Ruang Inap Sehun
Sehun hanya berdua dengan kakaknya, sedangkan orangtuanya sedang ke ruangan dokter Byun untuk membahas hasil pemeriksaan jantungnya seminggu yang lalu. Sudah lewat seminggu Sehun di rawat, namun kali ini dia tidak memaksa untuk pulang. Toh dia sadar, kondisinya tidak sebaik kemarin - kemarin.
Tok - tok - tok
Ketukan pintu ruangan Sehun membuat dua orang yang kini tengah fokus bermain game diam dan saling pandang. Chanyeol pun segera bangkit dari kursinya lalu menuju pintu.
Cekrekkk..
"Ohh Kai dan..emm..". Ucap Chanyeol yang sedikit terkejut melihat Kai datang bersama Tao.
"Tao, Tao imnida hyung". Sahut Tao yang melihat Chanyeol tidak mengingat namanya.
"Ahh iya Tao, ayo masuk". Ajak Chanyeol.
"Uwaaa Malika! Tao!". Teriak Sehun yang senang melihat kedua sahabatnya.
"Piyakkkk!!". Jawab Kai yang langsung memeluk Sehun. Tao yang sampai saat ini masih tidak enak pada Sehun tidak langsung menghampirinya, dia agak menunduk sambil pelan - pelan mendekat ke arah ranjang Sehun.
"Ha..hai.. Sehun...bagaimana kabarmu?". Tanya Tao agak takut - takut.
"Kkkk...aku baik Tao, ayo sini duduk". Ajak Sehun. Tao pun duduk di kursi yang ada di sebelah Kai.
"Selama seminggu ini Tao terus - terusan tanya kondisimu loh hun, tapi pas aku ajak malah tidak mau pergi. Untungnya hari ini dia mau". Jelas Kai.
"Kkkk..jinjjaaa?". Tanya Sehun sambil menoleh ke arah Tao, Tao lalu menggaruk kepalanya yang tidak gatal sambil tersenyum aneh.
"Maafkan aku ya Hun, baru juga menjadi teman, aku sudah membuatmu celaka". Ucap Tao sambil menunduk.
"Anii..., ini bukan salahmu, ini salahku yang tidak bilang kalau aku sakit". Jawab Sehun. Chanyeol lalu menoleh ke arah Tao dan Kai.
"Nah sekarang kalian berdua kan sudah tau kalau Sehunie sakit, jadi hyung minta tolong bantu kami untuk menjaga anak ayam kami ini dengan baik ndee". Ucap Chanyeol sambil mengelus rambut adiknya itu.
"-_-". Komuk Sehun.
"Anak ayam?". Tanya Tao bingung.
"Kkk...itu panggilan sayang kami pada Sehun, Tao juga boleh panggil Sehun dengan sebutan anak ayam...emm..Piyak juga boleh". Jelas Chanyeol.
"Aishh hyung!! Tao tidak usah dengarkan hyungku ya, pokoknya panggil aku Sehun, arrachii?". Ucap Sehun pada Tao yang berwajah bingung.
"Ohh iya hun, aku sampai lupa ini aku bawakan buah". Ucap Tao seraya memberikan parcel buah ke arah Sehun.
"Gomawoo Tao". Jawab Sehun sambil memberikan senyum manisnya pada Tao.
"Sini biar hyung kupaskan buahnya". Ucap Chanyeol, Sehun pun memberikan parcel itu pada kakaknya.
Mereka pun menikmati buah yang sudah di kupas oleh Chanyeol sambil mengobrol seputar apa saja yang terjadi selama Sehun tidak masuk sekolah.
Cekrekkk...
Mereka berempat langsung menoleh ke arah pintu, ternyata orangtua Sehun. Tao langsung menunduk dan agak mendekat ke arah Kai. Dia masih takut di bentak oleh Suho seminggu yang lalu.
"O' ada Kai dan Tao ya, kapan datang?". Ucap Irene saat masuk ke dalam ruangan Sehun.
"Ahh nde ahjumma, baru sekitar setengah jam yang lalu". Jawab Kai.
"Annyeong haseyo Samchon; Ahjumaa". Sapa Tao, Suho hanya mengangguk tanpa ekspresi. Suho tidak bisa berbohong kalau dia masih belum bisa menerima Tao dengan baik sebagai teman dekat putranya. Irene dan Suho lalu mendekat ke arah Sehun, Irene lalu mengelus rambut si bungsu.
