Jam didinding kamar itu sudah menunjukkan pukul 1 malam. Bel rumah besar ini ditekan secara brutal. Entah siapa.
Aku dengan langkah gontai bangun tidurku berjalan mendekati pagar besar.
Mataku terbuka dengan benar. Menampilkan seseorang lelaki dengan pakaian Khas kantoran, sedang membopong Kak Taeil yang terlihat lunglai.
"Hai... kamu pasti Bitna..."
"Maaf Aku baru membawa Taeil pulang. kau pasti lelah menunggunya bukan."
"Aah iya... Taeil sedikit mabuk."
Ucap lelaki tersebut, entah.. aku tidak tahu siapa namanya. Kurasa mereka berdua menghabiskan waktu bersama dengan beberapa botol Wine."Terima kasih kak sudah mengantar Kak Taeil pulang." aku berusaha tersemyum ramah terhadap pria tersebut dan mengambil Kak Taeil darinya.
"Kau butuh bantuan?" ia hendak menawarkan bantuannya.
"Aah tidak usah.. Terima kasih.."
Ia tersenyum, kembali masuk kedalam mobilnya, pamit dan meninggalkan rumah besar itu.
Dengan susah payah aku membawa Kak Taeil menuju kamar kami. Membukakan sepatu dan Jas kerjanya. lalu membiarkannya tertidur diranjang itu.
Aku tidur disebelahnya, tentu saja membelakanginya. namun sebuah pergerakan dari Kak Taeil mengejutkanku. Ia menarikku dan membuatku tertidur telentang. Naik keatasku dan tidur disana.
Apa ia tak sadar bahwa ia berat? aku hendak membawanya agar turun dariku. Tapi... jika jujur kukatakan ini sangat nyaman.
Ini sebuah pelukan... dan pelukan yang ia berikan sangat nyaman. aku tak tahu oramg sedinginnya bisa memberikan pelukan yang sangat nyaman seperti ini.
'cup'
Sebuah kecupan kudapatkan dileherku. siapalagi pelakunya jika bukan Kak Taeil.
Aku bahkan tidak tahu ini karena ia mabuk, bermimpi atau sleeping habit?
posisi kami masih sama, hingga kantuk menyerangku dan aku terlelap.
©Nasi_Whishkas
Pagi itu aku menyiapkan sup mabuk untuk Kak Taeil. Ia masih tertidur sepertinya, aku bahkan tak tega untuk membangunkannya. Padahal aku harus kerumah ayah setelah ini umtuk bertemu dengan Jisung.
Tak lama ia turun dari kamar, Aku menyuguhkan Sup mabuk tersebut untuknya. Ia mengahbiskan sup mabuk itu, dan pergi tanpa mengucapkan sepatah katapun.
Tak ada 30 menit ia pergi, tiba-tiba saja ia datang dengan Jisumg dan koper besarnya.
Aaah pantas saja ia pergi tanpa tas kerjanya. hanya menjemput Jisung ternyata.
"Kakak...." Jisung berlari kearahku dan memelukku dengan erat. "Jisung kangen.." tambahnya.
"Hmm kakak juga kangen sama kamu. kamu pasti laparkan... sarapan dulu yuk..."
"Taeil Hyung sudah sarapan?" Jisung malah bertanya pada Kak Taeil.
"Sudah nih.. Hyung berangkat kerja dulu ya... Bye Jie Bye bitna." Tumben saja...
"Udah yuk Jie sarapan dulu.." Jisung tersenyum, masih memelukku aku membawanya untuk duduk pada salah satu meja di pantry dapur.
"Kak Bitna... masa aku pulang ayah pergi ke Jerman." Kesal Jie.
Iya... ayah benar benar pergi ke Jerman saat Jie akan pulang untuk melepas rindu.
"Besok pasti ayah pulang Jie.. "
"Hmm iyadeh..."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC...Hidden Story...
Pagi itu saat aku terbangun kepalaku terasa sangat sakit. Aku membuka mataku dan mencoba mencerna keberadaanku.
Aku berada dirumah...
Bagaimana bisa?Seingatku Johnny menawariku tumpangan untuk pulang, apa ia mengantarku sampai dikamar?
Aku masih mencoba mengingat ingat.
God!
Bitna membopongku ke kamar ini...
dan.....
Aku mencium lehernya malam itu, aku tidur diatasnya?!
Ok Taeil... Rileks.. Bitna tak akan sadar akan kejadian itu... ia sudah tertidur pulas.....
Aku membersihkan diriku, sebenarnya kepalaku masih terasa pusing. Tapi hari ini aku harus menjemput Jisung adik dari Bitna dan beberapa pekerjaan harus kuselesaikan.
Saat aku sampai di pantry dapur, Bitna memasakkanku Sup Mabuk. Ia benar-benar seperti istri idaman.
God! Jantungku berdebar saat ini. aku terburu menghabiskan sup itu, dan segera pergi untuk menjemput Jisung.
•°°•°°•°°•°°•
Aku sampai dirumah besar itu, memencet bel rumah itu sesopan mungkin. Hingga anak lelaki 2 tahun lebih muda dari Bitna (mungkin?) membuka pintu besar itu.
"Cari siapa?" ucapnya.
"Aah... aku menjemputmu..." aku benar bebar gugup untuk sekadar berbasa basi dengan Jisung.
"Taeil Hyung?"
"Benar.."
pandangannya berubah menjadi ramah, "Tunggu sebentar." ia tersenyum saat mengucapkannya.
Tak lama, ia keluar dengar sebuah Ransel kecil. "Ayo Hyung." ia tersenyum.
Aku membawanya ke mobilku. kukira akan sangat sunyi diperjalanan. Tidak. Jisung sangat talkative.
"Hyung... gimana kabar Kak Bitna?"
"Ia sangat baik. Bitna bilang sangat merindukanmu."
"Benarkah? woah.."
dan banyak hal tak penting lagi yang kami bicarakan. Mulai dari kenapa Voldemort tak memiliki lubang hidung sampai bagaimana bentuknya penjara Azkaban.
KAMU SEDANG MEMBACA
✨My Cold Husband✨[Taeil X OC]
FanficKehidupan seorang Park Bitna (22 tahun) seakan berubah. Sang ayah yang tiba tiba menikahkannya dengan seorang Moon Taeil (29 tahun), pria yang tak dikenalnya. Bitna tak ada saat pernikahan itu berlangsung, ia dalam masa sibuknya. Hanya ada pendeta...