8. Chapter 7

767 50 5
                                    

Kediaman keluarga Kim

Sehun baru saja sampai di rumahnya, ia pulang bersama Kai. Chanyeol minta tolong pada Kai untuk menemani adiknya itu setelah pulang sekolah. Kini keduanya sudah berada di kamar Sehun.

"Wahhhh... sudah lama sekali aku tidak bermain ke sini ya Piyak". Ucap Kai sambil menghempaskan tubuhnya ke atas kasur Sehun. Sehun yang sedang melepas seragamnya lalu menoleh pada Kai, ia hanya mengangguk.

"Terkahir kali..., 2 bulan yang lalu mungkin". Tambah Sehun.

"Iyaa aku jarang sekali main ke sini, ohh iya habis ini kita mau apa?".

"Emm... tidak tahu". Jawab Sehun yang sudah berganti pakaian dengan baju santainya.

"Kau biasanya melakukan apa sehabis pulang sekolah?".

"Ganti bajuuu, habis itu tidur. Nanti eommaa bangunkan setelah hampir tiba makan malam".

"Itu saja?". Tanya Kai yang sedikit mengangkat kepalanya.

"Tidak juga, kadang baca buku ataupun bermain game di ponsel. Memangnya kenapa?".

"Membosankan sekali". Jawab Kai yang kembali berbaring.

"Ya mau bagaimana lagi, kalau bukan karena Jantungku bermasalah, mana mau aku melakukan itu Malikaa"

"Ahhh.. mian mian Sehunie, aku tidak bermaksud..".

"Kkkk...santai saja Kai, wajahmu terlihat semakin bodoh ketika kau merasa bersalah".

"Ehehee...emm...bagaimana kalau besok kita pergi keluar?"

"Kemana?".

"Ke tempat - tempat yang biasa aku pergi bermain".

"Ya ke mana malikaaa".

"Timezone kkkk, setelahnya kita ke pasar malam, bagaimana?".

"Pasar malam? Brarti kita keluar sampai malam?"

"Ya iyalahhh Piyakkk, kalau pasar pagi berarti kita pergi pagi".

"Selama ini aku tidak pernah keluar malam, tapi penasaran, yasudah nanti aku izin pada hyung".

Drttt drtttt

Hp Sehun tiba - tiba berbunyi, ayahnya menelpon.

"Yeoboseo"

"Aigooo belum sehari kami pergi, tapi eommamu terus - terus menyuruh appa untuk menelpon adek. Adek sudah di rumah?". Tanya Suho.

"Iya appaa, adek sudah di rumah bersama Kai".

"Halo samchon, ini Kai". Tambah Kai

"Ohh halo Kai, terimakasih ya Kai sudah mau menemani Uri Sehunie selama hyungnya tidak di rumah".

"Ah ndee samchon, Kai juga senang karena sudah lama tidak main ke sini".

"Adek sudah makan siang kan? Obatnya juga sudah di minum kan?". Tanya Irene yang merebut ponsel Suho.

"Eommaa tenang saja, tidak usah di ingatkan terus".

"Eommaa hanya ingin memastikan sayang".

Sehun masih sibuk berbicara dengan orangtuanya di ponsel, Kai hanya menyimak obrolan Sehun. Tanpa Sehun sadari ternyata raut wajah Kai berubah, Kai terlihat sedih mendengar betapa perhatian orangtua Sehun padanya. Tidak seperti Orangtua Kai. Kai memang hanya anak tunggal, tapi orangtuanya tidak terlalu perhatian pada Kai. Baik appa, maupun eommaanya sibuk dengan pekerjaan masing - masing. Orangtua Kai lebih banyak menghabiskan waktu di luar kota. Jangankan bertemu, menelpon untuk menanyakan kabar Kai pun jarang.

Moral of the storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang