Bitna POV
Saat itu pukul 10 pagi. Aku menunggu kedatangan teman-temanku. Ya, aku benar-benar mengundang mereka walaupun jawaban Kak Taeil sangat samar.
Aku teringat pesan Kak Taeil pagi tadi, "Makan siang ini aku akan pulang."
kenapa? Apa ia mau menyapa teman-temanku?
Aku sibuk melamun hingga tak mendengar jeritan bel yang menggema.
Rupanya Haechan... no bukan hanya Haechan. Ada Yeri, Renjun, Koeun, Herin, Jeno, Jaemin dan Chenle yang datang.
Aku langsung saja menyuruh mereka masuk dan bersantai diruang tamu, sementara aku akan menyiapkan minumannya.
"Ayo Na.. langsung cerita..." rupanya Yeri sudah tak sabar untuk mendengar ceritaku.
"Begini....." mulaiku dan menceritakan semua yang terjadi pada mereka.
tentang kebingunganku dan lain halnya yang kurasakan. Kecuali, perlakuan Kak Taeil yang dingin dan jarang berbicara padaku.
Cerita itu berlanjut dan membutuhkan waktu yang lama untuk menjelaskannya pada teman-temanku.
"Terus sekarang suamimu kerja?" -Koeun
"Iya nih keknya sibuk banget hari ini."
"Siapin buat bulan madu kali Na.." -Renjun
"Renjun pikirannya emang galepas dari Bulan Gosong. untung sama Bitna ngomongnya tsk." -Jaemin
kami semua tertawa mendengar kekesalan Jaemin pada Renjun.
"Terus Na... kok kamu mau sih di Jodohin?" -Herin
"Ya gimana... aku cuma mau terlihat berbakti sama orang tua... Aku takut kalau aku ganurut adikku jadi taruhannya..."
"Terus kamu dari kemaren udah pindah kesini?" -Jeno.
"Iyanih.. dari kemaren. pokok aku sampai di rumah ayah tuh malam, terus besok paginya aku langsung disuruh tinggal disini."
"Jisung tau kamu dinikahin?" -Chenle
"Tau kok, dia kemaren text aku juga. nanya nanya.."
"Na.. suami kamu baik ga sama kamu? kan kalian belum kenal satu sama lain gitu." -Haechan
kali ini aku bingung hemdak menjawab apa. takut-takut salah berucap dan berakibat fatal.
"Dia baik kok... mungkin karena kita sama sama masih canggung kali ya. kalo kata ayah sih dia penyayang dan udah dewasa banget."
tepat setelah aku berucap seperti itu, terdengarlah suara Kak Taeil. menandakan ia pulang untuk makan siang.
"Aku pulang.." seperti itulah.
Aku diam.. ia diam... teman-temanku diam.. kami semua saling pandang...
"Oh... teman temannya Bitna ya.." ucap Kak Taeil berusaha asik dengan teman teman. Tak lupa ia menyalami teman temanku.
"Gaiss... makan siang disini yuk... aku sudah masak tadi. tinggal dihangatkan."
aku mengajak teman-temanku dan berharap mereka tidak menolak.
tetapi aku salah... mereka menolak, mereka bilang ada sesuatu yang harus dibereskan.
"Kalian akan menggunakan Bus untuk ke kota sebelah?" tanya Kak Taeil saat Haechan dan teman-temanku akan pamit.
"Aah iya Hyung.. kami akan menggunakan Bus." Jeno yang menjawabnya.
"Aah kalian pasti akan lelah jika harus mengantre tiket dan menunggu Bus. Tunggu sebentar oke..." Kak Taeil mengeluarkan ponselnya dan menjauh untuk berbicara dengan seseorang disana.
"Supir Pribadi saya akan mengantar kalian, langsung ketujuan kalian. kalian juga bisa makan siang di Mobil." -Kak Taeil
"Aah jangan Hyung.. pasti akan sangat merepotkan." aku tahu betul Haechan, Tapi... kenapa ia menolaknya?
"Tidak... tidak merepotkan sama sekali.."
©Nasi_Whishkas
Makan siang yang sunyi, hanya alat makan yang saling bertubrukan yang terdengar.
Setelahnya... seusai aku mencuci alat makan kami, Kak Taeil memanggilku.
Tanpa bicara apapun ia memberikan sebuah paper bag merah muda bertuliskan 'Victoria Secret' padaku.
Bukankah ini....
Ini baju dalam wanita?! Lingerie ?! Kak Taeil membelinya untukku?! Woah....
Ia mendekatkan dirinya padaku... "Aku benar-benar tidak tahu ukuranmu... aku membeli ukuran standar saja... maaf jika terlalu kecil atau terlalu besar..." kalimat terpanjang yang kudemgar darinya.
Aku melirik sebuah ukuran pada Bra yang ada pada paper bag tersebut... Itu ukuranku... woah...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
. TBCHIDDEN STORY ...
"Halo mama ada apa?"
"...."
"Apa yang benar saja...??!?!?!"
"..."
"Tar Taeil beli sendiri aja Ma..."
"..."
"Iya... kalo mau dateng kabarin ya ma..."
"..."
"oke..."dan Jadilah aku pergi ke sebuah pusat perbelanjaan untuk membeli pakaian dalam wanita?! dan Lingerie.. untuk Bitna.
Bahkan saat aku bertemu dengan staff toko ini, mereka tersenyum canggung melihatku. Aku juga tak tahu ukuran yang Bitna gunakan.
"Ukuran standard aja..." ucapku pada staff yang melayaniku.
Argh! Apa yang harus kukatakan ketika akan memberi ini pada Bitna nanti?
kami bahkan masih canggung untuk sekedar berbicara satu sama lain.
entahlah....
Maap kalo gajelas :)
KAMU SEDANG MEMBACA
✨My Cold Husband✨[Taeil X OC]
FanfictionKehidupan seorang Park Bitna (22 tahun) seakan berubah. Sang ayah yang tiba tiba menikahkannya dengan seorang Moon Taeil (29 tahun), pria yang tak dikenalnya. Bitna tak ada saat pernikahan itu berlangsung, ia dalam masa sibuknya. Hanya ada pendeta...