Dua

2.5K 270 7
                                    

BITNA POV

Rumah itu sangat besar dan mewah membuatku terdiam dan takjub dengan rumah yang bagaikan istana ini.

Ia membantuku. Mengeluarkan 2 koper besarku, dan membantuku membawanya ke kamar utama.

Kamar utama tersebut sangat mewah dan luas. Mungkin 2x lebih luas dari kamarku.

Ia tak berbicara apapun, dan aku hanya mengikutinya dari belakangmya.

Ia menyuruhku duduk pada sofa mahal yang mungkin harganya bisa lebih mahal dari sebuah mobil.

Hanya dengan pandangannya aku tahu.. ia menyuruhku duduk.

"Jadi... kamu akan tingga disini." Kalimat pertama yang kudemgar, setelah aku mengetahui dialah suamiku.

"Kamar yang tadi, adalah kamar kita. disana...." kalimatmya terpotong karena ponselku berbunyi.

aku membuat ponselku dalam tak berdering setelahnya, takut-takut ia akan marah padaku.

"Angkat saja tak apa..." ucapnya.

"Bukan panggilang penting... lupakan saja.."

"Tak apa... angkat saja.."

Aku mengangkat panggilan itu, Lee Haechan Sahabatku.

"Bitnaaaaa! kamu berhenti kuliah?! KENAPA! KENAPA GACERITA SAMA AKU?!" ujar Haechan dari seberang sana. Nadanya meninggi sehingga Kak Taeil dapat mendengarnya.

"Ya Maaf... aku belum sempat cerita... semuanya terjadi tiba tiba. Aku janji bakal cerita sama kamu besok.. ya.."

"Ih kok gitu?! sekarang aja gabisa?" -Haechan

"Gabisa chan... maaf.."

"Yaudah deh... Baii... kutunggu ceritamu." -Haechan

dan sambungan terputus.

Kak Taeil sama sekali tidak bertanya siapa yang meneleponku, ia hanya memandangku dengan pandangan datarnya.

"Aku akan berangkat kerja. tadinya akan memberitahumu isi rumah ini. tapi kau bisa melihat sendiri kan." Ia beranjak dari duduknya, ia berjalan menuju pintu besar itu, aku masih mengikuti dari belakangnya.

tak ada kata yang kami ucapkan saat berpisah.

ponselku kembali berbunyi. ada 2 notifikasi pesan. dari Haechan dan Adikku Jisung.

 dari Haechan dan Adikku Jisung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku tak tahu harus berkata apa saat mengetahui Haechan akan datang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku tak tahu harus berkata apa saat mengetahui Haechan akan datang. untuk mendinginkan pikiranku kuputuskan untuk nerkeliling rumah ini.

Aku mengelilingi rumah besar ini. Hanya berkeliling saja, aku sudah lelah.

©Nasi_Whishkas

Saat itu aku sedang memasak untuk makan malam. "Aku pulang.." sebuah suara yang bahkan bisa saja aku tak mendengarnya berasal dari Kak Taeil. Tentu saja hal tersebut membuatku menoleh padanya.

"Mau mandi dulu? biar kusiapkan air hangatnya..." ucapku. Ia tidak mengiyakan ataupun menolak, jadi aku meninggalkan masakanku yang sebentar lagi akan matang itu.

Saat aku keluar dari kamar mandi setelah menyiapkan air untuknya. Ternyata, ia ada dikamar. Aku sedikit terkejut karenanya, tapi aku mencoba menyembunyikannya.

"Kak Taeil.. besok beberapa temanku akan datang.. bolehkah?" ucapku sepelan mungkin.

Aku benar-benar takut jika reaksinya buruk.

"Hmm..." hanya itu yang kudemgar darinya.

membuatku sangat kesal. Hmm itu jawaban macam apa? apakah Hmm itu berarto 'iya' atau 'tidak' ? benar benar membuatku berpikir.

Aku kembali kedapur untuk melanjutkan masakanku.

Aku menghidangkan Sup Kimchi, Dalkalbi, dan banyak makanan lagi diatas meja itu.

sambil menunggunya turun aku mencuci alat masak yang kugunakan tadi. bisa saja aku mencucinya setelah makan, tapi bukankah jika kukerjakan sekarang tak akan banyak cucian namtinya?

Tak lama ia turun, dan bersiap untuk makan malam kami. entah kami yang memang masih canggung dan belum mengenal satu sama lain, atau karena hal yang tak kumengerti. kami salng diam, tak tahu harus berkata apapun.

aku tak tahu.. aku sudha berusaha mengajaknya bicara bukan?
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC...







Hidden Story

"Kak Taeil.. besok beberapa temanku akan datang.. bolehkah?" tanya Bitna dengan suara yang pelan dan lembut. berbesa dengan bitna yang kutemui pagi tadi.

"Hmm..." tentu saja bolehkan. Ia hanya terdiam, kami sama sama bingung. Bukankah sudah kuizinkan? kenapa masoh bingung?

••°••°••°••° ( ° °)

Malam itu.. kami tidur bersama, ia memunggungiku dan aku yang telentang.

Ingin memeluknya, tapi aku ragu. nafasnya terdengar sangat halus, sepertinya ia sudah tidur dengan lelap.

"good night" aku memelankan suaraku, agar ia tak terganggu.
.....

✨My Cold Husband✨[Taeil X OC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang