✨My Cold Husband✨[Taeil X OC]

Dua Puluh

Bitna Pov

Kak Taeil benar benar tidak berangkat kerja hari itu, dan Badai benar benar datang. Udara sangat dingin terasa

"Kamu kedinginan sayang?" Kak Taeil menghampiriku yang mengambil sweaterku di lemari.

"sedikit" jawabku sedikit lemah. Ia pergi meninggalkanku dan tiba tiba saja ruangan terasa sedikit hangat. Ia meninggikan suhu AC nya dan menghidupkan penghangat ruangannya.

Ia kemvali dan bertanya "Masih kedinginan?" aku menggelengkan kepalaku.

"Tidak, sudah lebih baik."

Ia menghampiriku, memelukku erat. Ia ingin membuat tubuhku terasa lebih hangat sepertinya.

"Aku sudah tak apa..."

"Kamu terlihat seperti sedang sakit sayang, wajahmu memerah. Kamu tak apa? Kamu demam?"

"Bitna tidak sakit kak." Aku melemparkan senyunku padanya.

Ia menarik leherku, memberikan lumatan pada bibirku.

"Aku benar benar tidak kuat melihat senyum mu." ucapnya.

"Ada apa? apa itu buruk?"

Ia hanya menggelengkan kepalanya, Ada apa?

"Itu sangat manis, saya tak tahan untuk segera menciummu jika melihatnya." ia tersenyum

Ia kembali menarik leherku untuk mendapatkan ciuman disana.

saling melunat hingga kami memerlukan nafas disana. Ia hanya kembali memberikan senyumannya.

"Ayo habiskan waktu dirumah, hanya aku dan kamu." Ia memelukku hangat.

•°•°•°•°•°

Waktu kami habiskan hanya berdua, berbicara mengenai banyak hal random, menonton serial netflix, memberikan ciuman.

"Kemarin ketika di supermarket, kita bertemu temanku." ucapnya yang tiba tiba membahas hal tersebut.

"Aku tidak tahu bagaimana perasaanmu saat ia mengatakan kami hanya sekedar mantan, tapi aku takut kamu merasa sakit...."

"Ya, dia memang mantanku, tapi aku tak ada rasa untuknya. Hanya sekedar teman biasa sekarang..."

Aku sedikit terkekeh mendengar ucapannya.

"Kenapa tertawa?"

"Tidak, tidak. Serial yang kita tonton sangat lucu." jawabku.

Ia mendengus, "Kamu tak mendengar perkataanku?"

"Aku mendengarkan."

"sudahlah...."

"Kak Taeil marah?"

"Tidak.."

"Bohong.."

benar... sepertinya ia tak suka aku tak mendengarnya. Ia pergi meninggalkanku yang masih asik dengan serial yang kami tonton.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

To be continued