"Kalau begitu kami permisi pulang dulu ya Samchon; Ahjumma, Papanya Tao hari ini datang dari China, jadi dia harus segera pulang". Ucap Kai yang sadar kalau Tao tidak nyaman dengan tatapan sinis ayah Sehun.
"Ahh begitu, baiklah besok - besok main lagi ya Kai, Tao agar Sehunie ada teman main". Ucap Irene.
"Nde ahjummaa, kalau begitu kami pulang dulu ya, cepat sembuh Piyakk, dahhh". Ucap Kai sambil beranjak dari tempat duduknya, dia lalu menarik lengan Tao untuk ikut keluar ruangan Sehun.
***
"Tuh kan apa kubilang, kau bisa lihat sendiri kan". Oceh Tao yang sedang berjalan bersama Kai di koridor rumah sakit.
"Aku juga heran, padahal Samchon selalu ramah kepada semua orang". Sahut Kai.
"Ottoke?". Tanya Tao sambil berhenti dan menatap Kai.
"Aishhh gwenchanaaa, mungkin memang Samchon hari ini mood nya tidak baik". Jawab Kai.
"Sudahlah, ayo aku traktir tteokbokki". Tambah Kai sambil merangkul pundak Tao, Kai sedikit berjinjit untuk merangkul bahu Tao yang memang lebih tinggi dari bahunya.
***
Ruang inap Sehun - 21.35 KST
Irene baru saja turun dari kasur si bungsu, dia sedari tadi menemani Sehun agar dia bisa tertidur. Irene lalu menaikan selimut si bungsu lalu mencium keningnya. Diapun beranjak ke sofa, tidak lama Suho pun datang.
"Sudah tidur?". Tanya Suho pada Irene.
"Emm, baru saja". Jawab Irene. Suho pun meletakan makanan yang dia bawa ke meja dekat sofa lalu berjalan menuju ranjang si bungsu. Suho lalu mengelus rambut Sehun dan mencium keningnya. Suho pun menghampiri Irene yang sedang duduk di sofa.
"Kapan kita beritahu adek?". Tanya Irene pada Suho yang baru saja duduk bersandar di sofa.
"Kita beritahu pas adek sudah di rumah saja ya sayang". Jawab Suho sambil menoleh ke arah Irene. Irene pun mengangguk.
"Ohh iya bagaiamana perkembangan kamar barunya? Sudah sampai tahap mana?". Tanya Irene lagi.
Suho dan Irene sepakat merenovasi rumah mereka, mereka membuat 2 kamar baru di lantai bawah. Kamar itu nantinya akan menjadi kamar Chanyeol dan Sehun. Mereka sengaja membuat kamar baru di lantai bawah agar Sehun tidak lagi naik; turun tangga. Hasil pemeriksaan jantung Sehun kemarin menunjukkan hasil yang tidak baik, hasil angiografi jantung Sehun menunjukkan adanya penyumbatan pada arteri jantungnya. Dokter Byun juga menyarankan agar Sehun tidak melakukan aktifitas apapun termasuk sekolah sampai dia mendapat donor. Dokter Byun bilang seharusnya Sehun lebih baik dirawat di rumah sakit sampai sudah ada donor jantung untuknya, namun pasti Sehun akan menolak hal itu. Makanya dokter Byun menyarankan agar Sehun beristirahat di rumah saja tanpa melakukan aktifitas apapun mengingat kondisi jantungnya yang sudah semakin parah.
"Tadi kakak bilang para pekerja sudah memasang lantai, setelah itu tinggal memasang beberapa aksesoris lain dan terakhir memindahkan barang - barang". Jelas Suho. Sehun yang ternyata belum tidur terheran mendengar percakapan orangtuanya.
"Beritahu soal apa? Kamar baru?". Sehun bertanya dalam hati.
"Aku harap adek bisa menerima semuanya dengan baik ya sayang". Ucap Irene.
"Adek pasti bisa mengerti dengan apa yang sedang terjadi, tenang saja". Jawab Suho sambil menggenggam tangan istrinya. Irene pun mendekat ke arah suho lalu memeluknya.
.
.
.
.
Just some chapter left till the end of the story, enjoy the story yakk chingudeul. See u~
KAMU SEDANG MEMBACA
Moral of the story
FanfictionSetiap cerita diciptakan tidak sekedar untuk di baca, kamu harus memahami lebih dalam agar bisa tahu maksud yang tersembunyi dari cerita itu. Setiap cerita pasti mempunyai awal dan akhir, pembuka; penutup. ... Ini cerita tentang Sehun yang mencoba...