42.

49 8 0
                                    

Tanpa basa-basi Alice segera pulang ke rumahnya, dan langsung beranjak menuju kamar tidurnya. Ia mengambil sebuah buku berwarna putih yang berada di bawah kasurnya dan segera menulis rencana-rencana yang akan ia lakukan besok terhadap Aretha. Keesokan harinya saat murid-murid sedang beristirahat, Alice menemui Aretha dan mengajaknya bicara.

Alice : ”Hai Aretha”
Aretha : ”H-hai..?”

Balas Aretha ragu, karena sebelumnya Alice bersifat kasar padanya.

Aretha : ”Kenapa?”

Tanya Aretha yang memberanikan diri.

Alice : ”Makan bareng yokk, mau yaa? mauu?”
Aretha : ”Hmm, oke.”
Alice : ”Makan di taman boleh gak?”

Tanpa Alice dan Aretha sadari, Riley yang tidak sengaja melihat mereka berdua mengikuti mereka dari belakang karena ia merasakan firasat buruk. Ternyata firasat Riley benar. Saat di taman,

Alice : ”HEH Aretha. Pokoknya ya, lu harus putus sama Riley.”
Aretha : ”Loh kenapa?”
Alice : ”Pokoknya harus.”
Aretha : ”Ga-”
Alice : ”HEH Aretha. Pokoknya ya, lu harus putus sama Riley.”
Aretha : ”Loh kenapa?”
Alice : ”Pokoknya harus.”
Aretha : ”Ga-”
Alice : ”Shhh, lu gak punya hak untuk bicara.”
Aretha : ”T-”
Alice : ”Udah denger kan? Oke bye.”

Setelah Alice pergi meninggalkan area taman, Riley langsung keluar dari tempat persembunyiannya dan menghampiri Aretha.

Riley : ”Gila, Alice udah berubah banget.”
Aretha : ”Iya, sifatnya balik kayak awal lagi, padahal waktu itu dia udah berubah jadi baik, loh?”

Riley dan Aretha sempat terdiam beberapa menit, bermain dengan pikirannya masing-masing. Namun di tengah kesunyian tersebut, tiba-tiba Aretha berbicara sambil menatap mata Riley.

Aretha : ”Oh, gw tau gimana biar sadar lagi.”

Ucap Aretha sambil tersenyum. Aretha langsung memberitahu rencananya kepada Riley dan segera melaksanakannya, selagi jam istirahat belum berakhir. Aretha dan Riley berjalan mengelilingi sekolah untuk mencari keberadaan Carl. Panjang umur, mereka tidak sengaja berpapasan dengan Carl yang baru saja keluar dari ruang OSIS.

Aretha : ”Weh Carl.”
Carl : ”Apa?”
Riley : ”Ikut kita sebentar deh, gw mau ngomong. Penting nih.”

Mereka bertiga segera pergi ke tempat yang jarang dikunjungi murid-murid di sekolahnya. Setelah itu, Aretha menceritakan apa yang terjadi terhadapnya.

Carl : ”Iya sih, gw ngerasa Alice aneh. Tapi memang segitunya?”
Carl : ”Tapi Alice memang berubah bange-”

Tiba-tiba saja mereka mendengar suara nyanyian dari seorang perempuan. Ternyata, orang tersebut adalah Seira.

Seira : ”Ehh? Lagi ngomong apa nih? Kok gelap-gelap?”
Carl : ”Ah ngga kok.”
Aretha : ”Jadi lu mau gimana Carl.”
Carl : ”Nanti aja gw ngomongnya.”
Seira : ”Ihh, ngomong apaann?”
Carl : ”Bukan masalah lu.”

Carl segera mengambil ponselnya dan memberi pesan kepada Alice. Ia mengajaknya bertemu di cafe XX sepulang sekolah nanti, tanpa sepengetahuan teman-temannya. Tanpa pikir panjang Alice langsung meng-iyakan ajakan Carl. Saat pulang sekolah di Cafe XX,

Carl : ”Oh, Alice, disini.”

Panggil Carl sambil melambaikan tangannya.

Alice : ”HAI BEBB. Gimana kabarnya baik ga? Sehat? Udah makan bel-”
Carl : ”Shhh. Sini duduk dulu.”
Alice : ”Ah, ya.”
Carl : ”Gw denger baru-baru ini lu ngebully Aretha dan berlaku semena-mena.“
Alice : ”Enggak Carl, itu cuma hoax percaya deh. Pasti cewe itu ngelapor karena dia gak suka sama akuu.”

Bela Alice sambil menampakkan wajah sedih, seakan-akan ia adalah sang korban.

Carl : ”Tapi Rey juga lihat tuh.”
Alice : ”Riley aja gaada di tempat k-”
Carl : ”Oh bener. Kenapa lu gitu sih?”
Alice : ”Uhh.. Ah gatau ah.”

Alice langsung beranjak dari kursi yang tadi ia duduki dan bergegas pergi keluar cafe. Carl sontak mengejar Alice yang sudah lumayan jauh.

Changing DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang