Anam Hospital
Sehun sudah berada di rooftop, dia berjalan menuju kursi yang tidak jauh dari pinggir rooftop. Dia bersandar pada sandaran kursi lalu menatap ke arah langit. Hari ini langit sangat berawan bahkan mungkin akan turun hujan.
"Langitpun mendukung suasana hatiku". Ucap Sehun. Dia masih menikmati semilir angin sambil menatap awan.
"Sudahlah, tidak usah terlalu dipikirkan".
Ucapan itu sontak membuat Sehun berubah posisi menjadi duduk.
"Akhtttt...". Rintih Sehun sambil memegang dada sebelah kirinya yang sedikit nyeri karena kaget.
Si pemilik suara lantas langsung menghampiri Sehun yang terlihat meringis.
"Astagaaa...mian - mian, kau baik - baik saja?". Tanya orang itu pada Sehun. Sehun lalu menoleh pada orang itu yang sudah duduk di sebelah Sehun. Sehun langsung bergeser sedikit dari duduknya, wajah orang itu penuh lebam, begitu juga dengan tangannya.
"Tenang saja, aku tidak akan menyakitimu. Kau sedang di rawat di sini ya?". Tanya orang itu lagi, namun Sehun masih saja terdiam.
"Heiiii! Aku bertanya".
"Ahh iya, maksudku bukan, aku hanya mencari angin segar saja".
"Ohh begitu, aku pikir kau sedang dirawat disini, kau pucat sekali, seperti vampir kkkkk. Ohh iya aku Kyungsoo, Do Kyungsoo, tapi kau bisa memanggilku d.o". Ucap orang itu sambil mengulurkan tangannya. Dengan ragu - ragu, Sehun mengelap tangannya yang basah lalu membalas jabatan tangan d.o.
"A..aku..Sehun, Kim Sehun". Jawab Sehun.
"Jadi, apa masalahmu?". Tanya d.o
"Hah?".
"Ya, masalah. Orang yang ke rooftop biasanya hanya orang - orang yang sedang banyak masalah".
"Banyak". Jawab Sehun singkat sambil membenarkan posisi duduknya.
"Mau berbagi?, aku punya banyak waktu". Ucap d.o
"Kau dulu, baru aku akan bercerita tentang masalahku". Jawab Sehun.
"Baiklah..". Jawab d.o, dia diam sejenak, mengambil nafas yang dalam, lalu mulai bercerita.
"Eommaaku di rawat di disini, aku sedang menungguinya. Eommaaku tidak sakit, tapi appaku adalah penyebab kenapa dia dirawat. Tidak, bukan appaa, tapi si bajingan itu. 2 hari yang lalu appaa dan eommaa bertengkar, appaa memukuli eommaa. Ini memang sering terjadi, aku mencoba menolong eommaa, tapi malah aku mendapat ini". Terang d.o sambil menunjuk bagian - bagian lebam di wajahnya.
"Dari aku kecil appaa sudah sering memukulku, dia kerjanya mabuk dan berjudi. Parahnya dia sering mengambil uang eommaa yang eommaa dapatkan dari bekerja, kadang aku berpikir untuk membunuhnya. Tapi sampai detik ini, dia masih hidup. Aku terlalu takut untuk melakukannya. Tapi yasudahlah, dia sakarang juga sudah berada di tempat semestinya. Penjara". Tambah d.o, Sehun merasa sangat kasihan pada d.o setelah mendengar ceritanya.
"Yak! Kenapa malah melamun, kau tidak mendengar ceritaku ya". Ucap d.o yang mellihat Sehun yang tengah melamun.
"Anii, aku mendengar dengan baik semuanya. Masalahmu sulit sekali, semoga eommaamu cepat sembuh". Jawab Sehun.
"Terimakasih, sekarang giliranmu". Ucap d.o
"Aku...kabur dari rumah". Sehun diam sejenak, menunduk menyadari kesalahannya yang kabur dari rumah.
"Pasti sekarang mereka sedang khawatir mencariku. Aku tahu aku salah, tapi mau bagaimana lagi, aku lelah berada di rumah. Dari kecil aku sering keluar masuk sini, sebulan lalu adalah terkahir aku dirawat di sini. Keluargaku sangat over protective padaku, aku membencinya. Aku tidak bisa melakukan apapun yang aku inginkan, selalu di kekang". Jelas Sehun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moral of the story
Hayran KurguSetiap cerita diciptakan tidak sekedar untuk di baca, kamu harus memahami lebih dalam agar bisa tahu maksud yang tersembunyi dari cerita itu. Setiap cerita pasti mempunyai awal dan akhir, pembuka; penutup. ... Ini cerita tentang Sehun yang mencoba...