24. Chapter 23

471 38 9
                                    

Anam Hospital

Suho dan Irene sedari tadi hanya bisa melihat Sehun dari balik dinding kaca yang menjadi pembatas antara mereka dan Sehun. Sehun masih tertidur akibat pengaruh obat, seorang perawat selalu mengecek kondisi Sehun tiap 15 menit sekali. Hanya tinggal menunggu 15 menit terakhir sebelum akhirnya Sehun dapat di pindahkan kembali ke ruangannya. Suho dan Irene kembali duduk setelah perawat selesai mengecek keadaan Sehun. Tidak lama ada dokter Byun yang akan masuk ke ruang pemulihan.

"Dokter Byun". Ucap Suho dan Irene berbarengan.

"Ahh iya, sebentar lagi Sehunie akan di pindahkan ke ruang inapnya, saya mau cek sekali ya pak; buk".

"Baik dok". Jawab Suho.

Dokter Byun pun lalu masuk ke ruangan, dia lalu menghampiri Sehun. Perawat yang sedari tadi mengawasi Sehun memberikan laporan kesehan Sehun kepada dokter Byun. Setelah mengecek laporan itu, dokter Byun pun menyuruh perawat untuk bersiap memindahkan Sehun kembali ke ruangannya. 

***

Ruang Inap Sehun

"Mungkin setengah jam lagi Sehunie akan sadar, nanti mungkin dia akan merakan sakit dari luka tindakan tadi tapi tenang saja itu hal wajar, sakitnya akan hilang dalam waktu 1 - 3 hari". Jelas dokter Byun sebelum meninggalkan ruangan.

Suho dan Irene lalu kembali duduk di kedua sisi ranjang Sehun setelah dokter Byun meninggalkan ruangan, keduanya sama - sama menggenggam tangan si bungsu dan sesekali membelai rambutnya.

Ting...ting...

Suara notifikasi dari ponsel Suho, dia lalu membuka ponselnya.

"Astaga!" Ucap Suho sambil melebarka matanya. Irene yang melihat ekspresi suaminya itu lantas terkejut juga.

"Ada apa sayang? Apa ada masalah di kantor?".
Tanya Irene.

"Anii, aku keluar dulu sebentar ya sayang". Jawab Suho sambil beranjak dari kursi lalu mecium kening Irene sebelum meninggalkan ruangan.

***

Seoul National Univeristy

Chanyeol baru saja menyelesaikan kelas terakhirnya,    saat sedang membereskan tasnya, ponselnya berbunyi. Ibunya menelpon.

"Halo eommaa?".

"Kak...hikss...adek kak....uri Sehuniee....hiks..".

"Hah? Adek kenapa eommaa?".

"Kakak cepet ke sini ya sayang".

"Iya eommaa, kakak ke rumah sakit sekarang".

Chanyeol lalu bergegas meninggalkan ruang kelasnya untuk menuju parkiran.

***

Anam Hospital

Chanyeol berlari tak keruan di sepanjang koridor rumah sakit, beberapa kali dia menabrak bahu orang  - orang, beberapa kali pula orang - orang berteriak kepadanya untuk meminta maaf namun Chanyeol tidak peduli. Ingatan tentang suara ibunya yang menangis sambil mengucapkan nama adiknya membuat dia tidak bisa lagi berpikir jernih, segala pikiran negatif seketika menghiasi pikiran Chanyeol sejak menuju rumah sakit tadi.

Brakkk!!

Chanyeol membuka kasar pintu kamar inap Sehun. Kaki Chanyeol lemas seketika, tangannya bergetar, air matanya mengalir deras melihat sosok yang ditutup kain putih yang ada di hadapannya.

Moral of the storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang