.
.
.
..
.
.
.
.
.
..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
to be continuedHidden Story
Entah itu termasuk makan siang atau makan malam aku pun tak tau. Karena saat kami menyelesaikan makan itu, diluar sudah sangat gelap.
Namun, mata tak bisa diajak untuk terlelap. Kami mengalami Jetlag.
Harusnya disaat seperti ini aku mengajaknya berbicara hal hal mendalam, Ya Deep Talking.
Kami tidak, hanya diam dan dalam pikiran masing masing, hingga kami terlelap dalam gelapnya malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
✨My Cold Husband✨[Taeil X OC]
FanfictionKehidupan seorang Park Bitna (22 tahun) seakan berubah. Sang ayah yang tiba tiba menikahkannya dengan seorang Moon Taeil (29 tahun), pria yang tak dikenalnya. Bitna tak ada saat pernikahan itu berlangsung, ia dalam masa sibuknya. Hanya ada pendeta...