Entah setan apa yang telah berbisik pada sean. Kenapa sean dengan mudah meng 'Iya' kan tawaran orang yang dia benci itu. Maksud hati ingin pergi dan segera menyelesaikan masalahnya dengan yibo, malah di sinilah dia sekarang. Terjebak lagi dengan jawabannya sendiri yang selangkah mendekatkan dia dengan 'Black angel' nya.
*aaahhh.. Ko bisa bisa nya sih, gue malah nge iya in tawaran dia. sean bego!!!*
Sean selalu mengutuk dirinya sendiri jika melakukan kesalahan. Malam itu jam baru menunjukkan pukul 7 malam, dan mereka belum makan apapun sejak tadi pagi.
Yibo masih mengerjakan tugas nya yang tertunda tadi. dan sean masih sibuk memikirkan hal apa yang akan dia buat selama disini."Ge, lo laper ngga? Gue mau pesen makanan nih" . Yibo sedang mencari, kira kira apa masih ada yang mau Terima pesanan di cuaca yang begini.
"Asal lo tau, gue hampir mati" Sean memutar matanya, kesal.
"Yo sorry sorry, tapi ini gue ngga nemu nemu resto yang masih mau nerima pesanan" Yibo menggaruk kepala nya mulai frustasi
"Bodoh, ya lo pikir aja. Mana ada resto yang masih mau nerima pesanan di saat cuaca begini"
"Iya juga sih, terus kita makan apa dong" Tanya yibo
"Gue bukan tuan rumah loh ya, mana gue tau". Sean melanjutkan membaca buku buku yang dia pinjam dari perpustakaan
---------------
"Ahaa.. Lo punya bahan bahan atau sayuran apapun yang bisa di masak kah? "
Sean tiba tiba mempunyai ide untuk memasak saja."Ck.. Gue ngga tau, lo liat aja sendiri di kulkas" Yibo hanya menunjuknya dengan dagu nya.
"Cih. Dasar tuan rumah ngga berguna" Sean pergi begitu saja menuju dapur dan membuka kulkas. dia melihat lihat isi kulkas yang ternyata lengkap dengan sayuran bahkan ada daging dan telur juga.
"Woahh.. Lengkap juga. Woii bocah, lo sering belanja? Kulkas lo lengkap sama sayuran dan daging ko" Sean berteriak dari arah dapur dan masih memilah memilih, kira kira sekarang dia akan masak apa untuk makan malam.
"Ohh. Paling tadi bibi yang belanja. Gue sih gatau apa apa masalah dapur" Yibo menarik kursi tinggi seperti nuansa di bar, dan duduk melihat Sean dari belakang
"Emang lo bisa masak?"
"Lo liat aja nanti hasilnya" Sean menjawab tanpa membalikan badannya
"Awas aja kalo masakan lo ngga enak, terus malah ngeracunin gue"
"Shut up..!!! Ato gue lempar panci ini ke muka lo"
"Aww takut.."
Yibo terus tertawa dan masih setia menunggu Sean yang masih sibuk memasak untuk mereka berdua.
Satu jam telah berlalu, akhirnya Sean telah menyelesaikan masakan nya. Senyum puas dan bangga dia tunjukan di depan yibo."Nah inilah hasil masakan gue, chef sean alexa"
"Dih perasan" Yibo dengan cuek langsung menarik piring yang ada di depannya. Dia sekali lagi melihat, menerawang, memutar mutar piring tersebut. Seolah olah dia sedang mengecek, apakah makanan ini layak di makan atau tidak. Sean yang kesal akhirnya menarik kembali piring masakannya.
"Lo kalo gamau juga gapapa, gue bisa abisin sendiri. Tapi kalo nanti lo pingsan karna kelaparan, gue gamau tanggung jawab bawa lo ke rumah sakit ya" Sean melirik yibo diam diam menahan tawa nya."Oke oke.. Gue makan nih, awas aja ngga enak" Yibo mendengus kesal, dan akhirnya dia mengalah untuk menerima makanan dari Sean.
Satu suapan.. Dua suapan.. Tiga suapan. Sampai suapan terakhir yibo sama sekali tidak berbicara apa apa tentang masakan Sean. Dihati nya dia sangat puas dengan masakan yang Sean buat untuknya.
"So.... " Sean melihat yibo dan berharap mendapatkan pujian untuk usahanya
"Not bad lah, masih bisa diterima sama perut gue" Yibo menepuk nepuk perutnya yang kenyang, dan pergi meninggalkan Sean sendiri di dapurnya.
"Cih, kurang ajar banget . Awas lo ya, suatu saat lo bakalan muji muji masakan gue, terus ketagihan minta dimasakin lagi"
"Masa. Hahaha"
*Tuhan, sabarkan hambamu ini*
---------------------Waktu sudah menunjukan pukul 22.30. yibo masih sibuk dengan kerjaan nya, dan ternyata Sean sudah tumbang di karpet bawah dekat dengan yibo. Yibo lagi lagi menatap Sean yang sedang tidur, dia seperti menemukan ketenangan saat melihat Sean tidur seperti ini. Semakin malam cuaca semakin terasa dingin, yibo yang tidak tega membangun kan Sean akhirnya terpaksa mengangkat Sean untuk menidurkan nya di sofa.
*good night, and sleep well. Sorry udah ngerepotin lo hari ini*
Yibo mengusap sedikit surai Sean yang sedikit berantakan. Lalu dia pergi ke kamarnya untuk mengambil beberapa selimut untuknya dan untuk sean.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Hate
Non-FictionSean Alexa 25th, mahasiswa seni suara semester akhir yang sedang sibuk mengurus semua persiapan untuk sidang mempertanggung jawabkan dari 4thn masa study. Terbilang cukup cepat bagi seorang Sean Alexa menyelesaikan study nya. Sampai suatu hari, dia...