20.

100 12 0
                                    

Seira : "Yaampun Carl memang ciptaan Tuhan yang paling sempurna deh.."

Gumam Seira sambil menatap wajah Carl dari ujung rambut milik Carl hingga dagunya.

Seira : "Kapan ya dia jadi milik gw..."

Lanjut Seira. Namun, gumamannya terlalu kencang sampai-sampai terdengar oleh teman-teman disekitarnya termasuk Carl dan Alice.

Setelah Carl mendengarnnya, ia langsung merinding dan merasa jijik kepada Seira. Alice yang sama jijiknya kepada Seira mencoba menyindir Seira.

Alice : "Hmmm kok kayaknya gw denger suara nyamuk sih? Ato kuping gw yang salah ya?"

Ucap Alice melirik kearah Seira sambil mengaruk garuk kupingnya. Seira yang merasa ia disindir oleh Alice menatap kearah Alice kesal. Seira yang tidak terima perkataan Alice langsung membalas perkataan Alice tanpa berpikir panjang. Seira mendekatkan bibirnya ke telinga Alice.

Seira : "Dih, lu nyindir gw ya?"

Alice : "Iy-"

Alice berencana untuk membalas Seira. Tapi menurutnya jika ia membalas dengan mudah, Seira akan tidak tahu diri kembali. Awalnya, Alice ingin langsung berkata "Iya lah siapa lagi yang brisik seperti nyamuk" Namun, ada suatu ide yang lebih cemerlang terlintas di pikirannya. Alice langsung tersenyum licik kearah Seira.

Alice : "Kena deh lu i-r-a hehee"

Batin Alice. Ia melebarkan senyumannya sehingga semakin terlihat. Seira yang melihat Alice tersenyum langsung merasakan firasat buruk. Seira juga merasa merinding.

Seira : "Ini pasti merinding gara-gara AC. Tenang Alice mah gak s-serem, dia kan pengecut ha-ha..

Yakin Seira dalam hati untuk menenangkan dirinya sendiri. Tak lama, Alice mulai membalas bisikan Seira dengan bisikan yang membuat Seira lebih merinding.

Alice : "Ira iraa, tadi kan kamu bales perkataan aq.. Berartwii secwara tidak lwangsung kwamu bilang kwamu yang bwisik dung? Kaya.. Nyamuk?"

Ucap Alice dengan suara yang dibuat-buat.

Ternyata firasat Seira benar. Ia sama sekali tidak bisa membalas perkataan Alice karena semua yang ia katakan itu adalah kebenaran.

Di sisi lain, Alisya yang mendengar perkataan jijik yang keluar dari mulut Alice tidak bisa menahan mulutnya untuk diam.

Alisya : "Parah si, nyindirnya bahaya tapi gak seberapa. Jijiknya ituloh."

Alice : "Lu kira gw yang ngomong gak jijik apa?"

Alisya : "Kok kebayang si pas lu ngomong hahaha."

Seira berusaha untuk membela dirinya.

Seira : "Ngg-"

Namun, Seira terselamatkan karena ternyata waktu pelajaran bu guru kini sudah selesai.

Guru : "Baiklah, kalian pelajari materi hari ini. Ibu harap kalian semua mengerti karena besok akan dilaksanakan penilaian harian."

Murid : "Baiklah bu, terimakasih dan sampai jumpa besok."

Guru : "iya."

Bu guru pun langsung pergi meninggalkan kelas. Sembari menunggu guru datang, semua tatapan dari murid-murid tiba-tiba berpindah dari bu guru kearah Alice dan juga Seira.

Alice : "Woi ini kenapa pada natapin gw sih?"

Tanya Alice yang bingung dan risih akan tatapan-tatapan tersebut. Tidak lama, ada seorang murid yang membalas pertanyaan Alice. Yakni adalah Rara.

Rara : "Gapapa kok. "

Kata Rara sambil tersenyum tipis.

Alice : "Ada sesuatu di muka gw kah?"

Tanya Alice yang kebingungan sambil memegang wajahnya untuk memastikan jika ada sesuatu di wajahya.

Riri : "Ngga ada apa-apa di muka kamu kok Alice."

Jawab Riri yang dari tadi memerhatikan gerak-gerik Alice.

Alice : "Lalu kenapa pada meratiin gw?"

Tanya Alice lagi karena ia belum mendapatkan jawaban yang ia inginkan.

Riley : "Lu agak aneh."

Kata Rey untuk menjelaskan alasan mereka menatap Alice.

Alice : "Aneh? kena-"

Changing DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang