8 || Fear

1.2K 142 8
                                    

Cocok ga tuh lagunya, soalnya pas nulis aku nyetel lagu ini juga. Happy reading 🙂👍
.
.
.


Seorang gadis berumur 17 tahun, sedang duduk dipinggir lapangan. Dirinya tengah asik memandangi seorang pemuda yang lebih tua setahun darinya, ya pria itu kakak kelasnya. Pemuda yang kini tengah asik bermain sepak bola bersama teman-temannya. Pemuda yang sama pula, yang telah membuat Jihoon jatuh cinta pandangan pertama.

Choi Seungcheol, pemuda yang menolongnya beberapa minggu lalu, saat ia jatuh di depan gerbang sekolah. Bahkan, ia membantunya untuk mengobati lukanya, padahal Jihoon sudah menolaknya.

Jihoon sangat mengagumi sosok kakak kelasnya itu, selain baik, ramah ia juga tampan tentu saja. Tak heran, banyak siswi-siswi lain yang menyukainya juga. Jihoon ingin sekali mendekatinya, namun ia ragu. Apalagi, saat ia tau Seungcheol selama ini dekat dengan seorang siswi, Yoon Jeonghan. Ya, dia kakak kelasnya juga. Yang Jihoon tau, siswi itu dekat dengan Seungcheol karena mereka pernah memiliki hubungan, alias mereka adalah mantan kekasih.

Tapi berkat tekat dan keberaniannya, ia bisa menjadi--bisa dibilang, teman dekat Seungcheol. Bahkan, mereka sering pulang bersama. Sangking dekatnya, Jihoon bahkan mengenalkannya pada appanya, begitu juga sebaliknya. Semakin dekat mereka, semakin dalam pula perasaan Jihoon pada kakak kelasnya itu.

Hingga suatu ketika, saat Jihoon hendak pergi kembali ke kelasnya, setelah istirahat. Ia tak sengaja melihat Seungcheol dari kejauhan, tak lama kemudian seorang siswi datang dan menarik tangan pemuda itu pergi. Karena penasaran, Jihoon akhirnya pergi mengikuti mereka, lancang memang, tapi ia benar-benar penasaran, apalagi dengan siswi itu.

Hingga keduanya berhenti, ketika sampai di Rooftop sekolah. Keduanya berbincang serius dan Jihoon bisa mendengar siswi itu menangis, dan tidak asing suaranya. Jihoon mencoba mengintip dan memperjelas penglihatannya, dan itu Yoon Jeonghan.

"Kau dekat dengannya, sedangkan kau melupakan ku, huh?!" Ujar Jeonghan, Jihoon mengerutkan keningnya bingung.

"Aniya, aku dekat dengannya sebatas teman saja Jeonghan. Aku tidak memiliki perasaan apapun padanya, percayalah!"

Siapa yang dimaksud Seungcheol? Apakah dirinya?

"T-tapi kau--"

"Sstt...dengar, aku hanya mencintaimu sayang. Lagipula, di dalam perutmu sekarang ada anak kita, jangan khawatir oke?"

Hancur sudah semuanya. Hati Jihoon bagaikan di tusuk beribu pisau, pedih sekali rasanya. Orang yang selama ini ia cintai dalam diam, orang yang ia percaya, bahkan sudah melakukan itu dengan mantan kekasihnya? Dan apa, Jeonghan hamil?

Airmata Jihoon lolos begitu saja, tanpa izin membasahi pipinya. Bahkan, yang lebih sakitnya lagi adalah, saat Jihoon melihat keduanya saling bercumbu di depan matanya. Jihoon tidak sanggup lagi, ia pergi dari tempat itu. Bahkan berusaha menghindar dari pria itu, atau bahkan berusaha menghilangkan pria itu dari hatinya, pikirannya dan hidupnya.

Bahkan setelah ia lulus saja, begitu ia mendengar kabar pernikahan keduanya, masih sulit untuknya menghilangkan segalanya begitu saja. Harus ia akui, sulit rasanya melupakan perasaannya pada Seungcheol, sangat sulit hingga ia membenci dirinya sendiri.

---

Pagi-pagi sekali Soonyoung sudah tidak dirumah, bukan pergi ke kantor karena ada urusan ataupun meeting, namun ke rumah Jihoon. Pria itu segera pergi ke rumah Jihoon, setelah Jihoon membalas pesannya, bahwa ia tak bekerja hari ini karena sakit.

GRENZE || Soonhoon GS✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang