32.

52 8 0
                                    

Mama Alice : ”Alice, jangan main terus, tidur ya. Inget besok sekolah.”

Alice dan Alisya yang mendengar suara mama Alice langsung panik. Untung saja mama Alice tidak menyadari kejadian yang sebenarnya terjadi.

Alice (Alisya) : ”Iya ma.”

Alice dan Alisya masih sempat bertengkar lagi. Namun perkelahian mereka terhenti saat mereka berdua merasa lelah. Akhirnya, Alice ( Alisya ) pun tertidur lelap. Keesokan harinya, Alice ( Alisya ) bersiap pergi ke sekolah dan sarapan dengan mamanya lalu pergi ke sekolah. Saat sampai di sekolah, Alice ( Alisya ) belajar seperti biasa.

Guru : ”... Jadi, ibu akan memberikan kalian tugas yang dikerjakan secara berkelompok. Satu kelompok ada 5 anak. Ibu bacakan ya kelompoknya.”

Bu guru-pun mulai membacakan kelompok beserta anggota-nya. Tiba-tiba Alice ( Alisya ) menengok saat mendengar namanya disebut.

Guru : ”Kelompok 5 berisikan Alice, Aretha, Seira, Carl, dan yang terakhir adalah Riley. Baik selanjutnya...”

Setelah mendengar bahwa Alice ( Alisya ) satu kelompok dengan Carl, kata pertama yang dikeluarkan oleh Alice ( Alisya ) adalah ”SIAL!” Keadaan kelas yang sepi-pun juga langsung berubah menjadi gaduh. Banyak orang yang berbisik seperti ini ”WIH anak famous pada di kelompok 5 semuaa”

Guru : ”Yaudah, kalian boleh diskusikan dulu di waktu yang ada. Kelompok 1...”

Perintah bu guru sambil menunjukkan tempat dimana mereka akan berkumpul.

Guru : ”Kelompok 5 disini...”

Ibu guru menunjuk salah satu tempat didekat pintu masuk kelas. Setelah itu, anggota kelompok 5 yaitu Alice, Aretha, Seira, Carl, dan Riley langsung pergi menuju ke tempat yang sudah ditunjukkan oleh Bu Guru tadi. Para anggota kelompok 5 berkumpul pada tempat yang sudah disediakan oleh Bu Tantin. Bu Tantin adalah nama guru killer pada jenjang mereka.

Guru : ”Baiklah, bagi kelompok yang sudah berkumpul, boleh mulai membahas.”

Keadaan di kelompok 5,

Alice ( Alisya ) : ”Eh, tadi Bu Tantin kasih tugas apaan?”
Carl : ”Gatau, kt rundingin aja dulu mau kerja dirumah siapa. Kalo kerjain sekarang gabisa gw, kelasnya berisik. Gw gabisa fokus.”
Riley : ”Gimana kalau di rumah Alice?”
Alice ( Alisya ) : ”HAH?”

Alice ( Alisya ) tidak ingin jika mereka melakukan kerja kelompok dirumahnya, karena otomatis Mama Alice akan menyuruh mereka bekerja di kamar Alice ( Alisya ). Ia takut catatannya dan kenyataan bahwa dirinya bukanlah ”Alice” ketahuan.

Aretha : ”Waah boleh tuh.”
Seira : ”Kalo Carl ikut, gw ikut.”
Carl : ”Dimana ada Alice, disana ada gw.”
Seira : ”Ihh, ayangg becanda terus dehh.”
Carl : ”NAJIS.”

Seira sengaja menunjukkan kemanjaannya kepada Carl supaya Alice ( Alisya ) merasa cemburu. Namun kenyataannya, Alice ( Alisya ) sama sekali tidak peduli.

Alice ( Alisya ) : ”Eh tunggu, tunggu. Yang punya rumah belom setujuin loh.”
Aretha : ”Memang lu gak setuju?”
Alice ( Alisya ) : ”KAGA!”
Aretha : ”Ayolaahh~ Alice baiikk dehh..”

Karena pusing dirinya dibujuk oleh Aretha dan yang lainnya, Alice ( Alisya ) pun pasrah dan akhirnya menyetujuinya.

Alice (Alisya) : ”hhhhh.. Iya-iya jadi mau jam berapa?”
Aretha : ”Gw sih kapan aja bisa, kalian?”
Carl : ”Pulsek?”
Seira : ”Gw mah kapanpun dimanapun bisa, asal ada Carl.”
Alice (Alisya) : ”Uhmm, deadline tugasnya kapan?”
Aretha : ”deadline-nya 3 hari lagi.”
Alice (Alisya) : ”NANI?! ( APA?! )”

Salah satu fakta yang cukup mengejutkan,  bukan hanya sinetron, Alisya juga suka sekali menonton film anime.

Aretha : ”Oh, perasaan setiap hari Jumat lu gapernah bully gw pas pulsek tuh.”
Alice (Alisya) : ”Hah? lah kan kita udah damai. Sebenernya sih gw ada les tpi yaudah, bisa minta ijin sama mama.”
Carl : ”Okeh, uda tetap ya jadwalnya?”
Aretha : ”Hm.”

Changing DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang