Delapan Belas

1.6K 162 9
                                    

Bitna POV

Aku akan ke super market siang itu. Tidak, rencananya tidak bersama Kak Taeil. Aku pergi berbelanja sendiri, takut mengganggu pekerjaannya.

Tapi siang itu tiba tiba saja Kak Taeil pulang, tak biasanya. "Mau kemana?" Tanyanya yang melihatku sudah berpenampilan rapih seakan akan pergi dengan seorang teman.

"super market." jawabku singkat, "sama siapa?" tanyanya lagi. "Sendiri"

Ia langsung beranjak dari duduknya di sofa, "tunggu sebentar." Ia pergi ke kamar dan tak lama ia kembali dengan pakaian santainya.

"Ayo ke super market."

"Kak Taeil gacape?"

"ga kok, tugas aku juga kan ini temenin kamu" ucapnya sambil berjalan keluar rumah.

•°•°•°•°•°•°•

Kak Taeil mendorong Troli mengikuti kemanapun arahku pergi untuk mengambil keperluan kami.

Kak Taeil mendorong Troli mengikuti kemanapun arahku pergi untuk mengambil keperluan kami

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"beli buahnya banyakin sayang, camilan sehat itu."

Apanih? tumben banget manggil sayang, Aku menoleh dibuatnya.

Aku sampai sampai tidak fokus ketika memilih buah buahan yang akan kami beli.

"Sayang, kenapa? kok ga fokus gitu?"
Ia menyadarinya.

"Ngga apa apa kak, ini merhatiin buahnya takutnya rusak kan." Kilahku.

"Hei Taeil ya? lagi belanja?" tiba tiba seorang perempuan menghampiri Kak Taeil. Iya hanya Kak Taeil, aku seperti invisible saat ini.

"Iya nih lagi belanja." jawab Kak Taeil dengan santainya. Aku masih mendengarkan pembicaraan mereka sambil memilih beberapa buah lagi.

"Sendiri Il, betah banget? sama sih aku juga hehe" ucap perempuan itu. Aku masih menjadi invisible kah disini?

"Aku sama Istri kok, itu lagi milih milih buah." ucap Kak Taeil. "Bitna.." Aku menoleh saat namaku disebut, berjalan mendekat kearah mereka.

"Bitna ini teman sekampusku dulu, namanya Boram."

"Ralat Il, kita juga mantan kekasih." ucap perempuan bernama boram itu. Aku hanya tersenyum mendengar ucapannya.

sakit? sedikit. melihat caranya memegang lengan Kak Taeil terlihat sedikit menyakitkan.

"Sayang ini ada lagi yang mau dibeli?" tanya kak Taeil. Aku menggelengkan kepalaku, memberi syarat bahwa belanjaan kami sudah cukup dan menampilkan senyumku padanya.

Ia masih mendorong troli itu sesekali menyentuh tanganku yang memegang ujung troli.

"Sebenernya aku ingin mengajakmu ke suatu tempat. Kau mau? kita akan menginap disana.."

Aku terdiam mendengar ucapannya? Ia akan mengambil libur lagi?

"apa tidak apa? kak Taeil sibuk bukan?"

"sedikit, tapi semua sudah di handle. bagaimana? kamu mau?"

"boleh."
.
.
.
.
.
.
.


.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

To be continued






ue ue ue ue ue ue

sorry banget ini telat lagi.. Aku bener bener lupa punya book di wattpad :") maaf ya

✨My Cold Husband✨[Taeil X OC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang