Bitna POV
"Kalian mau bulan madu kemana ? Papa sama Mama yang belikan tiket, ini sebagai kado pernikahan kalian. Bagaimana?" ucap Papa ditengah sarapan kami.
Aku menoleh pada Kak Taeil yang melihat ke arahku juga. Kami seakan saling menanyakan setuju atau tidak.
"Oke Ma... Pa.. tapi Taeil harus selesaikan sedikit pekerjaan dulu." Jawab Kak Taeil.
"Kamu sibuk banget il dikantor?" tanya Papa, Kak Taeil mengangguk menanggapinya.
"Tapi... apa tidak merepotkan Mama dan Papa?" ucap Kak Taeil tiba tiba.
"merepotkan bagaimana sayang?" Mama balik bertanya.
"Hmm sebenarnya Taeil ingin pergi berbulan madu, tapi dengan uang Taeil sendiri. Tapi, jika mendapat hadiah dari Papa dan Mama it's ok juga." sebuah penolakan dengan cara yang halus dari seorang Moon Taeil rupanya.
"Papa dan Mama ingin memberimu hadiah Taeil. pa itu tidak boleh?"
Kak Taeil terdiam sejenak lalu ia tersenyum "tentu saja boleh Ma.. Pa.."
"Kamu bisa kosongkan jadwalmu mulai esok il, kalian pergi honey moon."
Aku sangat terkejut mendengar ucapan mama, "bukankah itu terlalu cepat ma?" tanyaku masih dengan keterkejutanku.
"Iya sayang... mama sudah gak sabar ingin menimang cucu pertama, kamu belum siap?"
"Bitna siap saja sih ma..."
"nice... kalian bisa bersiap dengan cepat jika seperti itu." mama tersenyum ditengah ucapannya
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.tbc
hidden story
"Bitna, kamu yakin?"
"maksudnya kak?"
"Kita pergi honey moon."
"bukannya kakak yang nge-iyain? Bitna kalau kakak pergi, Bitna juga."
"Iyalah, kan Honey moon. Yakali saya Honey moon sendirian."
"Ya, siapa tau kak..."
Aku memikirkan satu pertanyaan lagi, entah Bitna akan menjawab apa. Ini ke khawatiranku karena Bitna yang masih muda juga.
"Kamu sudah siap jika kamu hamil dan punya anak?"
"Harus siap."
"Aku khawatir, kamu terlalu muda untuk itu."
Ia terdiam tak memberikan jawabannya lagi, apa ia belum siap?
"Bitna harus siap, Bitna sudah menikah, jadi Bitna harus siap akan segalanya.."
Ia benar, yang ia ucapkan cukup membuatku puas.
Ternyata pilihanku untuk menikahinya adalah tepat. Walaupun aku masih ragu, apakah ia sudah mencintaiku atau belum. Apakah aku harus menyanyakannya?
Aku takut kami melakukannya nanti bukan atas dasar cinta. Aku takut ia merasa terpaksa atau yang lainnya.
Untuk perasaanku padanya.. rasa itu muncul dengan sendirinya, dengan kepolosannya itu membuat perasaan itu bersemi padaku.
namun sekali lagi...
Harus kah aku menanyakan padanya? Apakah ia telah mencintaiku?
Hai kalian apa kabar? semoga baik baik aja ya. gimana ? sudah mulai sekolah? kuliah? Semangat ya :)
Stay safe and stay healthy
KAMU SEDANG MEMBACA
✨My Cold Husband✨[Taeil X OC]
FanfictionKehidupan seorang Park Bitna (22 tahun) seakan berubah. Sang ayah yang tiba tiba menikahkannya dengan seorang Moon Taeil (29 tahun), pria yang tak dikenalnya. Bitna tak ada saat pernikahan itu berlangsung, ia dalam masa sibuknya. Hanya ada pendeta...