COWOK CULUN ITU SUAMI GUE!! (END)

CCISG : 9. Pernikahan

Walau dengan siapapun Allah menjodohkan kita, bersyukurlah dengan kelebihannya dan bersabarlah dengan kekurangannya

-Hanan Algazali.

...........

Hello Readerss 😇
Sebelum baca Silahkan kasih dukungan kalian dengan Vote ya

Thanks youu
❤Happy Reading❤

...

Hari yang ditunggu - tunggu akhirnya datang kecuali Devina, ini adalah hari yang sangat berat baginya, hari ini akan mengubah semua kehidupannya.

Seluruh tubuh Hanan bergetar gugup, dia berharap ini adalah pernikahan pertama dan terakhir baginya tidak akan ada pernikahan kedua.

Devina sudah siap dengan riasahannya, dia juga sudah tidak menangis lagi, Devina menunggu dipanggil untuk turun kebawah duduk bersandar bersama disamping Hanan.

"Pengantin sudah selesai." Ujar penata rias.

Nadya mendekat kearah Devina. "Lo cantik ka." puji Nadya, Devina hanya membalas dengan senyum tipis.

"Bundaa..." Panggil Devina dengan air mata yang mengalir.

"Kenapa sayang?" Ucapnya menghapus air mata Devina dengan lembut takut membuat make up sang putri rusak.

"Dev-devina nggak siap.." Shintia memeluk Devina erat dia juga merasakan apa yang tengah dirasakan oleh Devina tapi mau bagaimana lagi ini sudah terjadi dan sebentar lagi Devina akan sah menjadi istri Hanan.

"Bunda yakin Devina akan bahagia sama nak Hanan, siap atau tidak kamu harus jalanin ini, kamu serahkan ini semua kepada yang diatas, ingat sekarang kamu bukan hanya lagi Devinanya putri Edwind tapi kamu juga menjadi putri keluarga Hanan... Devina pasti bisa!!"

Shintia melepas pelukannya dengan sang putri. "Usstt ngak boleh nangis lagi nanti make up kamu rusak,stop ya nangisnya sekarang kita turun ngak baik bikin orang nunggu lama, senyum.."

Shintia melirik kearah Nadya, Nadya mengerti dengan lirikkan sang bunda menghapus air matanya, membantu Devina berdiri dan berjalan kebawah menemui sang suami.

Semua orang menatap kearah Devina yang terlihat begitu cantik dan elegan berjalan dengan didampingi sang bunda dan adiknya.

Dari tadi mata Hanan tidak henti hentinya melihat kearah Devina yang sudah duduk disampingnya.

Dengan perasaan sedih, khawatir dan takut bercampur menjadi satu siap tidak siap dia harus menerima ini. Penghulu sudah mulai mengintrupsikan Hanan, Hanan membalas jabatan tangan papa Devina.

"Saya terima nikah dan kawinnya Devina Larasati Edwind dengan maskawin seperangkat alat sholat dan uang 100 juta rupiah dibayar tunai!" Ujar Hanan gugup.

"Bagaimana para tamu sah?"

"SAH..!"

Tes

Kembali air matanya jatuh membasahi pipinya, ijab kabul dan kata sah sudah terucap dengan lantang dan kehidupan baru sudah dimulai.